We always question life. But can life question us?
--- Francis (hal. 118)
Travelers’ Tale
Belok Kanan: Barcelona!
Aditya Mulya, Alaya Setya, Iman Hidajat & Ninit Yunita
Gagas Media, Cet. 1, 2007
230 Hal.
Apa jadinya ya, kalo empat penulis berkolaborasi nulis cerita tentang traveling. Pastinya udah pada makan asam garam di dunia per-traveling-an. Paling nggak, gak asal nulis dan ngarang deh soal tempat-tempat yang ada di buku. Salah satu yang bikin gue tertarik beli buku ini, ya, karena ditulis sama empat orang, plus, cerita tentang tempat-tempat asyik di penjuru dunia.
Inti sebenernya, apa lagi kalo bukan cerita cinta, cerita persahabatan. Retno, Farah, Jusuf dan Francis sudah bersahabat sejak jaman mereka SD. Awalnya gak ada tuh, rasa yang aneh-aneh… murni persahabatan. Tapi, tindakan yang simple, tiba-tiba bikin mereka sadar kalo ada sesuatu yang lebih dari sekedar persahabatan.
Di sini ‘ruwet’nya. Pertama, Francis suka sama Retno, tapi dua kali ‘nembak’, dua kali pula Retno menolaknya. Tapi, diam-diam, gara-gara peristiwa bakpao, Farah ternyata suka sama Francis… dan ternyata, gara-gara ada acara bedah kodok di pelajaran biologi, Jusuf yang garink pun jatuh hati sama Farah.
Gak ada gayung bersambut… semua malah bertepuk sebelah tangan. Semua menyimpan rahasia di hati masing-masing. Persahabatan tetap berjalan seperti biasa.
Selesai sma, mereka berpisah. Bekerja di negara yang berbeda, tapi tetap berhubungan via email. Dan… datanglah email yang mengejutkan… email undangan pernikahan dari Francis. Dalam emailnya tertulis kalau Francis akan menikah dengan gadis Katalunya di Barcelona. Dan Francis sangat mengharapkan ketiga sahabatnya itu bisa hadir.
Perjalanan melintas negara di mulai. Dengan perhitungan budget yang ketat, mereka berangkat ke Barcelona, dengan misi masing-masing. Mencoba mencari jawaban atas masa lalu yang bikin penasaran demi masa depan.
Farah terbang dari Hon An di Vietnam – Amman – Budapest…
Jusuf terbang dari Cape Town – Abidjan… (plus di tengah peperangan…)
Retno terbang dari Kopenhagen...
Francis terbang dari Kansas City...
Ke satu tujuan… Barcelona…
Asyik banget baca buku ini… (Ups, nyontek comment-nya Wimar Witoelar di Kata Pengantar). Banyak tempat-tempat yang bikin gue mikir, “Wah.. kapan gue kesana ya?” Poin plus untuk buku ini, ada beberapa tips-tips untuk melakukan traveling.. tips yang diselipin dengan kata-kata kocak… tapi, berguna lho…
Sesekali ada foto hitam-putih yang sayangnya suka gak jelas itu gambar apa. Foto yang berwarna hanya ada di setiap awal bab. Iya, sih.. kalo semuanya berwarna… harga bukunya pasti jadi lebih mahal, tohhh… Di setiap awal bab, diselipkan quotation yang bikin kita semakin pengen traveling around the world…
Gue pun menebak-nebak: siapa nulis tentang siapa? Hmmm… let me guess: Farah is Alaya; Retno is Ninit; Jusuf is Aditya (gelo soalnya) and Francis is Iman.
Apa jadinya ya, kalo empat penulis berkolaborasi nulis cerita tentang traveling. Pastinya udah pada makan asam garam di dunia per-traveling-an. Paling nggak, gak asal nulis dan ngarang deh soal tempat-tempat yang ada di buku. Salah satu yang bikin gue tertarik beli buku ini, ya, karena ditulis sama empat orang, plus, cerita tentang tempat-tempat asyik di penjuru dunia.
Inti sebenernya, apa lagi kalo bukan cerita cinta, cerita persahabatan. Retno, Farah, Jusuf dan Francis sudah bersahabat sejak jaman mereka SD. Awalnya gak ada tuh, rasa yang aneh-aneh… murni persahabatan. Tapi, tindakan yang simple, tiba-tiba bikin mereka sadar kalo ada sesuatu yang lebih dari sekedar persahabatan.
Di sini ‘ruwet’nya. Pertama, Francis suka sama Retno, tapi dua kali ‘nembak’, dua kali pula Retno menolaknya. Tapi, diam-diam, gara-gara peristiwa bakpao, Farah ternyata suka sama Francis… dan ternyata, gara-gara ada acara bedah kodok di pelajaran biologi, Jusuf yang garink pun jatuh hati sama Farah.
Gak ada gayung bersambut… semua malah bertepuk sebelah tangan. Semua menyimpan rahasia di hati masing-masing. Persahabatan tetap berjalan seperti biasa.
Selesai sma, mereka berpisah. Bekerja di negara yang berbeda, tapi tetap berhubungan via email. Dan… datanglah email yang mengejutkan… email undangan pernikahan dari Francis. Dalam emailnya tertulis kalau Francis akan menikah dengan gadis Katalunya di Barcelona. Dan Francis sangat mengharapkan ketiga sahabatnya itu bisa hadir.
Perjalanan melintas negara di mulai. Dengan perhitungan budget yang ketat, mereka berangkat ke Barcelona, dengan misi masing-masing. Mencoba mencari jawaban atas masa lalu yang bikin penasaran demi masa depan.
Farah terbang dari Hon An di Vietnam – Amman – Budapest…
Jusuf terbang dari Cape Town – Abidjan… (plus di tengah peperangan…)
Retno terbang dari Kopenhagen...
Francis terbang dari Kansas City...
Ke satu tujuan… Barcelona…
Asyik banget baca buku ini… (Ups, nyontek comment-nya Wimar Witoelar di Kata Pengantar). Banyak tempat-tempat yang bikin gue mikir, “Wah.. kapan gue kesana ya?” Poin plus untuk buku ini, ada beberapa tips-tips untuk melakukan traveling.. tips yang diselipin dengan kata-kata kocak… tapi, berguna lho…
Sesekali ada foto hitam-putih yang sayangnya suka gak jelas itu gambar apa. Foto yang berwarna hanya ada di setiap awal bab. Iya, sih.. kalo semuanya berwarna… harga bukunya pasti jadi lebih mahal, tohhh… Di setiap awal bab, diselipkan quotation yang bikin kita semakin pengen traveling around the world…
Gue pun menebak-nebak: siapa nulis tentang siapa? Hmmm… let me guess: Farah is Alaya; Retno is Ninit; Jusuf is Aditya (gelo soalnya) and Francis is Iman.
5 comments:
makasih buat reviewnya ya :)
Saya sangat suka kisah perjalanan. seperti juga film yang mengisahkan perjalanan. Novel perjalanan terbaik menurutku Ling Shan (Gunung Jiwa)-nya Gao Xingjian. Aku harus beli nih buku ini. Thanks ya review-nya. Senang berkenalan. Kunjung-kunjung ya ke blog-ku yang masih sangat bersahaja.
thanks for the review!
makasih udah di review di sini. what an honor!
ALLO
salam kenal
:)
CIAO ITALIA!
unmacchiato.blogspot.com
Post a Comment