Roald Dahl’s Book of Ghost Stories
Editor: Roald Dahl
Kontributor: Francis Marion Crawford , L.P. Hartley , Richard Middleton , Rosemary Timperley , Joseph Sheridan Le Fanu , Mary Treadgold , Edith Wharton , Jonas Lauritz Idemil Lie , Robert Aickman , Cynthia Asquith , E.F. Benson , A.M. Burrage
Penguin, 1983
249 hal.
Sempet kecewa ketika tahu, kalau isi kumpulan
cerita-cerita ‘hantu’ dibuku ini bukan karangan dari Roald Dahl, melainkan
cerita pilihan dari beliau sendiri. Tapi, yah, gue percaya deh, kalau pilihan
beliau pasti tetap oke. Jadi awal mulanya terbitnya buku ini, adalah ketika
Roald Dahl mempunyai ide untuk membuat serial horor di televisi. Maka beliau
pun mencari dan mengumpulkan cerita-cerita hantu. Awalnya sih, sempet kesel
juga karena gak bisa menemukan cerita-cerita hantu yang benar-benar bagus,
sampai akhirnya ia menemukan cerita dari berjudul Harry yang ditulis untuk
Rosemary Timperley.
Meskipun film seri itu sendiri akhirnya kurang
sukses, tapi cerita-cerita hantu yang berhasil dikumpulkan Roald Dahl pun
diterbitkan dalam bentuk buku.
Cerita-cerita hantu yang bikin merinding, justru
bukan karena sosok hantu yang mengerikan macam pocong, kuntilanak, suster
ngesot atau kakek cangkul (etapi… kalo ngeliat di film yang kaya’ beginian sih
males juga ya?). Makhluk-makhluk jadi-jadian itu gak ada di dalam cerita hantu
di buku ini. Sosok hantu dalam wujud ‘manusia’, nyaris nyata, tapi sambil baca …
sedikit aja, tetap bikin bulu kuduk berdiri.
Di antara beberapa cerita yang gue suka adalah
Harry (Rosemary Timperley), Playmates (AM Burrage), The Sweeper (AM Burrage),
On the Brighton Road (Richard Middleton), Christmas Meeting (Rosemary Timperly)
dan W.S (LP Hartley).
Yang bener-bener bikin ‘merinding’ adalah Harry
dan The Sweeper.
Sosok hantu di dalam buku ini bisa seorang tukang
sapu yang ternyata menjadi penanda kematian seorang perempuan, tokoh karangan
seorang penulis yang jadi ‘nyata’, seorang anak kecil yang jadi korban
kecelakaan dan mencari adiknya yang hilang atau seorang penjaga toko barang antik.
Gue bukanlah penggemar cerita-cerita hantu, tapi
karena ‘nama’ Roald Dahl, gue ‘memberanikan’ diri untuk baca buku ini. Dan,
secara gak sadar, gue sempet baca Playmates sambil nungguin Indonesian Idol,
dan ternyata nyaris jam 12 malam. Gue nonton sendirian, dan pas sampai bagian
di mana salah satu tokoh lagi cerita tentang suara-suara aneh yang dia dengar
di dalam sebuah ruangan… nah, males banget kan… langsung gue tutup buku itu, buru-buru
masuk kamar dan tidurrrr…. Hehehe…
Submitted for:
-
Books in English Reading Challenge 2014
0 comments:
Post a Comment