Theresa Tomlinson
Ferry Halim (Terj.)
Penerbit Atria (Serambi), Juli 2007
486 Hal.
Wulfrun, Cwen – ibunya dan Gode, adiknya, tinggal di lingkungan Biara Whitby yang dikepalai oleh Suster Hild. Cwen menjadi seorang penenun di sana, sementara Wulfrun merawat angsa-angsa mereka. Mereka hidup sangat miskin. Sebelum tinggal di Biara Whitby, mereka tinggal di daerah Fisherhead. Bahkan, Cwen terpaksa menjual Sebbi, kakak laki-laki Wulfrun, sebagai budak. Dan menjual semua harta benda mereka, kecuali sebuah kotak pernikahan.
Di dalam kotak pernikahan itulah sebuah rahasia tersimpan. Wulfrun menemukan sebuah kalung yang sangat indah. Diam-diam, Wulfrun sering memakai kalung itu dan mengagumi dirinya sendiri. Karena kalung itulah, keluarga mereka dicap sebagai pencuri oleh para penghuni biara dan sekitarnya. Wulfrun tertangkap basah ketika sedang bermain dengan kalung itu. Cwen menyerahkan diri untuk ditangkap. Wulfrun yakin ibunya tidak bersalah dan bertekad menyelamatkan ibunya dari tiang gantungan.
Tapi, dari mana Wulfrun bisa mendapatkan bantuan, sementara orang-orang yang selama ini baik, memalingkan muka mereka. Menurut ramalan Fridgyth, ahli ramuan di biara itu, bantuan akan datang dari seseorang yang tak terduga. Dan… ramalan itu terbukti. Bantuan itu datang dari Elfled, seorang putri Raja Oswy dan Ratu Ianfleda yang diserahkan kepada biara. Padahal sehari sebelumnya terjadi pertengkaran antara Wulfrun dan Elfled yang manja itu.
Demi membalas budi Elfled, Wulfrun rela menjadi ‘budak’ Elfled. Wulfrun membantu Elfled dalam pelajaran menulis. Lama-lama mereka berdua menjadi sahabat, meskipun kadang Elfled masih menganggap dirinya lebih tinggi dari Wulfrun. Dengan alasan agar Elfled bisa lebih mengenal dunia luar, Adfrith, calon biarawan, meminta ijin pada Irminburgh, wanita yang diberi tugas mengawasi Elfled, untuk mengajak Elfled berjalan-jalan dengan menunggang kuda dan tentu saja, Wulfrun harus ikut.
Mereka bertiga berjalan ke tempat-tempat yang diduga bisa memberikan informasi yang berharga untuk menyelamatkan Cwen. Sampai akhirnya, mereka bertiga plus Cadmon si pengembala sapi, sampai ke Barmburgh, istana Raja Oswy dam Ratu Ianfleda, orang tua Elfled. Banyak hal yang terduga yang mereka temui dan dengar selama perjalanan panjang mereka itu. Selain menyelamatkan Cwen, ternyata mereka juga harus menyelamatkan kerajaan dari rencana ‘kudeta’ Irminburgh.
Cerita Gadis Serigala ini berlatar belakang sejarah era Anglo-Saxon. Beberapa nama dalam buku ini memang nyata, hanya ada beberapa nama yang dirubah sedikit biar lebih familiar. Nama Wulfrun, Cwen, atau Gode adalah karangan si penulis.
Cerita persahabatan yang sedikit banyak bikin terharu. Elfled yang manja, lama-lama bisa juga bersikap dewasa, yang secara gak langsung, karena pengaruh Wulfrun.