The Bed and Breakfast Star (Bintang Kelarga)
Jacqueline Wilson @ 1994
Poppy Damayanti Chusfani (Terj.)
GPU – Juni 2009
216 Hal.
Elsa, gadis kecil berusia 10 tahun, berambut ‘jigrak’ seperti surai singa. Namanya sendiri diambil dari seekor singa yang terkenal. Sejak lahir, Elsa memiliki rambut yang lebat dan sengaja disisir oleh ibunya ke atas. Elsa, suka sekali membuat lelucon, ia bercita-cita jadi komedian terkenal. Tapi, sayang, tak semua orang mengerti dan tertawa dengan lelucon Elsa.
Kisah Elsa berawal dari tempat tidur. Ia menghitung dan membandingkan setiap tempat tidur yang pernah ia miliki. Elsa tinggal bersama ibunya, ayah tirinya- Mack dan dua adik tirinya. Mack adalah laki-laki yang pemarah. Biar begitu, ia tetap menyayangi adik tirinya.
Keluarga Elsa terpaksa pindah dari rumah mereka karena rumah mereka disita oleh para penagih hutang. Mack tidak punya pekerjaan. Mereka pun terpaksa tinggal di sebuah ‘hotel’ kecil yang sangat buruk pelayanannya, sebuah hotel ‘bed and breakfast’, di mana mereka harus tinggal berhimpit-himpitan.
Elsa berkenalan dengan teman-teman baru, ada yang baik seperti Naomi, atau gerombolan anak laki-laki nakal yang suka menuliskan kata-kata jorok.
Karena sifatnya polosnya juga, Elsa sering jadi sasaran kemarahan Mack. Ibunya sendiri kadang pasrah aja, karena sudah terlalu sedih dan ‘hopeless’ dengan keadaan mereka. Meskipun menurut gue, mereka cukup ‘beruntung’ karena gak jadi ‘gelandangan’.
Meski kadang sedih dipadang sebelah mata sebagai anak dari ‘bed and breakfast’. Elsa tetap ceria. Ia selalu melontarkan lelucon-lelucon konyolnya, berharap orang lain juga mengerti kelucuannya. Tapi, dasar orang dewasa, kadang terlalu sibuk dengan masalahnya sendiri, hingga lupa caranya tertawa.
Jacqueline Wilson @ 1994
Poppy Damayanti Chusfani (Terj.)
GPU – Juni 2009
216 Hal.
Elsa, gadis kecil berusia 10 tahun, berambut ‘jigrak’ seperti surai singa. Namanya sendiri diambil dari seekor singa yang terkenal. Sejak lahir, Elsa memiliki rambut yang lebat dan sengaja disisir oleh ibunya ke atas. Elsa, suka sekali membuat lelucon, ia bercita-cita jadi komedian terkenal. Tapi, sayang, tak semua orang mengerti dan tertawa dengan lelucon Elsa.
Kisah Elsa berawal dari tempat tidur. Ia menghitung dan membandingkan setiap tempat tidur yang pernah ia miliki. Elsa tinggal bersama ibunya, ayah tirinya- Mack dan dua adik tirinya. Mack adalah laki-laki yang pemarah. Biar begitu, ia tetap menyayangi adik tirinya.
Keluarga Elsa terpaksa pindah dari rumah mereka karena rumah mereka disita oleh para penagih hutang. Mack tidak punya pekerjaan. Mereka pun terpaksa tinggal di sebuah ‘hotel’ kecil yang sangat buruk pelayanannya, sebuah hotel ‘bed and breakfast’, di mana mereka harus tinggal berhimpit-himpitan.
Elsa berkenalan dengan teman-teman baru, ada yang baik seperti Naomi, atau gerombolan anak laki-laki nakal yang suka menuliskan kata-kata jorok.
Karena sifatnya polosnya juga, Elsa sering jadi sasaran kemarahan Mack. Ibunya sendiri kadang pasrah aja, karena sudah terlalu sedih dan ‘hopeless’ dengan keadaan mereka. Meskipun menurut gue, mereka cukup ‘beruntung’ karena gak jadi ‘gelandangan’.
Meski kadang sedih dipadang sebelah mata sebagai anak dari ‘bed and breakfast’. Elsa tetap ceria. Ia selalu melontarkan lelucon-lelucon konyolnya, berharap orang lain juga mengerti kelucuannya. Tapi, dasar orang dewasa, kadang terlalu sibuk dengan masalahnya sendiri, hingga lupa caranya tertawa.
Siapa sangka, lewat 'auman'-nya, Elsa jadi pahlawan dan kebanggaan Mack si Skot.
Gue suka sama cover buku-bukunya Jacqueline Wilson, meskipun ini baru buku keduanya yang gue baca setelah Lola Rose. Dari dua tokoh yang gue baca, gue melihat karakter seorang anak kecil yang meskipun susah, tapi tetap bisa gembira dan tersenyum. Sampai akhirnya, ia malah jadi kesayangan banyak orang.
0 comments:
Post a Comment