Maximum Ride#2: School’s Out – Forever (Sekolah Selesai – Selamanya)
James Patterson @ 2006
Poppy Damayanti Chusfani (Terj.)
GPU – September 2008
512 Hal.
Max, Fang, Nudge, Gasman, Iggy dan Angel, masih terus terbang, melarikan diri dari para Pemusnah dan melanjutkan misi pencarian orang tua mereka. Sepotong informasi yang didapat ketika menyelamatkan Angel jadi sebuah kunci penting dalam misi itu.
Max dan teman-temannya sempat yakin bahwa mereka telah bebas dari Ari, pemimpin para Pemusnah, karena Max tahu ia sudah membunuhnya. Tapi, mereka salah. Justru, Ari dan para Pemusnah, kembali mengejar mereka – bukan di darat saja – tapi juga di angkasa. Yap… ternyata, Pemusnah sudah ada ‘keluaran’ versi terbarunya yang memakai sayap. Tentu saja, tampak aneh bagi sosok manusia mirip serigala yang berbadan besar, tiba-tiba harus memakai sayap. Hal ini membuat mereka jadi bulan-bulanan ketika harus bertarung di angkasa melawan para mutan burung itu. Tapi, Ari masih sangat dendam. Ia senantiasa mematai-matai semua kegiatan Max dan kawanannya – yang kini ditambah Total, seekor mutan anjing.
Karena terluka parah akibat pertarungannya dengan Ari, Fang terpaksa dibawa ke rumah sakit. Max dan temannya pun harus diiterogasi oleh FBI. Tapi, terlatih untuk melindungi identitas mereka, membuat mereka lancar ‘mengarang bebas’. Mereka dibawa ke rumah Anne, salah satu anggota FBI yang baik hati pada mereka.
Tapi, Max merasa keadaan yang terlalu nyaman adalah sebuah tanda bahaya. Kenyamanan dan sedikit rasa aman, tidak melupakan niat mereka untuk mencari orang tua mereka. Namun, lagi-lagi mereka harus kecewa saat orang yang mulai mereka percaya dan mereka harapkan ternyata lagi-lagi tak lain adalah bagian dari Jas Putih.
Selain itu, sadar kalau mereka mungkin tak bisa bertarung di udara, Ari merancang strategi lain untuk menghancurkan para mutan burung itu. Dan, hanya Ari yang boleh membunuh Max. Ternyata, Ari menyimpan dendam dan sempat mempunyai ‘rasa’ lain terhadap Max! Rasa benci, cinta, cemburu dan iri karena Jeb, ayahnya, lebih memperhatikan dirinya.
Buku kedua ini, Max dan kawanannya, tampak lebih santai, tapi tetap siaga satu. Max semakin kuat, tapi para Pemusnah juga makin canggih. Ari dan para Pemusnah sempat dibuat frustasi ketika tahu Max dan kawanannya sedang bersenang-senang di Disney World! Mereka juga sempat bersekolah, bahkan Max sempat kencan dengan salah satu cowok di sekolah. Ada sedikit cemburu-cemburu antara Max dan Fang.
Misteri tentang orang tua mereka masih ‘menggantung’ sampai akhir cerita. Bahkan, misteri bahwa Ari adalah adik Max juga belum terjawab.
James Patterson @ 2006
Poppy Damayanti Chusfani (Terj.)
GPU – September 2008
512 Hal.
Max, Fang, Nudge, Gasman, Iggy dan Angel, masih terus terbang, melarikan diri dari para Pemusnah dan melanjutkan misi pencarian orang tua mereka. Sepotong informasi yang didapat ketika menyelamatkan Angel jadi sebuah kunci penting dalam misi itu.
Max dan teman-temannya sempat yakin bahwa mereka telah bebas dari Ari, pemimpin para Pemusnah, karena Max tahu ia sudah membunuhnya. Tapi, mereka salah. Justru, Ari dan para Pemusnah, kembali mengejar mereka – bukan di darat saja – tapi juga di angkasa. Yap… ternyata, Pemusnah sudah ada ‘keluaran’ versi terbarunya yang memakai sayap. Tentu saja, tampak aneh bagi sosok manusia mirip serigala yang berbadan besar, tiba-tiba harus memakai sayap. Hal ini membuat mereka jadi bulan-bulanan ketika harus bertarung di angkasa melawan para mutan burung itu. Tapi, Ari masih sangat dendam. Ia senantiasa mematai-matai semua kegiatan Max dan kawanannya – yang kini ditambah Total, seekor mutan anjing.
Karena terluka parah akibat pertarungannya dengan Ari, Fang terpaksa dibawa ke rumah sakit. Max dan temannya pun harus diiterogasi oleh FBI. Tapi, terlatih untuk melindungi identitas mereka, membuat mereka lancar ‘mengarang bebas’. Mereka dibawa ke rumah Anne, salah satu anggota FBI yang baik hati pada mereka.
Tapi, Max merasa keadaan yang terlalu nyaman adalah sebuah tanda bahaya. Kenyamanan dan sedikit rasa aman, tidak melupakan niat mereka untuk mencari orang tua mereka. Namun, lagi-lagi mereka harus kecewa saat orang yang mulai mereka percaya dan mereka harapkan ternyata lagi-lagi tak lain adalah bagian dari Jas Putih.
Selain itu, sadar kalau mereka mungkin tak bisa bertarung di udara, Ari merancang strategi lain untuk menghancurkan para mutan burung itu. Dan, hanya Ari yang boleh membunuh Max. Ternyata, Ari menyimpan dendam dan sempat mempunyai ‘rasa’ lain terhadap Max! Rasa benci, cinta, cemburu dan iri karena Jeb, ayahnya, lebih memperhatikan dirinya.
Buku kedua ini, Max dan kawanannya, tampak lebih santai, tapi tetap siaga satu. Max semakin kuat, tapi para Pemusnah juga makin canggih. Ari dan para Pemusnah sempat dibuat frustasi ketika tahu Max dan kawanannya sedang bersenang-senang di Disney World! Mereka juga sempat bersekolah, bahkan Max sempat kencan dengan salah satu cowok di sekolah. Ada sedikit cemburu-cemburu antara Max dan Fang.
Misteri tentang orang tua mereka masih ‘menggantung’ sampai akhir cerita. Bahkan, misteri bahwa Ari adalah adik Max juga belum terjawab.
0 comments:
Post a Comment