Behaving Badly (Jangan Bandel, Ya!)
Isabel Wolf @ 2003
Lina Jusuf (Terj.)
GPU – November 2007
440 Hal.
Miranda Sweet, adalah seorang ahli ‘psikologi hewan’. Ia sempat menjadi dokter hewan, sebelum mendapat ‘pencerahan’ baru. Tapi, kehidupan pribadinya sendiri tampaknya butuh bantuan psikologi.
Dalam masalah percintaan, Miranda baru saja putus dari tunangannya, Alexander, seorang aktor yang diramalkan akan meroket karirnya. Alasan putusnya yang baru diketahui di tengah-tengah cerita ternyata lucu juga. Yang jelas, Alexander tampak bukan tipe pria pelindung perempuan.
Secara kebetulan, melalui Daisy, sahabatnya baiknya, Miranda mendapatkan seorang klien bernama Caroline yang bermasalah dengan anjingnya. Tak disangka-sangka, Miranda malah bertemu suami Caroline, orang dari masa lalu Miranda yang nyaris membuat hidupnya berantakan. Hidup Miranda terkesan biasa-biasa saja, tapi ternyata ia menyimpan rahasia besar – yang kalau sampai terungkap mungkin akan membuat segalanya hancur. Apalagi, James, suami Caroline itu, adalah seorang Menteri Pendidikan, politisi yang punya pengaruh. Andai Miranda berani membocorkan rahasia mereka, bukan tak mungkin James akan menghancurkan Miranda.
Perasaan bersalah membuat Miranda mencari seseorang dari masa lalunya yang sudah sakiti. Miranda dulu adalah seorang aktivis yang memperjuangkan hak-hak binatang. Sikap polosnya sempat membuat ia terjebak dengan orang yang dulu dikenalnya sebagai Jimmy, yang tak lain adalah James di masa kini. Miranda bertekad mencari anak muda yang ia sakiti dulu. Ia ingin mengakui kesalahannya dan berdamai dengan masa lalunya.
Karir Miranda cukup maju. Semakin banyak client, semakin banyak majalah yang ingin mempublikasikan sosok Miranda. Kesempatan baik untuk membuat prakteknya semakin terkenal. Salah satu klien Miranda bekerja di sebuah majalah dan tertarik untuk memuat profil Miranda. Sengaja Miranda minta seorang fotografer yang mungkin saja sosok anak muda yang ia cari.
Selebihnya, mudah ditebak. Si fotografer memang orang yang ia cari, ternyata mereka berdua saling jatuh cinta dan Miranda terjebak dalam sebuah dilema antara takut mengakui kesalahan masa lalunya atau terus berbohong agar tidak kehilang sang fotografer.
Gue suka nih, chicklit yang begini. Yang isinya bukan cewek konyol, yang payah dalam segala hal. Miranda adalah cewek cerdas dan bertanggung jawab. Dan, serunya buku ini, banyak rahasia-rahasia yang diceritain pelan-pelan, baru terungkap di tengah-tengah bahkan nyaris mendekati akhir. Bacaan ringan, tapi gak bikin langsung menguap setelah selesai dibaca.
Isabel Wolf @ 2003
Lina Jusuf (Terj.)
GPU – November 2007
440 Hal.
Miranda Sweet, adalah seorang ahli ‘psikologi hewan’. Ia sempat menjadi dokter hewan, sebelum mendapat ‘pencerahan’ baru. Tapi, kehidupan pribadinya sendiri tampaknya butuh bantuan psikologi.
Dalam masalah percintaan, Miranda baru saja putus dari tunangannya, Alexander, seorang aktor yang diramalkan akan meroket karirnya. Alasan putusnya yang baru diketahui di tengah-tengah cerita ternyata lucu juga. Yang jelas, Alexander tampak bukan tipe pria pelindung perempuan.
Secara kebetulan, melalui Daisy, sahabatnya baiknya, Miranda mendapatkan seorang klien bernama Caroline yang bermasalah dengan anjingnya. Tak disangka-sangka, Miranda malah bertemu suami Caroline, orang dari masa lalu Miranda yang nyaris membuat hidupnya berantakan. Hidup Miranda terkesan biasa-biasa saja, tapi ternyata ia menyimpan rahasia besar – yang kalau sampai terungkap mungkin akan membuat segalanya hancur. Apalagi, James, suami Caroline itu, adalah seorang Menteri Pendidikan, politisi yang punya pengaruh. Andai Miranda berani membocorkan rahasia mereka, bukan tak mungkin James akan menghancurkan Miranda.
Perasaan bersalah membuat Miranda mencari seseorang dari masa lalunya yang sudah sakiti. Miranda dulu adalah seorang aktivis yang memperjuangkan hak-hak binatang. Sikap polosnya sempat membuat ia terjebak dengan orang yang dulu dikenalnya sebagai Jimmy, yang tak lain adalah James di masa kini. Miranda bertekad mencari anak muda yang ia sakiti dulu. Ia ingin mengakui kesalahannya dan berdamai dengan masa lalunya.
Karir Miranda cukup maju. Semakin banyak client, semakin banyak majalah yang ingin mempublikasikan sosok Miranda. Kesempatan baik untuk membuat prakteknya semakin terkenal. Salah satu klien Miranda bekerja di sebuah majalah dan tertarik untuk memuat profil Miranda. Sengaja Miranda minta seorang fotografer yang mungkin saja sosok anak muda yang ia cari.
Selebihnya, mudah ditebak. Si fotografer memang orang yang ia cari, ternyata mereka berdua saling jatuh cinta dan Miranda terjebak dalam sebuah dilema antara takut mengakui kesalahan masa lalunya atau terus berbohong agar tidak kehilang sang fotografer.
Gue suka nih, chicklit yang begini. Yang isinya bukan cewek konyol, yang payah dalam segala hal. Miranda adalah cewek cerdas dan bertanggung jawab. Dan, serunya buku ini, banyak rahasia-rahasia yang diceritain pelan-pelan, baru terungkap di tengah-tengah bahkan nyaris mendekati akhir. Bacaan ringan, tapi gak bikin langsung menguap setelah selesai dibaca.