Wednesday, March 18, 2015

Hopeless


Hopeless (Tanpa Daya)

Shandy Tan (Terj.)
GPU – 2015
496 hal.

Yang Sky tahu, ia adalah anak angkat dari Karen. Ibu yang baik tapi juga rada ajaib – menolak segala bentuk teknologi macam televisi, internet, telepon genggam bahkan Sky pun sampai usia 16 tahun menjalani pendidikan dengan cara homeschooling. Tapi, meskipun Sky ini bisa dibilang anak ‘rumahan’, ternyata ia dikenal dengan reputasi sebagai ‘cewek nakal’. Di usia yang ke tujuh belas tahun, Sky pertama kali bersekolah di sekolah umum dan langsung mendapat sambutan yang kurang hangat. Tapi, Sky ternyata termasuk anak yang gak pedulian, jadi ia gak ambil pusing dengan segala teror yang dia terima.

Lalu, ia pun berkenalan dengan Holder, cowok yang sempat menghilang dari peredaran, dan menurut gosip ia berada di penjara karena kasus pemukulan. Dan singkat kata, keduanya langsung cocok, dan melanjutkan ke hubungan yang lebih dalam lagi.

Di bagian-bagian awal, sejujurnya ‘berpotensi’ untuk gue tinggalkan ini buku. Karena isinya ..well… menurut gue ‘hanya’ dua anak muda – ABG – yang pengen ngerasain kissing …atau *uhuk* berbuat lebih jauh. Tentang rasa ingin memiliki, melindungi, rasa sayang bla.. bla..bla.. tapi malah menurut gue, lebih banyak ‘nafsu’nya. Entahlah… apakah gue sudah terlalu ‘tua’ untuk baca buku-buku young adult kaya’ gini. As Emak-Emak… gue langsung ‘pusing’ membaca ‘tingkah laku’ Sky dan Holder.

Tapi, di separuh buku ke belakang, gue jadi tertarik – menelusuri masa lalu Sky dan sekelumit tentang Holder. Yang ternyata menjadi mimpi buruk bagi keduanya. Menjadikan buku ini yang tadinya menurut gue ‘hanya’ berkisar dua anak remaja yang ‘kebelet’ pengen kissing and having sex, jadi bertema rada berat – tentang pelecehan seksual dan pedofilia. Tiba-tiba, gue menaruh simpati pada Sky.

Dan ya…satu lagi yang ‘menolong’ dari buku ini … ya tentu saja si Holder. Cowok yang rada-rada bad boy, dengan sedikit rahasia gelap, nyaris belum pernah gagal ‘memikat’ hati gue.

O ya, cara penulisan bab dengan hari, tanggal, bulan, tahun, bahkan jam, juga menjadikan salah satu hal yang bikin penasaran. Apa yang terjadi sebenarnya, karena di bab pembuka, gue serasa pengen ‘nampar’ Holder karena bilang ‘Kau harus keluar sekarang’ … tapi tenang lah, Holder … dirimu berhasil membuat gue langsung baca kisahmu di Losing Hope … semoga kali ini dapet bintang lebih bagus ya ..



Submitted for:

Lucky No. 15 Reading Challenge – kategori: Favorite Color

Project Baca Buku Cetak 2015

2 comments:

Eni Lestari said...

sudah baca novel ini juga :D aku setuju awal2nya ngebosenin. tapi pas menuju akhir, waktu masa lalu sky perlahan kebuka, itu seru banget. kasian juga sih sama dia ternyata punya masa lalu yang kelam :'( well, aku juga suka holder nih hahaha :p

markica said...

emak emaaakkk...hahahah :'D

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang