Friday, January 22, 2010

Moonlight Waltz

Moonlight Waltz
Fenny Wong
Gagas Media, Cet. II – 2009
246 Hal.

Kalau saja Dora tidak mengajak Arlin ke sebuah resital piano, Arlin gak akan pernah dekat dan jatuh cinta sama Aldo. Dibanding adiknya yang tergila-gila sama piano, Arlin lebih memilih basket sebagai pengisi waktu luangnya. Di sekolah, Arlin termasuk salah satu pemain basket andalan. Makanya, dia tidak tahu kalau Aldo yang satu sekolah dengannya itu, adalah pemain piano berbakat.

Malam itu, Arlin terbius oleh alunan permainan piano Aldo. Arlin langsung ‘melihat’ ada sesuatu dalam diri Aldo, dan itu membuatnya susah untuk melupakan Aldo. Malam itu, jadi awal kedekatan Arlin dengan Aldo yang kebetulan tinggal tidak jauh dari apartemennya.

Tapi, Aldo hanya menganggap Arlin sebagai seorang sahabat. Ada orang lain di hati Aldo, bernama Liora. Liora – juga satu sekolah dengan Arlin dan Aldo, tapi beda kelas. Memiliki suara yang indah. Cocok banget kan, pemain piano dan penyanyi? Arlin jelas cemburu banget, karena Aldo selalu memberi perhatian lebih sama Liora. Arlin merasa tersisih. Seberapa keras ia menunjukkan perhatiannya sama Aldo, tapi tetap, Liora yang utama.

Udah lah… dikit aja ‘cerita’nya. Gue membaca buku ini dengan setengah hati. Iseng-iseng aja sebetulnya. Membaca judulnya seolah ‘menjanjikan’ cerita yang indah. Apalagi begitu tau ini ‘hanya’ kisah cinta anak SMA, gue membacanya jadi sambil lalu. Hehehe.. ma’af ya, dik Fenny… gue udah terlalu ‘tua’ untuk baca yang beginian.

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang