Tiga Venus
Clara Ng
GPU, Maret 2007
296 Hal.
Pertama kali liat ‘promo’ buku ini, gue inget sama bukunya Andrei Aksana yang judulnya Pretty Prita, tentang seseorang yang make a wish untuk jadi orang lain, dan beneran kejadian.
Di buku ini, 3 perempuan memulai harinya dengan keruwetan masing-masing, hal-hal yang bikin stress yang bikin mereka mengucap keinginan, “Aku ini semua kegilaan ini segera berlalu.” Dan… ‘pop’… di pagi hari mereka terbangun dan mereka sudah jadi orang lain.
Pertama, Emily, seorang lajang, wanita karir dengan kedudukan yang ok, super sibuk, dan modis. Emily memulai paginya dengan telepon dari boss besar, lalu rapat di kantor seharian, bahkan ketika dalam perjalanan pulang, boss besar itu minta ia kembali ke kantor untuk berdiskusi lagi hingga larut malam. Belum lagi ditambah dengan telepon dari ibunya yang ribut tentang masalah jodoh.
Lalu, Juli, tetangga Emily. Juli adalah ibu rumah tangga model Lynette di Desperate Housewives. Punya 3 anak – sepasang kembar laki-laki dan perempuan bernama Maretta dan Marcel, lalu satu lagi anak laki-laki bernama Nico. Kesibukannya dimulai di pagi buta. Anak-anak yang sakit, anak-anak yang nakal, ditambah dengan kesibukan usaha catering dan yang gak kalah heboh, urusan ibu mertua yang seperti nenek sihir. Juli makin stress ketika suaminya kadang cuek-bebek, ditambah lagi, ternyata Juli baru tahu kalau ia sedang hamil lagi.
Tokoh ketiga adalah Lies, masih teman Juli juga. Lies adalah seorang guru sastra di sebuah SMU. Ia seorang janda yang bercerai karena mantan suaminya suka ‘main tangan’. Lies kerap jadi bahan omongan para abg di sekolahnya. Lies juga menghindari kedekatan dengan laki-laki karena trauma, termasuk ketika salah satu rekan guru, Moza, mendekatinya. Masalah terbesarnya adalah ketika salah satu murid favoritnya, Kim, hamil di luar nikah dan melakukan aborsi.
Di malam yang sama mereka mengucapkan permohonan yang sama, dan di pagi hari… sama-sama terkejut ketika mereka memandang cermin dan mendapati diri mereka ternyata ‘bukan’ diri mereka masing-masing.
Emily menjadi Juli – Juli menjadi Lies – Lies menjadi Emily
Untungnya mereka tinggal berdekatan, dan ketika saling melihat ke diri mereka yang baru, mereka saling membantu. Dan, segala kehebohan pun dimulai.
Emily yang serba praktis tiba-tiba harus menjadi ibu rumah tangga yang sedang hamil muda
Juli yang ibu rumah tangga harus jadi guru, dan menahan cemburu karena harus jauh dari suami dan anak-anaknya.
Dan Lies yang mungkin bisa dibilang rada konservatif harus mendadak jadi direktur dan mempimpin sejumlah rapat, dan berhasil balas dendam ke mantan suaminya.
Mereka bertiga bukan hanya mendapat pengalaman baru, tapi juga memperoleh sebuah persahabatan.
Be careful of what you wish…
Monday, April 09, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment