Shinjū
Laura Joh Rowland @ 1994
Reni Indardini (Terj.)
Hikmah - Cet. I, Januari 2010
532 Hal.
Sano Ichiro, diangkat sebagai seorang yoriki karena unsur balas budi. Seseorang yang sudah ditolong oleh ayah Ichiro di masa lalu ingin segera ‘menuntaskan’ rasa utang budinya kepada ayah Ichiro. Padahal, Ichiro tidak punya latar sebagai seorang ‘penegak hukum’, ia hanyalah seorang pengajar bela diri.
Dengan kedudukan barunya, orang mulai memandang segan padanya. Tapi tidak demikian dengan rekan-rekan sejawatnya yang tahu bagaimana latar belakang Ichiro sebenarnya. Rasa idealisme yang tinggi juga membuatnya dijauhkan dari lingkungan pergaulan sesama yoriki.
Munculah kasus kematian dua orang muda yang berbeda ‘derajat’. Niu Yukiko, seorang gadis dari keluarga ningrat dan Noriyoshi, seorang pemuda, seniman miskin. Mereka diyakini melakukan Shinjū, atau bunuh diri karena cinta terlarang. Atasan Ichiro, Hakim Ogyu, meminta Ichiro menulis laporan seperti yang sudah ‘diperintahkan’. Tapi, naluri Ichiro yang masih ‘polos’ berkata lain. Ia yakin ada sesuatu yang salah di balik kematian Yukiko dan Noriyoshi.
Ichiro pun mulai melakukan penyelidikan. Ia pergi ke kediaman keluarga Niu dan mendapat sambutan yang dingin dari Nyonya Besar Niu yang enggan kematian anak (tirinya) diungkit-ungkit. Lalu Ichiro pergi ke tempat di mana biasa Noriyoshi bekerja dan bertemu dengan orang-orang yang dianggap berpotensi mengingikan kematian seorang Noriyoshi.
Penyelidikan ini membuat pihak-pihak tertentu gerah, yang tidak ingin apa yang sebenarnya terjadi terungkap. Hakim Ogyu mulai ‘menekan’ Ichiro, beberapa orang jadi celaka. Tapi, Ichiro tetap maju, ia ingin keadilan ditegakkan.
Rumit sistem pemerintahan, peradilan di Jepang jaman dahulu kala. Di mana yang berkuasa senantiasa menekan anak buahnya dan jika tidak dipatuhi, kematian akan jadi akhir. Yang kaya selalu berusaha disembunyikan semua aibnya, sementara jika warga miskin, harus diungkap apa pun kejelekannya.
Yang membuat cerita ini menarik mungkin karena latar belakang cerita. Gue terlalu sering membaca cerita detektif dalam versi modern, jadinya buat gue apa yang ada dalam buku ini ‘menimbulkan rasa baru’. Meskipun nihhhh… gak terlalu membuat gue penasaran. Ending cerita juga gak terlalu dramatis. Tentu saja, Ichiro jadi pahlawan dan dapat kedudukan yang lebih tinggi dibanding jadi seorang yoriki.
Masih ada seri-seri Sano Ichiro selanjutnya, yang rasanya gak akan jauh-jauh dari misteri pembunuhan.
Laura Joh Rowland @ 1994
Reni Indardini (Terj.)
Hikmah - Cet. I, Januari 2010
532 Hal.
Sano Ichiro, diangkat sebagai seorang yoriki karena unsur balas budi. Seseorang yang sudah ditolong oleh ayah Ichiro di masa lalu ingin segera ‘menuntaskan’ rasa utang budinya kepada ayah Ichiro. Padahal, Ichiro tidak punya latar sebagai seorang ‘penegak hukum’, ia hanyalah seorang pengajar bela diri.
Dengan kedudukan barunya, orang mulai memandang segan padanya. Tapi tidak demikian dengan rekan-rekan sejawatnya yang tahu bagaimana latar belakang Ichiro sebenarnya. Rasa idealisme yang tinggi juga membuatnya dijauhkan dari lingkungan pergaulan sesama yoriki.
Munculah kasus kematian dua orang muda yang berbeda ‘derajat’. Niu Yukiko, seorang gadis dari keluarga ningrat dan Noriyoshi, seorang pemuda, seniman miskin. Mereka diyakini melakukan Shinjū, atau bunuh diri karena cinta terlarang. Atasan Ichiro, Hakim Ogyu, meminta Ichiro menulis laporan seperti yang sudah ‘diperintahkan’. Tapi, naluri Ichiro yang masih ‘polos’ berkata lain. Ia yakin ada sesuatu yang salah di balik kematian Yukiko dan Noriyoshi.
Ichiro pun mulai melakukan penyelidikan. Ia pergi ke kediaman keluarga Niu dan mendapat sambutan yang dingin dari Nyonya Besar Niu yang enggan kematian anak (tirinya) diungkit-ungkit. Lalu Ichiro pergi ke tempat di mana biasa Noriyoshi bekerja dan bertemu dengan orang-orang yang dianggap berpotensi mengingikan kematian seorang Noriyoshi.
Penyelidikan ini membuat pihak-pihak tertentu gerah, yang tidak ingin apa yang sebenarnya terjadi terungkap. Hakim Ogyu mulai ‘menekan’ Ichiro, beberapa orang jadi celaka. Tapi, Ichiro tetap maju, ia ingin keadilan ditegakkan.
Rumit sistem pemerintahan, peradilan di Jepang jaman dahulu kala. Di mana yang berkuasa senantiasa menekan anak buahnya dan jika tidak dipatuhi, kematian akan jadi akhir. Yang kaya selalu berusaha disembunyikan semua aibnya, sementara jika warga miskin, harus diungkap apa pun kejelekannya.
Yang membuat cerita ini menarik mungkin karena latar belakang cerita. Gue terlalu sering membaca cerita detektif dalam versi modern, jadinya buat gue apa yang ada dalam buku ini ‘menimbulkan rasa baru’. Meskipun nihhhh… gak terlalu membuat gue penasaran. Ending cerita juga gak terlalu dramatis. Tentu saja, Ichiro jadi pahlawan dan dapat kedudukan yang lebih tinggi dibanding jadi seorang yoriki.
Masih ada seri-seri Sano Ichiro selanjutnya, yang rasanya gak akan jauh-jauh dari misteri pembunuhan.