1 Perempuan 14 Laki-Laki
Djenar Maesa Ayu @ 2010
GPU – Cet. 2, Pebruari 2011
140 Hal.
Kumpulan cerpen satu ini bisa dibilang unik – dan hasilnya adalah sebuah kolaborasi yang menarik. Djenar Maesa Ayu menulis 14 cerpen bersama dengan 14 sahabatnya, yang semuanya laki-laki. Proses penulisannya sendiri juga berbeda. Dalam setiap cerpen, secara bergantian Djenar menulis kalimat per kalimat. Agak ribet ya. Kalo kalimatnya gak nyambung gimana? Apa proses pindah-pindah itu selalu berjalan lancar? Menurut Djenar, gak jarang, mereka hanya bengong di depan notebook, mencari kalimat yang tepat untuk disambung dengan kalimat sebelumnya.
Ini bukan buku Djenar pertama yang gue baca. Tapi, rasanya, sampai sekarang gue belum mendapatkan ‘chemistry’ yang pas setiap baca buku beliau. Gak nyambung aja. Mungkin kalimatnya yang terlalu ‘sastra’ atau terlalu ‘canggih’ sampai gue kesulitan untuk mencernanya.
Dari 14 cerita itu, yang gue tangkap, semuanya bercerita tentang hubungan percintaan ‘gelap’, tentang perselingkuhan, seks, kasih tak sampai. Isinya sangat ‘dewasa’. Dan, nyaris semua gak bisa gue ‘cerna’ dengan baik. Hehehehe.. otak gue aja kali yang gak nyampe ya? Jangan salahkan penulis :)
Cerpen yang cukup mengena di gue, ada cerita: ‘Rembulan Ungu Kura Setra’ (ditulis bareng Sujiwo Tejo), ‘RA Kuadrat’ (ditulis bareng Lukman Sardi) dan ‘Balsem Lavender’ (ditulis bareng Butet Kartarejasa). Favorit gue sih yang terakhir, lucu khas Butet Kertarejasa.
Djenar Maesa Ayu @ 2010
GPU – Cet. 2, Pebruari 2011
140 Hal.
Kumpulan cerpen satu ini bisa dibilang unik – dan hasilnya adalah sebuah kolaborasi yang menarik. Djenar Maesa Ayu menulis 14 cerpen bersama dengan 14 sahabatnya, yang semuanya laki-laki. Proses penulisannya sendiri juga berbeda. Dalam setiap cerpen, secara bergantian Djenar menulis kalimat per kalimat. Agak ribet ya. Kalo kalimatnya gak nyambung gimana? Apa proses pindah-pindah itu selalu berjalan lancar? Menurut Djenar, gak jarang, mereka hanya bengong di depan notebook, mencari kalimat yang tepat untuk disambung dengan kalimat sebelumnya.
Ini bukan buku Djenar pertama yang gue baca. Tapi, rasanya, sampai sekarang gue belum mendapatkan ‘chemistry’ yang pas setiap baca buku beliau. Gak nyambung aja. Mungkin kalimatnya yang terlalu ‘sastra’ atau terlalu ‘canggih’ sampai gue kesulitan untuk mencernanya.
Dari 14 cerita itu, yang gue tangkap, semuanya bercerita tentang hubungan percintaan ‘gelap’, tentang perselingkuhan, seks, kasih tak sampai. Isinya sangat ‘dewasa’. Dan, nyaris semua gak bisa gue ‘cerna’ dengan baik. Hehehehe.. otak gue aja kali yang gak nyampe ya? Jangan salahkan penulis :)
Cerpen yang cukup mengena di gue, ada cerita: ‘Rembulan Ungu Kura Setra’ (ditulis bareng Sujiwo Tejo), ‘RA Kuadrat’ (ditulis bareng Lukman Sardi) dan ‘Balsem Lavender’ (ditulis bareng Butet Kartarejasa). Favorit gue sih yang terakhir, lucu khas Butet Kertarejasa.
2 comments:
Aku pikir ini buku tentang apaan mbak. Hehe. Udah mikir yang nggak-nggak. Apalagi gambar covernya kayak gitu :D
@maya: tentang apaan ayo???... gambarnya gak provokatif. bikin orang jadi penasaran.. :)
Post a Comment