Saturday, June 02, 2007

Ramalan Kue Pengantin

Ramalan Kue Pengantin (Dress Rehearsal)
Jennifer O’Connell
Dewi Sunarni (Terj.)
GPU, Februari 2007
472 Hal.

Lauren’s Lucious Licks benar-benar membantu para calon pengantin dalam memilih kue pengantin mereka. Para calon pengantin itu bisa memilih kue yang sesuai dengan keinginan mereka plus dengan detail-detail unik dan aneh pilihan mereka. Lauren Gallagher, pemilik butik kue yang paling ngetop di Boston itu, siap membantu mewujudkan mimpi mereka.

Tapi, kehidupan percintaan Lauren sendiri tidaklah seindah khayalan para calon pengantin yang dihadapinya tiap hari. Justru sudah sangat lama Lauren tidak berkencan dan menjalin hubungan dengan laki-laki. Tepatnya, sejak Neil memutuskan untuk pindah ke Washington dan meninggalkan Lauren… hmmm… atau tepatnya, Lauren yang menolak untuk ikut pindah dengan Neil. Kejadian inilah yang menjadi salah satu titik tolak bagi Lauren untuk memulai hidup barunya.

Dan, lahirlah Lauren’s Lucious Licks dengan kue-kuenya yang cantik dan yummy itu. Bukan itu saja, konon, Lauren bisa meramal masa depan dari hubungan calon pengantin dari kue yang mereka pesan. Karena ramal-meramal inilah, Lauren jadi kalang-kabut ketika Paige, sahabatnya, dan Steve sempat tidak menemui kata sepakat ketika memilih kue pengantin. Lauren menganggap ini tanda-tanda bahwa hubungan Paige dan Steve tidak akan langggeng. Bersama Robin, ia merencanakan Operasi Menyelamatkan Paige. Mereka membuat rencana agar Paige berpisah dengan Steve.


Robin sendiri juga punya masalah yang gak kalah rumit. Semenjak ia bercerai dengan Mark, Robin jadi 'feminis'. Robin sering mengadakan seminar yang intinya ingin menunjukkan kalau perempuan juga bisa survive tanpa laki-laki. Robin cenderung sinis memandang sebuah hubungan percintaan. Maka itu, ia mendukung 'perpisahan' Paige dan Steve agar mereka bisa menghindar dari sebuah pernikahan yang hanya akan berakhir pada perceraian.

Masalah lain, adalah ketika Neil tiba-tiba datang ke butik kue Lauren bersama Julie, tunangannnya, dan memesan kue di butik Lauren. Lauren kembali dilanda kenangan akan masa lalunya bersama Neil dan tiba-tiba merasa menyesal karena tidak ikut pindah dengan Neil… apalagi ketika ia tahu, kue yang dipilih Julie dan Neil, adalah kue yang juga akan dipilih Lauren (kalau ia menikah nanti)… tandanya, Lauren dan Neil sebenarnya jodoh kan???

Parahnya lagi, Neil datang ketika Lauren hampir menaruh harapan untuk membuka hubungan baru dengan Charlie, pengacara salah seorang mantan pelanggannya.

Udah lama gak baca chicklit, ternyata buku ini asyik juga. Meskipun gak jauh-jauh dari soal jodoh, tapi, membayangkan kue-kue Lauren yang nyam-nyam itu, bikin membaca buku ini jadi gak biasa.

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang