Aristotle
and Dante Discover the Secrets of Universe
Benjamin Alire Sáenz @ 2012
Simon &
Schuster – April 2014
359 pages
Yang pertama menarik dari buku ini,
tentu saja karena cover-nya. Berwarna biru kelam, gelapnya langin malam yang
terkesan misterius. Cocok dengan judulnya. Tapi kesan misterius itu ‘diperhalus’
dengan kehadiran si mobil warna merah – yang akan jadi saksi rahasia besar yang
ada di antara Ari dan Dante.
Yang kedua adalah nama tokoh yang
tertera di judul yang panjang itu. Aristotle nama seorang ilmuwan, dan Dante
adalah nama seorang penyair. Nama yang gak umum untuk tokoh-tokoh buku.
Semua di mulai liburan musim panas.
Aristotle, yang lebih suka dipanggil Ari, adalah tipe anak yang tertutup dan
penyendiri. Bisa dibilang dia gak punya temen, karena temperamen yang rada
jutek atau cenderung sinis. Sedangkan Dante, lebih terbuka dan lebih ceria. Orang
tua Dante juga lebih ekspresif dalam menunjukkan rasa sayang mereka ke Dante.
Yah, kadang Ari juga jadi pengen punya orang tua kaya’ orang tua Dante.
Mereka berkenalan ketika Dante
menawarkan diri untuk ngajarin Ari berenang. Dan sejak itu mereka jadi akrab.
Orang tua mereka pun ikutan seneng karena anak-anak mereka akhirnya punya
teman.
Tapi, ternyata pertemanan mereka gak
sesederhana itu. Dan konflik satu ini juga membuat gue seolah mendapatkan ‘surprise’
dari buku ini. Yah… kirain buku ini memang tentang persahabatan kaya’ The
Sisterhood of Traveling Pants gitu. Tapi, jauh lebih kompleks. Mereka berdua
meskipun baru 15 tahun, tapi menyimpan pikiran-pikiran rumit dalam diri mereka.
Jika Dante lebih nyaman dalam
mengungkapkan atau menyatakan apa yang ada di pikiran mereka, Ari masih ‘bertanya-tanya’,
apa yang dia mau, selalu terkesan bertahan atau menarik diri. Masalah di dalam
pikiran Ari juga terkesan lebih rumit – tentang ayahnya yang veteran perang
yang gak mau cerita apa sebenarnya yang terjadi di medan perang, tentang kakak
Ari yang seolah ‘dihapus’ dari daftar keluarga, yang seolah dianggap gak pernah
ada.
Apa yang gue lihat dari buku ini
adalah keterbukaan antara orang tua dan anak. Gimana gue ngeliat bahwa baik
orang tua Dante mau pun Ari sama-sama berusaha terbuka dan menerima seperti apa
anak mereka. Gak maksain anak-anak mereka harus begini .. begitu… bahkan memberi
semangat dalam segala hal… meskipun ternyata hal tersebut dianggap tabu atau
gak normal.
Gue juga suka membaca dialog-dialog
antara Ari dan ibunya. Meski kesannya rada ngebantah apa yang dibilang ibunya,
tapi koq gue gak merasa Ari ‘kurang ajar’ atau mungkin juga karena tanggapan
ibunya yang santai, membuat dialog mereka jadi seru dan asyik aja buat gue.
Sepertinya, gue menemukan buku
favorit pertama gue di tahun 2015 .. Dan melihat bintang di goodreads untuk
buku-buku Benjamin Alire Sáenz yang lumayan tinggi, rasa-rasanya gue bakal mencari buku-buku beliau yang lain.
Submitted for:
New Author Reading Challenge 2015
Lucky No. 15 Reading Challenge –
kategori: Who are You Again?
Project Baca Buku Cetak 2015
2 comments:
Arrrghh dirimu sudah kelar review, padahal aku duluan kelar baca...hahaha aku ngutang review banyak bgt nih.
Iya kalimat percakapannya ringan dan menyenangkan ya..aku juga suka buku ini
hahaha.. soalnya kalo gak buru2 ditulis, keburu lupa ceritanya apa.
Post a Comment