Friday, May 19, 2017

Little Paris Bookshop


Little Paris Bookshop (Toko Buku Kecil di Paris)
GPU – 2017
440 hal.

Jean Perdu hidup dalam kesendirian, merenungi kekasihnya yang pergi meninggalkan dia. Segala kemarahan diredamnya sendiri, tapi tanpa pernah mau tau apa alasan Manon yang sebenarnya. Ia juga tak mau menjalin hubungan dengan perempuan lain. Rutinitasnya adalah menjadi penjual buku di toko buku apung di Sungai Seine, mengotak-atik puzzle (yang akan dibongkarnya kembali lalu disusun lagi), dan juga olahraga.

Suatu hari, ada seorang perempuan, penyewa apartemen, yang menjadi tetangga Jean Perdu. Oleh induk semangnya, Jean Perdu diminta membatu perempuan yang tampaknya sedang dalam kesusahan. Dan tanpa disangka, Jean Perdu kembali dihantui oleh masa lalunya, karena sepucuk surat peninggalan kekasihnya itu. Setelah sekian lama, ia bertahan untuk tidak membaca surat itu, tiba-tiba ia tergoda. Dan apa yang ia temui sungguh mengejutkan. Hingga ia akhirnya nekat meninggalkan Sungai Seine, kemudian dengan toko buku apungnya itu, ia berlayar menuju Perancis Selatan.

Dalam perjalanannya, ia ditemani oleh Max Jordan, penulis buku yang sedang mengalami ‘writer’s block’, dan juga seorang chef yang juga sedang galau.

Seperti biasa, novel-novel yang di dalamnya berlatar buku, perpustakaan, toko buku, penulis dan lain-lain selalu menarik perhatian gue. Tak terkecuali yang ini, apalagi dengan setting tempatnya di Perancis.

Tapi ternyata, buku ini sedikit membuat gue kecewa.  Tokohnya padahal udah dewasa, tapi menurut gue, kenapa begitu kekanakan?

Gue gak suka dengan tokoh Jean Perdu, pemurung dan menurut gue rada egois. Andaikan dia gak seegois itu, mungkin kisah cinta dia akan berbeda. Max malah jadi favorit gue, keceriaan dan optimisme-nya membuat buku ini jadi lebih hidup. Males gitu kalau buku ‘cantik’ ini jadi suram karena tokohnya yang bermuram durja terus.

Yang bikin gue menyukai buku ini, pertama tentu saja karena toko buku apungnya Jean Perdu. Pengen gitu main-main ke sana, duduk di sofa empuknya, milih-milh buku, sambil sesekali ngeliat menara Eiffel.  Selain itu, perjalanan Jean Perdu menyusuri sungai di Perancis, membuat gue melihat Perancis dengan lebih sederhana, bukan dengan gemerlapnya kota Paris.





Submitted for: Contemporary Romance

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang