Dear John
Nicholas Sparks
Barokah Ruziati (Terj.)
GPU – Juni 2010
392 hal.
Hidup berdua dengan ayahnya, tidak menjadikan John Thryee dekat dengan ayahnya. Hubungan mereka berdua cenderung aneh, masing-masing hidup dalam diam dan sibuk sendiri. Ayahnya adalah petugas pengantar barang, yang seperti punya kehidupan dan rutinitas sendiri. Setiap hari, mudah ditebak apa saja yang akan ia lakukan, bahkan perkataan yang akan diucapkan. Mulai dari sarapan sampai makan malam. Satu-satunya yang membuatnya lebih hidup ketika ia berkutat dengan koleksi koin-koinnya.
John tak mengenal ibunya, dan tak pernah bertanya tentang keberadaan ibunya itu. Ia juga lebih memilih diam, mengikuti rutinitas ayahnya. Mungkin, saat kecil, John masih betah mendengar dan ikut ayahnya mencari koin-koin baru. Tapi, beranjak dewasa, John mulai ‘gerah’. Ia pun ‘melarikan diri’ dan masuk sekolah angkatan darat, hingga kemudian ditugaskan di Jerman. Saat itu, satu-satunya yang dirasa 'pas', adalah masuk angkatan darat, karena John gak tau lagi harus gimana.
Saat cuti,dan kembali ke kampong halamannya John berkenalan dengan seorang gadis, bernama Savannah. Perkenalan ini terjadi karena John berhasil mendapatkan kembali tas Savannah yang jatuh ke laut. Setelah itu, ya, mudah ditebaklah apa yang terjadi. Meskipun kebersamaan mereka singkat, dan John harus kembali bertugas, janji-janji manis pun dibuat.
Namun, mimpi memang gak selalu jadi kenyataan, janji juga gak mudah untuk dipenuhi. Kejadian 11 September 2001, memudarkan semua mimpi indah itu. Jiwa patriotisme membuat John memperpanjang masa tugasnya. Komunikasi mulai tersendat-sendat, sampai akhirnya John dan Savanah berpisah.
Salah satu cerita romance yang mengharu biru, tapi gak membuat gue terkesan. Yang malah lebih menarik minat gue adalah cerita tentang hubungan John dengan ayahnya, dan koin-koinnya itu. Gue menangkap sosok pria tua yang kesepian, dan seorang anak yang bingung dengan sikap ayahnya yang selalu datar. Dan sayangnya, John gak mau berusaha lebih jauh untuk mengenal ayahnya, sampai Savannah datang.Dari beberapa cerita Nicholas Sparks yang pernah gue baca, kenapa selalu ada tokohnya yang sakit?
Nicholas Sparks
Barokah Ruziati (Terj.)
GPU – Juni 2010
392 hal.
Hidup berdua dengan ayahnya, tidak menjadikan John Thryee dekat dengan ayahnya. Hubungan mereka berdua cenderung aneh, masing-masing hidup dalam diam dan sibuk sendiri. Ayahnya adalah petugas pengantar barang, yang seperti punya kehidupan dan rutinitas sendiri. Setiap hari, mudah ditebak apa saja yang akan ia lakukan, bahkan perkataan yang akan diucapkan. Mulai dari sarapan sampai makan malam. Satu-satunya yang membuatnya lebih hidup ketika ia berkutat dengan koleksi koin-koinnya.
John tak mengenal ibunya, dan tak pernah bertanya tentang keberadaan ibunya itu. Ia juga lebih memilih diam, mengikuti rutinitas ayahnya. Mungkin, saat kecil, John masih betah mendengar dan ikut ayahnya mencari koin-koin baru. Tapi, beranjak dewasa, John mulai ‘gerah’. Ia pun ‘melarikan diri’ dan masuk sekolah angkatan darat, hingga kemudian ditugaskan di Jerman. Saat itu, satu-satunya yang dirasa 'pas', adalah masuk angkatan darat, karena John gak tau lagi harus gimana.
Saat cuti,dan kembali ke kampong halamannya John berkenalan dengan seorang gadis, bernama Savannah. Perkenalan ini terjadi karena John berhasil mendapatkan kembali tas Savannah yang jatuh ke laut. Setelah itu, ya, mudah ditebaklah apa yang terjadi. Meskipun kebersamaan mereka singkat, dan John harus kembali bertugas, janji-janji manis pun dibuat.
Namun, mimpi memang gak selalu jadi kenyataan, janji juga gak mudah untuk dipenuhi. Kejadian 11 September 2001, memudarkan semua mimpi indah itu. Jiwa patriotisme membuat John memperpanjang masa tugasnya. Komunikasi mulai tersendat-sendat, sampai akhirnya John dan Savanah berpisah.
Salah satu cerita romance yang mengharu biru, tapi gak membuat gue terkesan. Yang malah lebih menarik minat gue adalah cerita tentang hubungan John dengan ayahnya, dan koin-koinnya itu. Gue menangkap sosok pria tua yang kesepian, dan seorang anak yang bingung dengan sikap ayahnya yang selalu datar. Dan sayangnya, John gak mau berusaha lebih jauh untuk mengenal ayahnya, sampai Savannah datang.Dari beberapa cerita Nicholas Sparks yang pernah gue baca, kenapa selalu ada tokohnya yang sakit?
4 comments:
Hahaha.. Bukunya Nicholas Spark yang ini udah sering bgt aku pegang2 di toko buku tp ga pernah jadi dibawa pulang. Recomended ngga?
hmmm.. sejujurnya aku (lagi) gak terlalu suka sama yang model2 begini. jadi aku sih gak terlalu recommend :)
aku pernah nonton filmnya dengan judul yang sama. filmnya pun tidak terlalu membuat terkesan. hehe
saya sudah menyelesaikan buku ini. Endingnya menurut saya bagus. Meskipun John menghibahkan penjualan koin peninggalan orang tuanya untuk pengobatan suami Savannah.
Pesan moralnya dapat di Novel ini. Cinta sejati memang tidak harus memiliki.
Menurut saya ini recomended untuk yang sedang menjaling hubungan LDR. Sabarlah menanti.
Salam Kenal
Post a Comment