Harry and the Treasure of Eddie Carver (Harry dan Geng Keriput Berburu Harta Karun)
Alan Temperley @ 1997
Hidayat Saleh (Terj.)
GPU – Agustus 2008
512 Hal.
Well… meskipun Percy Pops alias Kolonel Priestly sudah tertangkap dan dipenjara di Penjara Bukit Cony. Tampaknya Harry dan Geng Keriput belum bisa tenang. Ternyata Gestapo Lil justru masih bebas dan masih ada di Fellon Grange. Malahan komplotan mereka bertambah satu orang, yaitu Mad Ruby yang tak lain adalah ibu dari Percy Pops! Wah, urusan jadi tambah kacau, mengingat mereka menyimpan dendam pada Harry dan Geng Keriput.
Sementara itu, Geng Keriput merencanakan sebuah misi mulia, yaitu mencari dana untuk disumbangkan ke Afrika. Untuk itu tentu saja butuh dana besar. Kebetulannnn… Geng Keriput mendengar bahwa ada seorang narapidana bernama Eddie Carver yang menyimpan harta jarahannya di sebuah tempat yang tidak seorang pun mengetahuinya.
Dicarilah jalan untuk mendekati Eddie Carver. Tapi, Komplotan Percy Priestly juga mengincar harta itu. Dan, kebetulan lagi, Eddie Carver meninggal dalam sebuah kecelakaan ‘misterius’ di dalam penjara. Tak lama kemudian, Percy Priestly kabur dari penjara.
Kaburnya Percy Pops tentu saja jadi mimpi buruk untuk Harry dan Geng Keriput. Geng Keriput yang masih terus mencari di mana lokasi harta karun itu berada. Dengan segala riset dan penyelidikan, membawa mereka ke Skotlandia, ke sebuah pulau, di mana diyakini harta itu ada.
Sayang, Kompoltan Percy Pops juga tidak tinggal diam. Dengan segala cara, mereka juga berusaha mengambil harta karun itu. Mulai dari menyandera Harry sampai menyusul ke Skotlandia. Tapi, tetap aja, Harry lebih cerdik dari mereka.
Harry sempat ‘terjebak’ dilema, dan bertanya-tanya, apakah yang dilakukan bibinya dan teman-temannya ini salah apa betul? Mereka ‘mengambil’ sebagian harta orang kaya demi membantu orang-orang miskin. Hmmm… tapi, ternyata Harry menikmati juga tuh, aksinya bersama The Wrinklies…
Buku kedua makin kocak. Gue jadi ngebayangin film komedi kaya’ Home Alone, yang penjahatnya meskipun udah amburadul, berantakan, babak belur, tapi tetap aja bisa beraksi dan bikin ulah baru. Coba ada ilustrasinya, pasti buku ini makin seru dan kocak.
Alan Temperley @ 1997
Hidayat Saleh (Terj.)
GPU – Agustus 2008
512 Hal.
Well… meskipun Percy Pops alias Kolonel Priestly sudah tertangkap dan dipenjara di Penjara Bukit Cony. Tampaknya Harry dan Geng Keriput belum bisa tenang. Ternyata Gestapo Lil justru masih bebas dan masih ada di Fellon Grange. Malahan komplotan mereka bertambah satu orang, yaitu Mad Ruby yang tak lain adalah ibu dari Percy Pops! Wah, urusan jadi tambah kacau, mengingat mereka menyimpan dendam pada Harry dan Geng Keriput.
Sementara itu, Geng Keriput merencanakan sebuah misi mulia, yaitu mencari dana untuk disumbangkan ke Afrika. Untuk itu tentu saja butuh dana besar. Kebetulannnn… Geng Keriput mendengar bahwa ada seorang narapidana bernama Eddie Carver yang menyimpan harta jarahannya di sebuah tempat yang tidak seorang pun mengetahuinya.
Dicarilah jalan untuk mendekati Eddie Carver. Tapi, Komplotan Percy Priestly juga mengincar harta itu. Dan, kebetulan lagi, Eddie Carver meninggal dalam sebuah kecelakaan ‘misterius’ di dalam penjara. Tak lama kemudian, Percy Priestly kabur dari penjara.
Kaburnya Percy Pops tentu saja jadi mimpi buruk untuk Harry dan Geng Keriput. Geng Keriput yang masih terus mencari di mana lokasi harta karun itu berada. Dengan segala riset dan penyelidikan, membawa mereka ke Skotlandia, ke sebuah pulau, di mana diyakini harta itu ada.
Sayang, Kompoltan Percy Pops juga tidak tinggal diam. Dengan segala cara, mereka juga berusaha mengambil harta karun itu. Mulai dari menyandera Harry sampai menyusul ke Skotlandia. Tapi, tetap aja, Harry lebih cerdik dari mereka.
Harry sempat ‘terjebak’ dilema, dan bertanya-tanya, apakah yang dilakukan bibinya dan teman-temannya ini salah apa betul? Mereka ‘mengambil’ sebagian harta orang kaya demi membantu orang-orang miskin. Hmmm… tapi, ternyata Harry menikmati juga tuh, aksinya bersama The Wrinklies…
Buku kedua makin kocak. Gue jadi ngebayangin film komedi kaya’ Home Alone, yang penjahatnya meskipun udah amburadul, berantakan, babak belur, tapi tetap aja bisa beraksi dan bikin ulah baru. Coba ada ilustrasinya, pasti buku ini makin seru dan kocak.
0 comments:
Post a Comment