Monday, April 20, 2009

The Worlds of Chrestomanci: Charmed Life

The Worlds of Chrestomanci: Charmed Life
(Dunai-Dunia Chrestomanci: Eric Chant dan Korek Api Bertuah)
Diana Wynne Jones @ 1977
Yohanna Yuni (Terj.)
GPU – Maret 2009
256 Hal.

Eric Chant, yang biasa dipanggil Cat, amat sangat bergantung pada Gwendolen, kakak perempuannya yang seorang penyihir. Mereka berdua menjadi yatim piatu, ketika kecelakaan kapal uap merengut nyawa orang tua mereka. Sebenarnya, mereka berdua juga ada di kapal itu, tapi, karena Gwendolen seorang penyihir, ia berhasil selamat, dan Cat juga selamat karena ia berpegangan pada Gwendolen.

Mereka akhirnya diasuh oleh Mrs. Sharp, seorang penyihiri juga di wilayah Wolcercoter, tepatnya di Coven Street. Mrs. Sharp, adalah penyihir tingkat rendah, dan di daerah tempat tinggal mereka, tinggal banyak berbagai jenis penyihir. Karena bakatnya, Gwendolen diikutan belajar sihir, sementara Cat tidak karena dianggap tidak punya kemampuan itu. Bersama gurunya, Mr. Nostrum, Gwendolen menyusun rencana untuk menaklukan dunia.

Orang tua mereka tidak banyak meninggalkan warisan. Di kotak barang-barang peninggalan mereka, hanya ditemukan surat-surat cinta orang tua mereka, anting berlian milik ibu mereka, sekotak korek api yang aneh dan setumpuk surat dari seseorang bernama Chrestomanci.

Seperti yang akhirnya diketauhi, Chrestomanci adalah seorang enchanter, penyihir yang sangat berpengaruh. Maka itu, ketika Chrestomanci datang dan menjemput mereka berdua, Gwendolen sangat senang. Ia berharap akan bisa mendapatkan pengetahuan sihir yang lebih banyak saat tinggal bersama Chrestomanci nanti.

Tapi, Gwendolen harus kecewa. Ketika datang di kastil Chrestomanci, Gwendolen berharap diperlakukan seperti ratu, tapi ternyata mereka hanya disambut pelayan biasa. Bahkan ia sama sekali tidak boleh menggunakan sihir di kastil itu.

Gwendolen adalah anak yang keras hati dan pantang menyerah. Berbagai sihir dilakukannya untuk menunjukkan kemampuannya di hadapan Cherstomanci, agar ia diperhatikan dan dianggap punya potensi. Tapi, tetap saja, Chrestomanci tidak memperhatikannya, malah ia menghukum Gwendolen dan menghilangkan kemampuan sihirnya.

Namun, Gwendolen memang anak yang pintar. Untuk menjalankan rencana gelapnya, ia ‘pindah’ ke dunia lain, dan bertukar tempat dengan seorang gadis yang mirip dengannya bernama Janet. Hanya Cat yang tahu perbedaan antara Gwendolen dan Janet. Janet bukan penyihir, ia hanya anak biasa yang datang dari dunia yang menganggap sihir itu adalah hal bohong.

Tapi, dengan perginya Gwendolen, justru membuka potensi tersembunyi dalam diri Cat. Bukan sembarang julukan, karena ternyata Eric memang punya sembilan nyawa seperti kucing! Dan itu baru diketahuinya ketika ia nyaris terbakar gara-gara main-main dengan korek api.

Sementara, Cat masih merasa kehilangan kakaknya, Gwendolen ternyata ada di dunia lain dan diperlakukan sesuai dengan yang ia mau, seperti ratu. Rencana jahat untuk menghancurkan Chrestomanci terus dilakukan, dan Cat, secara tidak sadar, ikut andil dalam rencana itu.

Gue langsung ikut membayangkan suasana kastil Chrestomanci, dengan taman-tamannya yang indah. Novel yang tipis ini ternyata menarik, karena, justru tokoh yang ketahuan punya kekuatan sihir ternyata adalah tokoh antagonisnya. Geli juga saat Gwendolen yang pintar melakukan semua cara untuk mendapat perhatian Chrestomanci yang gemar berganti-ganti jubah itu. Tapi, kenapa, hampir semua novel fantasi yang terbit sesudah Harry Potter, harus ‘menjual’ nama Harry Potter? Seolah gak pd dengan daya tarik novel itu sendiri. Padahal, novel Chrestomanci pertama ini ditulis 32 tahun yang lalu! Ha… seumur gue???!!!

1 comments:

fiksimetropop said...

hohohoho...jadi umurnya thirty-something...
tumben, biasanya cewek paling males ketauan umurnya, hehehehe...
no offense ya, mbak...just kidding ajah...
jangan dimasukin di hati....
peace...:)

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang