Wednesday, January 28, 2015

Aristotle and Dante Discover the Secrets of Universe


Aristotle and Dante Discover the Secrets of Universe

Benjamin Alire Sáenz @ 2012

Simon & Schuster – April 2014

359 pages


Yang pertama menarik dari buku ini, tentu saja karena cover-nya. Berwarna biru kelam, gelapnya langin malam yang terkesan misterius. Cocok dengan judulnya. Tapi kesan misterius itu ‘diperhalus’ dengan kehadiran si mobil warna merah – yang akan jadi saksi rahasia besar yang ada di antara Ari dan Dante.

Yang kedua adalah nama tokoh yang tertera di judul yang panjang itu. Aristotle nama seorang ilmuwan, dan Dante adalah nama seorang penyair. Nama yang gak umum untuk tokoh-tokoh buku.

Semua di mulai liburan musim panas. Aristotle, yang lebih suka dipanggil Ari, adalah tipe anak yang tertutup dan penyendiri. Bisa dibilang dia gak punya temen, karena temperamen yang rada jutek atau cenderung sinis. Sedangkan Dante, lebih terbuka dan lebih ceria. Orang tua Dante juga lebih ekspresif dalam menunjukkan rasa sayang mereka ke Dante. Yah, kadang Ari juga jadi pengen punya orang tua kaya’ orang tua Dante.

Mereka berkenalan ketika Dante menawarkan diri untuk ngajarin Ari berenang. Dan sejak itu mereka jadi akrab. Orang tua mereka pun ikutan seneng karena anak-anak mereka akhirnya punya teman.

Tapi, ternyata pertemanan mereka gak sesederhana itu. Dan konflik satu ini juga membuat gue seolah mendapatkan ‘surprise’ dari buku ini. Yah… kirain buku ini memang tentang persahabatan kaya’ The Sisterhood of Traveling Pants gitu. Tapi, jauh lebih kompleks. Mereka berdua meskipun baru 15 tahun, tapi menyimpan pikiran-pikiran rumit dalam diri mereka.

Jika Dante lebih nyaman dalam mengungkapkan atau menyatakan apa yang ada di pikiran mereka, Ari masih ‘bertanya-tanya’, apa yang dia mau, selalu terkesan bertahan atau menarik diri. Masalah di dalam pikiran Ari juga terkesan lebih rumit – tentang ayahnya yang veteran perang yang gak mau cerita apa sebenarnya yang terjadi di medan perang, tentang kakak Ari yang seolah ‘dihapus’ dari daftar keluarga, yang seolah dianggap gak pernah ada.

Apa yang gue lihat dari buku ini adalah keterbukaan antara orang tua dan anak. Gimana gue ngeliat bahwa baik orang tua Dante mau pun Ari sama-sama berusaha terbuka dan menerima seperti apa anak mereka. Gak maksain anak-anak mereka harus begini .. begitu… bahkan memberi semangat dalam segala hal… meskipun ternyata hal tersebut dianggap tabu atau gak normal.

Gue juga suka membaca dialog-dialog antara Ari dan ibunya. Meski kesannya rada ngebantah apa yang dibilang ibunya, tapi koq gue gak merasa Ari ‘kurang ajar’ atau mungkin juga karena tanggapan ibunya yang santai, membuat dialog mereka jadi seru dan asyik aja buat gue.

Sepertinya, gue menemukan buku favorit pertama gue di tahun 2015 .. Dan melihat bintang di goodreads untuk buku-buku Benjamin Alire Sáenz yang lumayan tinggi, rasa-rasanya gue bakal mencari buku-buku beliau yang lain.

Submitted for:

New Author Reading Challenge 2015
Lucky No. 15 Reading Challenge – kategori: Who are You Again?

Project Baca Buku Cetak 2015

2 comments:

Althesia Silvia said...

Arrrghh dirimu sudah kelar review, padahal aku duluan kelar baca...hahaha aku ngutang review banyak bgt nih.
Iya kalimat percakapannya ringan dan menyenangkan ya..aku juga suka buku ini

ferina said...

hahaha.. soalnya kalo gak buru2 ditulis, keburu lupa ceritanya apa.

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang