One
Hundred Names (Seratus Nama)
Cecelia Ahern
Nurkinanti Laraskusuma (Terj.)
GPU - 204
464 hal.
Kitty Logan, seorang jurnalis,
sedang tersangkut kasus pencemaran nama baik seorang guru. Lewat program di
sebuah stasiun televisi, ia menuduh pria tersebut melakukan pelecehan seksual
terhadap dua orang perempuan. Nama Kitty langsung tercoreng ketika kasus
tersebut terbukti tidak benar. Karirnya
sebagai presenter di televisi hancur, setiap hari ia harus berhadapan dengan teror.
Kesempatan untuk membuktikan bahwa
Kitty adalah jurnalis yang layak diperhitungkan datang, saat majalah tempatnya
bekerja membuat edisi ‘tribute’ untuk pimpinan mereka, Constance yang meninggal
dunia karena kanker.
Sejak awal, Constance selalu percaya
bahwa Kitty adalah jurnalis yang handal. Dunia pertelivisianlah yang sudah
membuat Kitty sejenak lupa. Constance meninggalkan sebuah ‘warisan’ berisi
daftar seratus nama asing. Tapi, mengingat pribadi Constance yang unik, Kitty
yakin, bahwa Constace punya tujuan tersendiri dengan nama-nama tersebut dan
tanpa dibekali petunjuk lain, Kitty harus menuntaskan tugas mencari orang-orang
itu dalam waktu dua minggu. Bagi Kitty, inilah saatnya membuktikan diri bahwa
ia mampu.
Tentu saja tak mudah, ya kira-kira
kalo kata pepatah tuh, bagai mencari jarum dalam tumpukan jerami. Memang
akhirnya gak semua orang dari seratus nama itu berhasil ia temui dalam waktu
dua minggu – hanya 6 orang. Tapi, dari 6 orang itu – dengan keunikan dan kisah
masing-masing, akhirnya Kitty sadar apa maksud dan tujuan Constance.
Sebuah kisah yang mengharukan dan
bikin hangat di kala musim hujan kaya’ gini. Yang membuat gue tertarik adalah
tagline dari buku ini “Setiap orang punya kisah untuk diceritakan”
Membuat gue penasaran, seperti apa kisah-kisah dari masing-masing orang.
Ya, tentu aja, kalo ternyata Kitty berhasil menemukan 100 orang itu dalam waktu
dua minggu, maka gue akan menganggap buku ini rada berlebihan dan klise, tapi
hanya dengan 6 orang, buku ini jadi lebih ‘nendang’.
Gue jadi inget akun ‘Humans of
New York’, cerita-cerita dari orang yang
mungkin ‘dicomot’ dari tengah jalan, ditodong untuk foto dan cerita, tapi hanya
dengan kalimat singkat yang menyertai foto itu, gue jadi merasa tahu sekelumit
kisah yang sangat pribadi. Ada cerita yang unik, lucu, atau bahkan pahit dan
getir. Tapi, pas banget, kalo semua orang itu punya kisah masing-masing, yang
bikin orang itu jadi spesial.
Submitted for:
Baca Bareng BBI 2015 – tema: profesi
Lucky No. 15 Reading Challenge –
kategori: Something New
Project Baca Buku Cetak 2015