Monday, April 18, 2011

Éclair

Éclair
Prisca Primasari
Gagas Media - 2011
236 hlm

Mereka berlima bersahabat. Sergei, Kay, Lhiver, Stephanych dan Katya – perempuan satu-satunya. Mereka memilik keistimewaan masing-masing. Kay yang jago fotografi, Lhiver yang suka sastra, Stephanych si jago masak – Éclair kreasinya digambarkan sangattt enak. Sementara Sergei yang pintar main piano, lebih memilih mengurus bisnis keluarga. Sementara si cantik, Katya, yang akan segera menjadi nyonya Sergei, dikarunia intuisi layaknya seorang detektif. Maklum, Katya memang anak seorang detektif yang meninggal karena dibunuh oleh kelompok Rasputin – Rusia.

Tapi, sayangnya, sebuah tragedi memisahkan mereka. Masing-masing menyimpan rasa bersalah dalam diri mereka. Lhiver membenci mereka semua karena alasan itu. Stephanych, adik Sergei, akhirnya jatuh sakit. Semua berhenti makan éclair sejak kejadian itu. Kay pun pindah ke New York, Lhiver pindah ke Surabaya. Mereka berhenti berkomunikasi secara langsung. Hanya lewat surat yang terbalas, mereka saling tahu berita masing-masing, meskipun enggan memberi kabar balik.

Menjelang pernikahan Sergei dan Katya, penyakit Stephanych semakin memburuk. Tekad Katya ingin membuat mereka berlima berkumpul kembali di saat-saat terakhir Stephanych. Katya pun terbang ke New York – di sini, insting detektifnya berkerja untuk menyelamatkan Kay dari tuduhan pembunuhan. Setelah itu, Katya pun terbang ke Surabaya, mencari Lhiver yang bekerja sebagai dosen.

Para tokoh di dalam buku ini cenderung murung. Tapi, gue terkesan dengan setting ceritanya yang unik. Di antara buku-buku yang gue baca, rasanya jarang yang mengambil setting di Rusia. Paling sering, Paris. Ditambah lagi, tokoh-tokohnya bukan orang Indonesia. ‘Aksesoris’ lain dalam buku ini, nama-nama penulis terkenal asal Rusia – beberapa puisi sering dibaca Lhiver dan Stephanych, alunan musik klasik dengan composer asal Rusia yang dimainkan oleh Sergei, cuaca yang tampaknya dingin banget, dan jangan lupa, éclair buatan Stephanyc yang gak seperti éclair isi vanilla yang sering gue makan. Yang pasti, kalo papa tau cerita buku ini bersetting di Rusia, beliau pasti akan cerita panjang lebar tentang pengalaman beliau sekolah di Rusia dulu.

Satu yang belum kesampaian, dari dulu gue pengen banget punya matrioska… tapi belum kesampaian… belum ketemu (dan belum ada yang ngasih.. hehehehe)

2 comments:

Astrid said...

baruu aja mau komen, kok nama2 tokohnya aneh banget...eh ternyata emang settingnya di rusia =D kayaknya lumayan ya ceritanya fer..

ferina said...

lumayan... tapi yang paling aku suka sih karena settingnya

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang