Bridge to
Terabithia
Katherine Paterson @ 1977
Harper Teen – 2008
191 hal
Jess Arron adalah adalah anak laki-laki dengan 4
orang saudara perempuan. Ia berada di tengah-tengah di antara 2 kakak perempuan
yang beranjak remaja dan 2 adik perempuan yang masih kecil. Di usia yang 10
tahun, ia mulai merasa terlalu ‘tua’ untuk bermain dengan 2 adiknya yang masih
kecil itu, tapi kedua kakak perempuannya juga mulai sibuk dengan dunia ABG
mereka. Sementara itu, ayahnya terlalu lelah untuk berinteraksi dengan Jess.
Maka, salah satu pelampiasan Jess adalah dengan
berlari. Ia berambisi untuk menjadi yang tercepat di antara teman-temannya di
sekolah. Ia berlatih setiap hari selama liburan, hingga saat masuk sekolah, ia
bisa membuktikan bahwa ia adalah yang tercepat. Tapi … sayangnya, impian itu
kandas, seorang anak baru bernama Leslie Burke berhasil mengalahkannya.
Bayangkan, udah berlatih tiap hari, eh… kalah sama seorang anak perempuan.
Awalnya Jess marah dan kesal .. plus malu juga.
Tapi, Leslie ini anak yang ‘unik’, berbeda dari teman-teman Jess yang lain.
Leslie ini dianggap aneh, karena pakaian yang dikenakannya terlalu ‘nyentrik’
untuk ukuran di mana Jess tinggal. Lama-lama Jess dan Leslie bersahabat, mereka
mempunyai sebuah tempat yang mereka namakan Kerajaan Terabithia, di mana mereka
adalah Raja dan Ratunya. Di tempat ini, mereka bisa berkhayal, melarikan diri
dari rutinitas sehari-hari, merancang sebuah ‘jebakan’ untuk membuat seorang
anak yang suka mem-bully kapok.
Buku-buku Newbery selalu menyajikan kisah persahabatan
dengan latar yang sederhana. Apalagi ini dengan setting tahun 70an, teknologi
masih sederhana dan gak semua orang punya. Bahkan Leslie pun di sini gak punya
televisi, yang bikin dia sempat jadi bahan ejekan teman-teman sekelasnya.
Dengan segala kesederhanaan itu, mereka jadi bebas berimajinasi. Tapi, kenapa
oh kenapa, buku Newbery juga sering banget menyajikan ending yang sedihhhh dan
menyayat hati?? (paling gak sih, dari beberapa buku Newbery yang gue baca)
Yang gue suka ketika baca buku-buku Newberry ini
adalah, tokoh-tokohnya yang ‘membumi’. Untuk menunjukkan suatu hal yang baik
dan buruk, gak perlu menghadirkan tokoh antagonis yang berlebihan atau
kebangetan sifat buruk atau jahatnya.
Submitted for:
-
Baca
Bareng BBI bulan April 2014 – tema: Buku
yang diterbitin bertepatan dengan tahun lahir
-
Books
in English Reading Challenge 2014
-
Children
Literature Project
0 comments:
Post a Comment