Thursday, September 06, 2007

Anansi Boys (Anak-Anak Anansi)

Anansi Boys (Anak-Anak Anansi)
Neil Gaiman
Femmy Syahrani Ardiyanto (Terj.)
GPU, Agustus 2007
432 Hal.

Charlie Nancy, lebih dikenal sebagai ‘Fat Charlie’ (well… thanks to his Dad, Mr. Nancy), bukanlah sosok pemuda yang istimewa, yang bakal jadi inceran para perempuan atau sosok pemuda yang sukses. Bekerja sebagai staf keuangan di perusahaan konsultan keuangan dengan boss yang licik bernama Graeham Coats, punya kehidupan yang biasa banget, satu-satunya yang ‘istimewa’ mungkin hanyalah ia (beruntung) memiliki kekasih bernama Rosie. Mereka berdua sedang merencanakan untuk menikah meskipun ibu Rosie tidak terlalu setuju dengan rencana itu. Charlie juga sedang berdebat dengan Rosie apakah akan mengundang ayahnya yang ia anggap memalukan itu.

Tapi, ternyata, Charlie tidak perlu khawatir soal itu. Ketika ia mencoba menghubungi ayahnya, justru ia mendapat kabar dari tetangganya, bahwa ayahnya sudah meninggal. Ia pun terbang dari London ke Florida untuk menghadiri pemakaman ayahnya. Memalukan sekali bagi Charlie, karena ayahnya meninggal di panggung ketika sedang menyanyi dan dalam posisi yang tidak pantas.

Kematian ayahnya belum cukup untuk membuat Charlie tenang, karena ada masalah baru lagi. Ada rahasia yang selama ini disimpan ayahnya. Empat orang nenek-nenek, tetangga mereka, bercerita bahwa Charlie sebenarnya punya saudara laki-laki, dan lebih aneh lagi, ia bisa memanggilnya lewat laba-laba.

Meski gak percaya, Charlie mencoba ‘memanggil’ saudaranya. Dan, muncullah seorang pemuda yang mirip dengannya di pintu apartemen Charlie. Semakin aneh lagi, si saudara ini, yang dipanggil Spider, bercerita bahwa ayah mereka adalah seorang Dewa Anansi, dewa jail. Sifat Spider bertolak belakang banget dengan Charlie. Lebih charming, lebih supel dan lebih ceria.

Yang lebih menyebalkan lagi, Spider mulai berbuat dalam kehidupan Charlie. Ia muncul di kantor Charlie dengan mengaku sebagai Charlie dan menakut-nakuti si boss dengan informasi keuangan, lalu, yang paling parah, merebut tunangan Charlie.

Charlie berniat mengusir Spider. Tapi, malah membuat dia terjerumus dalam masalah yang lebih besar lagi. Charlie tiba di sebuah dunia lain, yang isinya dipenuhi binatang aneh yang hampir semuanya membenci Anansi. Charlie membuat perjanjian dengan seorang (seekor) Wanita Burung. Selain masalah Spider, tiba-tiba saja, Charlie jadi incaran polisi.

Banyak tokoh di buku ini yang tadinya gak berhubungan sama sekali, di ending-nya semua bertemu di satu tempat. Seperti biasa, Neil Gaiman menceritakan sisi gelap manusia yang dilihat dari sudut yang ‘aneh’. Kalo membayangkan sosok Charlie, kadang kasihan, kadang ngeselin, soalnya koq jadi orang suka pasrahan aja. Hehehe.. emang lebih asyik si Spider, meskipun gayanya sok, tapi emang lebih cool.

Tapi, pada dasarnya, gue gak terlalu suka sama buku ini. Mungkin karena banyak binatang-binatang anehnya. Bacanya juga jadi tersendat-sendat. Gue lebih suka Neverwhere.

1 comments:

Unknown said...

salam kenal

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang