Five Quarters of the Orange
Joanne Harris @ 2001
Perenial - 2002
304 pages
Satu lagi buku dengan latar belakang pendudukan Jerman di Perancis. Kali ini gue ‘berjalan’ ke sebuah kota kecil di daerah Loire. Bercerita tentang sebuah keluarga, yang terpaksa kehilangan kepala keluarga nya karena tewas di medan perang. Sang anak, Framboise Dartingen – atau kini dikenal dengan Framboise Simon, bertutur tentang tragedi yang menyebabkan keluarga mereka dibenci dan terasing.
Framboise, adalah anak bungsu dari 3 bersaudara. Cassis, kakak laki-lakinya dan Reine-Claude, kakak perempuannya. Mereka tinggal di sebuah pondok bersama ibu mereka yang ‘aneh’. Selalu penuh rahasia dan sangat membenci buah jeruk. Setiap kali mereka membawa jeruk pulang, mereka akan selalu dipaksa untuk menyikat tangan mereka sampai bersih, sampai bau jeruk itu hilang.
Cerita berawal dari sebuah scrapbook yang diwariskan Mirabelle kepada Framboise. Di dalam scrapbook itu berisi tulisan-tulisan rahasia ibu mereka bersama dengan resep-resep keluarga. Framboise memberanikan diri kembali ke kampung halamannya, membuka sebuah restoran kecil yang menyajikan resep-resep peninggalan ibunya.
Framboise pun mengisahkan dari masa kecilnya bersama kakak-kakaknya, bermain di danau, sampai akhirnya berteman dengan tentara Jerman yang menyebabkan mereka menjadi sangat dibenci. Sementara itu, ibu mereka selalu bersikap aneh dan selalu menutup diri. Hubungan Framboise dengan tentara Jerman bernama Tomas diawali oleh Cassis dan Reine-Claude yang ternyata sudah sering memberikan informasi kepada tentara Jerman lain, informasi itu ditukar dengan barang-barang yang mereka inginkan seperti majalah, cokelat, rokok atau lipstik. Tapi, Framboise tidak tertarik dengan hal-hal seperti itu, ia lebih tertarik pada Tomas itu sendiri. Jiwa petualang dan pemberontak dalam diri Framboise membuatnya berbeda dari kedua saudaranya. Karena Framboise masih dianggap terlalu kecil untuk bergaul, maka ia merancang sebuah ‘jebakan’ untuk ibunya, agar ia bisa menyelinap pergi bersama Cassis dan Reine-Claude.
Di masa tuanya, Framboise masih sering merasa ketakutan kalau-kalau ada penduduk kota itu yang masih mengenalinya sebagai anak dari Mirabelle Dartingen. Meskipun restoran kecilnya banyak pengunjung, tapi hanya satu orang yang berhasil mengenali dirinya. Sahabat masa kecilnya sendiri, Paul.
Gangguan justru datang dari keluarganya sendiri, anak Cassis yang bernama Yanick beserta Laure, istri Yannick. Mereka meminta Framboise untuk memberikan resep rahasia milik nenek mereka, agar bisa mereka sajikan sendiri di resto milik mereka. Bahkan mereka mengancam akan membeberkan rahasia Framboise kepada publik jika mereka tidak mendapatkan resep itu.
Cara bertutur Joanne Harris yang perlahan, membuat kita terus menanti apa rahasia keluarga itu. Dari awal, cara berceritanya penuh rahasia. Dibuka sedikit-sedikit, sampai akhirnya kita mengerti dan tahu rahasia keluarga itu. Gue jadi tertarik pengen bikin scrapbook… tapi hahaha.. seperti biasa, baru sekedar tertarik, belum tau deh, kapan mau ngerjainnya…
Novel ini, adalah salah satu bagian dari ‘food trilogy’, selain Chocolat dan Blackberry Wine (yang mudah-mudahan bisa segera gue baca)
Joanne Harris @ 2001
Perenial - 2002
304 pages
Satu lagi buku dengan latar belakang pendudukan Jerman di Perancis. Kali ini gue ‘berjalan’ ke sebuah kota kecil di daerah Loire. Bercerita tentang sebuah keluarga, yang terpaksa kehilangan kepala keluarga nya karena tewas di medan perang. Sang anak, Framboise Dartingen – atau kini dikenal dengan Framboise Simon, bertutur tentang tragedi yang menyebabkan keluarga mereka dibenci dan terasing.
Framboise, adalah anak bungsu dari 3 bersaudara. Cassis, kakak laki-lakinya dan Reine-Claude, kakak perempuannya. Mereka tinggal di sebuah pondok bersama ibu mereka yang ‘aneh’. Selalu penuh rahasia dan sangat membenci buah jeruk. Setiap kali mereka membawa jeruk pulang, mereka akan selalu dipaksa untuk menyikat tangan mereka sampai bersih, sampai bau jeruk itu hilang.
Cerita berawal dari sebuah scrapbook yang diwariskan Mirabelle kepada Framboise. Di dalam scrapbook itu berisi tulisan-tulisan rahasia ibu mereka bersama dengan resep-resep keluarga. Framboise memberanikan diri kembali ke kampung halamannya, membuka sebuah restoran kecil yang menyajikan resep-resep peninggalan ibunya.
Framboise pun mengisahkan dari masa kecilnya bersama kakak-kakaknya, bermain di danau, sampai akhirnya berteman dengan tentara Jerman yang menyebabkan mereka menjadi sangat dibenci. Sementara itu, ibu mereka selalu bersikap aneh dan selalu menutup diri. Hubungan Framboise dengan tentara Jerman bernama Tomas diawali oleh Cassis dan Reine-Claude yang ternyata sudah sering memberikan informasi kepada tentara Jerman lain, informasi itu ditukar dengan barang-barang yang mereka inginkan seperti majalah, cokelat, rokok atau lipstik. Tapi, Framboise tidak tertarik dengan hal-hal seperti itu, ia lebih tertarik pada Tomas itu sendiri. Jiwa petualang dan pemberontak dalam diri Framboise membuatnya berbeda dari kedua saudaranya. Karena Framboise masih dianggap terlalu kecil untuk bergaul, maka ia merancang sebuah ‘jebakan’ untuk ibunya, agar ia bisa menyelinap pergi bersama Cassis dan Reine-Claude.
Di masa tuanya, Framboise masih sering merasa ketakutan kalau-kalau ada penduduk kota itu yang masih mengenalinya sebagai anak dari Mirabelle Dartingen. Meskipun restoran kecilnya banyak pengunjung, tapi hanya satu orang yang berhasil mengenali dirinya. Sahabat masa kecilnya sendiri, Paul.
Gangguan justru datang dari keluarganya sendiri, anak Cassis yang bernama Yanick beserta Laure, istri Yannick. Mereka meminta Framboise untuk memberikan resep rahasia milik nenek mereka, agar bisa mereka sajikan sendiri di resto milik mereka. Bahkan mereka mengancam akan membeberkan rahasia Framboise kepada publik jika mereka tidak mendapatkan resep itu.
Cara bertutur Joanne Harris yang perlahan, membuat kita terus menanti apa rahasia keluarga itu. Dari awal, cara berceritanya penuh rahasia. Dibuka sedikit-sedikit, sampai akhirnya kita mengerti dan tahu rahasia keluarga itu. Gue jadi tertarik pengen bikin scrapbook… tapi hahaha.. seperti biasa, baru sekedar tertarik, belum tau deh, kapan mau ngerjainnya…
Novel ini, adalah salah satu bagian dari ‘food trilogy’, selain Chocolat dan Blackberry Wine (yang mudah-mudahan bisa segera gue baca)