Showing posts with label Madeleine Wickham. Show all posts
Showing posts with label Madeleine Wickham. Show all posts

Friday, November 16, 2012

Sleeping Arrangements




Sleeping Arrangements (Berbagi Ranjang)
Sophie Kinsella (writing as Madeleine Wickham)
Julanda Tantani (Terj.)
GPU – 2011
408 hal.
(Rental dari @ReadingWalk)

Ini adalah cerita tentang dua keluarga yang lagi jenuh. Chloe , si peracang gaun pengantin, yang harus menghadapi pelanggan yang banyak maunya. Sementara itu, Philip, pasangan hidup Chloe, sedang harap-harap cemas menanti kabar kelanjutan dari pengambilalihan bank tempatnya bekerja.

Lalu, Hugh, pria pekerja keras, yang lebih dekat dengan pekerjaan kantor daripada anak-anaknya. Sementara, Amanda, istrinya, sibuk ngurusin warna cat untuk rumah baru mereka.

Dan dua keluarga stress ini butuh liburan, keluar dari rutinitas dan meninggalkan sejenak urusan sehari-hari mereka.

Beruntung kedua keluarga ini kenal dengan Gerard, teman mereka yang kaya raya, yang berbaik hati meminjamkan villanya di Spanyol. Semua (tampak) semangat menyambut liburan ke Spanyol. Tapi… lho.. kenapa semuanya tiba di vila itu dalam waktu yang bersamaan? Tampaknya, Gerard salah mengatur tanggal mereka tiba di sana.

Hmmm.. tapi, entah apa yang sebenarnya direncanakan oleh Gerard… yang pasti ternyata, sebenarnya ada hubungan antara keluarga Hugh dan keluarga Chloe.

Yah, dua kali gue baca buku Madeleine Wickham ini, gue rada-rada kecewa ya. Gue terbiasa dengan gaya Sophie Kinsella yang ceria dan lucu. Gaya Madeleine Wickham lebih dewasa, tapi koq isinya kaya’ nyari-nyari masalah :D

Misalnya nih tokoh si Hugh, ya okelah dia gak bahagia katanya sama kehidupan pernikahannya, istrinya yang terlalu sibuk dengan urusan renovasi rumah. Tapi terus agak keterlaluan rasanya si Hugh ini malah merayu Chloe ketika istrinya hanya ada di kamar sebelah. Gue yang tadinya simpati sama Chloe, jadi sedikit sebal, gara-gara dia tergoda sama Hugh.

Kasian pasangan-pasangan mereka. Amanda misalnya, ia tetap ibu yang baik, yang mendampingi anak-anaknya ketika sakit.

Tokoh yang bikin segar cerita ini adalah keempat anak-anak dari pasangan plus (meskipun mereka gak muncul terlalu banyak sih) plus pengasuhnya yang bernama Jenna.  Itu pun lama-lama jadi 'cape' dengan celetuka 'Guyon'-nya si Jenna yang kebanyakan.

Yah, dua kasur aja deh gue kasih buat tempat tidur mereka. .. hanya ‘it was ok, but I don’t really like it’

Saturday, July 30, 2011

Cocktail for Three

Cocktail for Three (Klub Koktail)
Sophie Kinsella as Madeleine Wickham
Nurkinanti Laraskusuma (Terj.)
GPU – Juni 2011
440 hal.

Roxanne, Maggie dan Candice, 3 sahabat yang bekerja di sebuah media di London. Tanggal 1 setiap bulannya mereka bertemu di sebuah bar, bernama Manhattan Bar. Yah, untuk sekedar refreshing. Meskipun bekerja di kantor yang sama, tidak berarti tiap hari mereka bertemu.

Roxanne, adalah penulis lepas. Gadis yang penuh percaya diri dan memiliki menjalin hubungan dengan pria yang sudah berkeluarga. Tapi, tak satu pun dari sahabatnya itu tahu siapa pria itu. Ia hanya sesekali datang ke kantor. Tugasnya jalan-jalan ke luar negeri, meliput tempat-tempat penginapan baru. Maggie, si pemimpin redaksi, satu-satunya yang sudah menikah, ambisius dan sedang stress menghadapi peran baru sebagai ibu. Candice, penulis, yang sangat lugu, baik hati dan jujur. Mudah dimanfaatkan orang karena kebaikan hatinya.

Semua berjalan dengan lancer, dan.. asyik-asyik aja gitu. Tapi, ketika di satu pertemuan rutin mereka, pertemuan terakhir sebelum Maggie cuti melahirkan, ada salah satu pramusaji yang membuat Candice tertarik, yang ternyata adalah teman sekolahnya dulu, namanya Heather.

Pertemuan itu membuka luka lama Candice, rasa bersalah terhadap keluarga Heather. Maka, si peri baik hati ini berniat untuk membalas apa yang sudah terjadi, mencoba menghapus kesalahan masa lalu yang disebabkan ayah Candice. Ia membantu Heather mendapatkan pekerjaan di Londoner dan mengajaknya tinggal bersama. Baik Roxanne dan Maggie menyayangkan sikap Candice yang terlau baik.

Lain lagi Roxanne, ia masih harus berurusan dengan pacar gelapnya yang tiba-tiba saja berubah. Lalu Maggie yang sempat mengalami baby blues.

Meskipun sama-sama berkisah tentang perempuan-perempuan di London, usia 30 tahunan ke atas, tapi karakternya beda dengan novel yang memakai nama Sophie Kinsella. Seperti Becky Bloomwood, Tokoh-tokohnya terkesan ‘konyol’. Ceritanya juga lebih ceria.

Kalo di buku ini, tokohnya lebih dewasa, permasalahan juga lebih serius. Yahhh.. ending-nya sih ketebak. Tapi, gak mengurangi rasa tertarik gue sama buku ini.

Mungkin karena gue ‘kecewa’ dengan seri terakhir Shopaholic, gue jadi lebih suka buku ini dan rasa-rasanya jadi pengen baca buku Sophie Kinsella as Madeleine Wickham yang lain. Kadang, abis baca yang ‘berat’, enak juga baca buku-buku kaya’ begini.
 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang