Monday, March 14, 2011

Of Bees and Mist

Of Bees and Mist
Erick Setiawan @ 2009
Fransiska M. (Terj.)
Gagas Media – 2011
572 Hal.

Dibesarkan dalam keluarga yang aneh, membuat Meridia tumbuh menjadi gadis yang sedikit canggung dan ‘kuper’. Sejak ia lahir, keanehan sudah menyertai dirinya. Ayahnya adalah seorang professor yang sangat membencinya. Tak pernah sedikit pun, Gabriel menunjukkan tanda-tanda bahwa ia menyayangi putrinya. Sementara ibunya, Ravenna, tenggelam dalam dunianya sendiri, terkadang lupa bahwa ia memiliki seorang putrid. Meridia diasuh oleh seorang pengasuh yang over protective. Kemana pun Meridia pergi, ia harus memakai baju yang berlapis-lapis tebalnya, dan ia tidak boleh keluar rumah rumah terlalu lama karena khawatir akan virus-virus yang beterbangan. Rumah Meridia selalu dingin dan berkabut. Orang tuanya tidak pernah bertegur sapa. Dan banyak keanehan lain lagi yang ada dalam rumahnya.

Di usia remaja, Meridia berkenalan dengan Daniel, anak seorang pemilik toko emas. Dan keduanya pun saling jatuh cinta. Meskipun di awal, Gabriel menentang pernikahan ini, tapi Ravenna berhasil membuat mereka berdua akhirnya menikah.

Pernikahan ini memang membuat Meridia bahagia, tapi campur tangan ibu mertuanya, Eva, yang berlebihan lama-lama membuatnya gerah. Keluarga suaminya ternyata tidak kalah ajaib dengan keluarganya sendiri. Ayah mertuanya, Elias, yang selalu pasrah, Sementara, Daniel, selalu bersikap sebagai anak yang baik dan patuh kepada ibunya.

Semakin lama, Eva semakin menekan mereka dengan permintaan yang makin aneh. Permusuhan antara Eva dan Meridia juga semakin meruncing. Dan, makin lama, meksipun awalnya Daniel berpihak pada Meridia, tapi hasutan Eva juga semakin kuat, membuat Meridia yang justru berbuat tak masuk akal dengan memusuhi ibu mertuanya.

Setting cerita mungkin sekitar tahun 1800an atau 1900an. Ini sih kesimpulan gue aja, berdasarkan kejadian-kejadian setiap persalinan, belum ada teknologi USG, dokter masih dijemput, terus baju-baju yang kaya’nya masih penuh dengan rimple.

Dari awal buku ini, akan banyak pertanyaan yang muncul, tentang berbagai keanehan kedua keluarga. Gabungan antara drama yang rumit, cerita mistis dan fantasi. Kalo gue jadi Meridia, gue juga pasti bakal meledak marah-marah karena diganggu terus, Awalnya memang rada gak jelas kenapa Eva begitu memusuhi Meridia. Cerita mengalir perlahan, seperti mengisahkan perjalanan hidup seorang Meridia. Mungkin membosankan awalnya, tapi gak sabar juga pengen tau apa sih yang mau diceritain di sini sebenernya.

2 comments:

Maya Floria Yasmin said...

kadang alur cerita yang pelan malah bikin kita penasaran sama akhir ceritanya
nice review :)

ferina said...

hehehe.. intinya harus 'sabar' untuk ngikutin ceritanya. kalo gak sabaran, pasti bakal bosan dan bisa-bisa berhenti di tengah jalan

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang