Peter dan Penangkap Bintang (Peter and the Starcatchers)
Dave Barry & Ridley Pearson
Maria Masniari Lubis (Terj.)
Qanita – Cet. 1, April 2007
492 Hal.
Dari dongeng Peter Pan karya J. M. Barrie, kita kenal sosok anak laki-laki yang akan selalu jadi anak-anak sepanjang hidupnya, anak laki-laki yang bisa terbang, tinggal di Never Land, dan punya musuh bernama Kapten Hook, seorang bajak laut yang di tangan kanannya terdapat kait yang sangat berbahaya.
Nah, di buku ini, nih, Dave Barry dan Ridley Pearson mencoba menceritakan awal mula kisah seorang Peter.
Peter adalah seorang anak yatim piatu. Bersama empat orang penghuni Panti Asuhan bagi Anak Laki Terlantar St. Norbert – James, Prentiss, Thomas dan Tubby Ted, di suatu pagi, Peter berangkat dengan kapal Never Land menuju Rundoon untuk dijadikan budak Raja Zarboff ke III. Peter selalu menganggap ingin jadi pemimpin, ia harus selalu menjadi anak paling tua di antara anak-anak yang di kenalnya.
Di kapal Never Land, Peter berkenalan dengan seorang anak perempuan bernama Molly Aster, yang secara tidak langsung menyelamatkan Peter dari bahaya ketika Peter hendak kabur dari Never Land. Peter sempat penasaran dengan sosok Molly yang di suatu malam dilihatnya sedang berbicara dengan seekor lumba-lumba. Bukan itu saja, Molly memiliki mata hijau yang bersinar dalam kegelapan.
Perjalanan di lautan berubah jadi sebuah pertempuran dengan bajak laut yang paling ditakuti, Black Stache. Ternyata di kapal Never Land tersimpan sebuah peti yang sangat berharga. Peti itu berisi batu bintang yang jika jatuh ke tangan yang salah akan berubah jadi sesuatu yang berbahaya. Berbagai keanehan terjadi jika seseorang menyentuh serbuk bintang itu, misalnya ketika Alf, salah satu awak kapal Never Land mengangkat peti itu, ia merasa mendengar bunyi lagu-lagu yang indah, dan ketika Peter menyentuhnya, Peter pun bisa terbang.
Molly ternyata adalah kaum Starcatchers yang berusaha menyelamatkan peti itu agar tidak jatuh ke tangan The Others atau Pihak Yang Lain yang akan menggunakan serbuk bintang itu untuk kepentingan mereka sendiri.
Terjadilah perebutan peti antara Slank – awak kapal Never Land yang juga mengetahui keajaiban batu bintang itu, lalu Black Stache – kapten kapal bajak laut Sea Devil dan Leonard Aster – ayah Molly yang sebenarnya bertugas untuk menjaga peti itu di kapal Wasp.
Awalna, Black Stache menduga peti itu ada di kapal Wasp. Maka Sea Devil pun memburu Wasp dengan strategi yang matang dan mengejutkan. Leonard Aster tahu ia harus melindungi peti itu, maka ia pun melarikan diri bersama peti yang seharusnya ringan, tapi koq berat banget.
Black Stache yang kecele, akhirnya sadar kalau peti itu gak ada di Wasp, maka ia pun memburu Never Land yang dengan mudah bisa ditaklukkan. Tapi, keajaiban terjadi ketika ia melihat seorang anak laki-laki terbang. Dan, detik itu juga Black Stache tau, kalau Peter bukan sekedar anak laki-laki, tapi ia akan menjadi musuh bebuyutannya.
Mereka semua terdampar di sebuah pulau yang dihuni oleh suku Mollusk. Perburuan peti batu bintang terus berlanjut. Bahaya bertambah karena suku Mollusk tidak suka dengan kehadiran orang asing. Peter dan teman-temannya hampir jadi santapan Tuan Grin, seekor buaya raksasa.
Kecerdikan Peter berkali-kali mampu menyelamatkan dirinya dan teman-temannya dari ancaman orang-orang yang ingin memiliki peti itu. Ditambah lagi Peter mendapatkan bantuan dari putri duyung – yang tadinya berasal dari ikan, tapi begitu berada di air laut yang terkena serbuk bintang, mereka pun berubah jadi putri duyung cantik yang salah satunya bikin Molly cemburu.
Menarik juga… seru membaca awal mula sebuah kisah yang udah kita kenal. O ya, di sini juga ada cerita dari mana asalnya Tinkerbell, peri pelindung Peter yang pencemburu. Tapi, koq… ilustrasi Tinkerbell-nya gak imut dan cantik ya… malah agak ‘mengerikan’ dan kesannya tomboy gitu…
Dave Barry & Ridley Pearson
Maria Masniari Lubis (Terj.)
Qanita – Cet. 1, April 2007
492 Hal.
Dari dongeng Peter Pan karya J. M. Barrie, kita kenal sosok anak laki-laki yang akan selalu jadi anak-anak sepanjang hidupnya, anak laki-laki yang bisa terbang, tinggal di Never Land, dan punya musuh bernama Kapten Hook, seorang bajak laut yang di tangan kanannya terdapat kait yang sangat berbahaya.
Nah, di buku ini, nih, Dave Barry dan Ridley Pearson mencoba menceritakan awal mula kisah seorang Peter.
Peter adalah seorang anak yatim piatu. Bersama empat orang penghuni Panti Asuhan bagi Anak Laki Terlantar St. Norbert – James, Prentiss, Thomas dan Tubby Ted, di suatu pagi, Peter berangkat dengan kapal Never Land menuju Rundoon untuk dijadikan budak Raja Zarboff ke III. Peter selalu menganggap ingin jadi pemimpin, ia harus selalu menjadi anak paling tua di antara anak-anak yang di kenalnya.
Di kapal Never Land, Peter berkenalan dengan seorang anak perempuan bernama Molly Aster, yang secara tidak langsung menyelamatkan Peter dari bahaya ketika Peter hendak kabur dari Never Land. Peter sempat penasaran dengan sosok Molly yang di suatu malam dilihatnya sedang berbicara dengan seekor lumba-lumba. Bukan itu saja, Molly memiliki mata hijau yang bersinar dalam kegelapan.
Perjalanan di lautan berubah jadi sebuah pertempuran dengan bajak laut yang paling ditakuti, Black Stache. Ternyata di kapal Never Land tersimpan sebuah peti yang sangat berharga. Peti itu berisi batu bintang yang jika jatuh ke tangan yang salah akan berubah jadi sesuatu yang berbahaya. Berbagai keanehan terjadi jika seseorang menyentuh serbuk bintang itu, misalnya ketika Alf, salah satu awak kapal Never Land mengangkat peti itu, ia merasa mendengar bunyi lagu-lagu yang indah, dan ketika Peter menyentuhnya, Peter pun bisa terbang.
Molly ternyata adalah kaum Starcatchers yang berusaha menyelamatkan peti itu agar tidak jatuh ke tangan The Others atau Pihak Yang Lain yang akan menggunakan serbuk bintang itu untuk kepentingan mereka sendiri.
Terjadilah perebutan peti antara Slank – awak kapal Never Land yang juga mengetahui keajaiban batu bintang itu, lalu Black Stache – kapten kapal bajak laut Sea Devil dan Leonard Aster – ayah Molly yang sebenarnya bertugas untuk menjaga peti itu di kapal Wasp.
Awalna, Black Stache menduga peti itu ada di kapal Wasp. Maka Sea Devil pun memburu Wasp dengan strategi yang matang dan mengejutkan. Leonard Aster tahu ia harus melindungi peti itu, maka ia pun melarikan diri bersama peti yang seharusnya ringan, tapi koq berat banget.
Black Stache yang kecele, akhirnya sadar kalau peti itu gak ada di Wasp, maka ia pun memburu Never Land yang dengan mudah bisa ditaklukkan. Tapi, keajaiban terjadi ketika ia melihat seorang anak laki-laki terbang. Dan, detik itu juga Black Stache tau, kalau Peter bukan sekedar anak laki-laki, tapi ia akan menjadi musuh bebuyutannya.
Mereka semua terdampar di sebuah pulau yang dihuni oleh suku Mollusk. Perburuan peti batu bintang terus berlanjut. Bahaya bertambah karena suku Mollusk tidak suka dengan kehadiran orang asing. Peter dan teman-temannya hampir jadi santapan Tuan Grin, seekor buaya raksasa.
Kecerdikan Peter berkali-kali mampu menyelamatkan dirinya dan teman-temannya dari ancaman orang-orang yang ingin memiliki peti itu. Ditambah lagi Peter mendapatkan bantuan dari putri duyung – yang tadinya berasal dari ikan, tapi begitu berada di air laut yang terkena serbuk bintang, mereka pun berubah jadi putri duyung cantik yang salah satunya bikin Molly cemburu.
Menarik juga… seru membaca awal mula sebuah kisah yang udah kita kenal. O ya, di sini juga ada cerita dari mana asalnya Tinkerbell, peri pelindung Peter yang pencemburu. Tapi, koq… ilustrasi Tinkerbell-nya gak imut dan cantik ya… malah agak ‘mengerikan’ dan kesannya tomboy gitu…
0 comments:
Post a Comment