Friday, January 26, 2007

How to Cheat a Dragon’s Curse

How to Cheat a Dragon’s Curse
Oleh Hiccup Horrendous Haddock III
Diterjemahkan dari Naskah Norwegia Kuno oleh Cressida Cowell
Hodder Children’s Book, 2006
237 Hal.

Petualangan Hiccup kali ini lebih menegangkan dibanding buku-buku yang sebelumnya. Karena Hiccup harus berpacu dengan waktu untuk menemukan ramuan penangkal racun Naga Kobra Beracun.

Di akhir buku sebelumnya, How to Speak Dragonese, diceritakan bahwa salah seorang tokohnya ada yang kena sengatan Naga Kobra Beracun. Hmmm.. agak spoiler dikit, nih… Tokoh itu adalah Fishlegs.

Musim dingin yang panjang menuntut seorang bajak laut tidak hanya handal di lautan, tapi juga handal di mengarungi samudera yang membeku. Untuk itu seorang bajak laut harus punya kemampuan berseluncur di atas salju. Itulah pelajaran baru yang harus dipelajari Hiccup dan teman-temannya kali ini.

Mereka berlatih seluncur salju di Pegunungan Villany. Lagi-lagi Hiccup ditunjuk sebagai ketua dalam ‘ekspedisi’ kali ini. Tapi, sepertinya Hiccup harus selalu mengalami kegagalan dalam setiap pelajarannya. Hiccup dan Fishlegs nyasar lagi, kali ini ke perkampungan suku Histeria yang dikenal berbahaya. Tidak seperti biasanya, Fishlegs yang penakut, tiba-tiba saja nekat berteriak, menantang orang-orang suku Histeria. Duh, karuan aja, keduanya, plus Toothless yang lagi kedinginan, ketakutan. Untungnya, Hiccup meskipun sering diremehkan, selalu punya keberanian dan akal tambahan di saat-saat genting. Mereka pun selamat dari kejaran suku Histeria.

Di tengah musim dingin yang sepertinya tak akan pernah berakhir, penduduk Pulau Berk merayakan Freya’sday, yang acaranya antara lain main ‘hockey’, menebak hadiah dan lain-lain. Pertandingan hockey kali ini, anak-anak Hooligan Berbulu harus menghadapi anak-anak perempuan dari suku Bog-Burglars. Hiccup bertemu lagi dengan Camicazi, ahli waris takhta suku Bog-Burglars. Tapi, lagi-lagi, Fishlegs bersikap aneh. Kali ini yang jadi sasaran kemarahannya adalah Stoick Agung, kepala suku Hooligan Berbulu.

Hiccup yang peduli banget dengan temannya, langsung membawa Fishlegs ke Old Wrinkly. Kata Old Wrinkly, sikap aneh Fishlegs menunjukkan gejala keracunan bisa Naga Kobra Beracun. Hiccup harus bisa menemukan penangkalnya sebelum hari Jum’at jam sepuluh pagi, kalau tidak, Fishlegs akan meninggal. Obat penangkal itu adalah sebuah tanaman-yang-tidak-boleh-disebutkan-namanya (hmmm.. kaya’ Voldemort, aja nih..), yang hanya bisa ditemukan di benua Amerika, yang ketika kisah Hiccup ini ditulis, belum ditemukan.

Satu-satunya yang punya tamanan penangkal ini adalah suku Histeria. Artinya, Hiccup harus kembali ke sana agar bisa menyelamatkan nyawa Fishlegs. Akhirnya, Hiccup, ditemani Camicazi dan tentu saja, Toothless, nekat mengarungi laut yang membeku untuk kembali ke pemukiman suku Histeria. Ancaman bukan hanya datang dari suku Histeria, tapi juga dari Doomfang, naga yang menakutkan yang terperangkap dalam lautan yang membeku. Setiap saat, jika es mencair, Doomfang bisa saja menyerang mereka.

Perjuangan untuk mendapatkan tanaman itu juga tidak mudah, Hiccup harus menjadi tawanan suku Histeria dan berhadapan dengan Nobert the Nutjob, kepala suku Histeria. Meskipun bisa bebas, Hiccup dan teman-temannya, pulang dengan tangan kosong.

Kejutan lain menanti Hiccup ketika ia kembali ke Pulau Berk.

Jadi, gimana nasib Fishlegs? Haruskah Hiccup kehilangan sahabat terbaiknya? Apa ya tanaman-yang-tidak-boleh-disebut-namanya itu?

Yang gue suka dari catatan harian Hiccup ini adalah di akhir cerita meskipun berakhir dengan jelas, pasti ada clue lagi untuk buku selanjutnya yang bikin kita penasaran menantikan petualangan berikutnya.

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang