The Palace of Illusions (Istana Khayalan)
Chitra Banerjee Divakaruni @ 2008
Gita Yuliani K (Terj.)
GPU - Juli 2009
496 Hal.
Drupadi… dari awal kelahirannya sudah membuat orang terpana. Ia lahir dari api. Bergandengan tangan dengan sang kakak, Dre, yang memang diharapkan kelahirannya untuk membalaskan dendam sang ayah kepada Drona, seorang brahmana yang pernah diakui Raja Drupada sebagai sahabat. Kehadirannya sebenarnya tidaklah diharapkan. Maka itu, nama yang diberikan ayahnya pun ‘biasa-biasa’ saja artinya.
Tapi, kisah yang mengiringi hidupnya dari awal tidaklah biasa. Selain karena cara ia dilahirkan, ramalan tentang perjalanan hidupnya pun penuh dengan kisah tragis. Seorang peramal bernama Byasa, berkata bahwa Drupadi akan menikah dengan lima orang laki-laki, ia juga akan menyebabkan perang yang membuat jutaan perempuan menjadi janda, ia akan menyebabkan kematian kakaknya sendiri.
Tak ada yang bisa dilakukan untukmenghindari ramalan itu, selain lebih bersikap bijak. Drupadi, sejak kecil tidaklah mau menjadi seorang perempuan pada umumnya – yang hanya mengenal mengurus suami, bertingkah laku manis dan sopan. Tapi, ia adalah anak yang haus pengetahuan. Setiap Dre belajar, ia akan bersembunyi di balik tirai dan ikut mendengarkan semua pelajaran Dre. Adalah Khrisna, yang selalu menjadi sahabatnya dan gemar mengajukan pertanyaan atau pernyataan yang penuh filosofi.
Ketika tiba waktunya bagi Drupadi untuk menikah, Raja Drupada mengadakan sayembara yang cukup sulit. Sayembara itu sebenarnya hanyalah ‘syarat’, karena dari awal, seorang laki-laki bernama Arjuna, sudah diharapkan (atau dipastikan) akan memenangkan sayembara itu. Tapi, ternyata, Arjuna mempunyai saingan berat, yaitu Karna – seorang anak kusir kuda yang diangkat menjadi raja oleh Duryodana, salah satu dari 100 Kurawa – sepupu Arjuna sekaligus musuh besarnya.
Karena tidak satu kasta, Karna ‘disingkirkan’ dengan tidak hormat. Meskipun Drupadi akhirnya sangat menyesal dengan keputusan itu. Tapi, seperti yang sudah diharapkan, Arjuna-lah yang menjadi sang pemenang dan otomatis menjadi suami Drupadi. Namun, ternyata, Drupadi belum boleh berlega hati, karena, sebagai anak yang patuh pada ibunya, Kunti, dan terbiasa berbagi dengan saudara-saudaranya, Arjuna tidak bisa menolak ketika Kunti meminta-nya ‘berbagi istri’. Itulah awal Drupadi akhirnya menikah dengan para Pandawa.
Dalam kisah ini, penuh dengan balas dendam, hawa nafsu dan penderitaan. Para Pandawa yang terusir dari istana mereka sendiri, akhirnya mempunyai kesempatan untuk membangun istana yang sangat indah yang hampir tidak mungkin bisa dibayangkan dalam benak manusia biasa. Istana Khayalan – nama pemberian Drupadi. Dari awal, si pembuat istana sudah mewanti-wanti agar tidak mengundang orang ke dalam istana tersebut. Tapi, memang dasar manusia, meskipun setengah dewa, ternyata masih memiliki hawa nafsu dan sifat pamer.
Karena kebodohan Yudhistira, mereka semua akhirnya kehilangan segala kemewahan yang dimilikinya. Drupadi yang hampir dipermalukan, mengucapkan sumpah yang akhirnya mengawali semakin meruncingnya hubungan antara Kurawa dan Pandawa.
Peperangan hebat terjadi. Lawan adalah saudara, sahabat dan orang-orang yang mereka kasihi. Balas dendam jadi motif utama.
Baru sekali ini gue baca buku tentang tokoh-tokoh yang selama ini gue hanya tau ada di dunia ‘pewayangan’. Gue baru tau nama-nama para pandawa, anak siapa Gatotkaca dan, sosok Srikandi. Entah bener apa nggak, karena gue gak pernah ngikutin cerita wayang, tapi, kematian semua tokoh-tokoh dalam cerita ini sangat tragis.
Drupadi sendiri digambarkan sebagai sosok perempuan yang menginginkan ‘kesetaraan’ dengan laki-laki, ia juga istri yang setia, ia memilih mendampingi suami-suaminya di pengasingan. Tapi, tetap, ia harus memendam perasaan cinta, rindu dan bersalah sekaligus karena membuat laki-laki lain sengsara.
Ceritanya eksotis banget, penuh dengan ramalan, mantra-mantra, kutukan, astra-astra, dan intrik-intrik yang ‘njelimet. Kata-kata yang puitis, banyak banget filosofinya. Hati-hati kalo mengeluarkan kutukan, karena bakal beneran kejadian dan bikin menderita tujuh turunan.
Chitra Banerjee Divakaruni @ 2008
Gita Yuliani K (Terj.)
GPU - Juli 2009
496 Hal.
Drupadi… dari awal kelahirannya sudah membuat orang terpana. Ia lahir dari api. Bergandengan tangan dengan sang kakak, Dre, yang memang diharapkan kelahirannya untuk membalaskan dendam sang ayah kepada Drona, seorang brahmana yang pernah diakui Raja Drupada sebagai sahabat. Kehadirannya sebenarnya tidaklah diharapkan. Maka itu, nama yang diberikan ayahnya pun ‘biasa-biasa’ saja artinya.
Tapi, kisah yang mengiringi hidupnya dari awal tidaklah biasa. Selain karena cara ia dilahirkan, ramalan tentang perjalanan hidupnya pun penuh dengan kisah tragis. Seorang peramal bernama Byasa, berkata bahwa Drupadi akan menikah dengan lima orang laki-laki, ia juga akan menyebabkan perang yang membuat jutaan perempuan menjadi janda, ia akan menyebabkan kematian kakaknya sendiri.
Tak ada yang bisa dilakukan untukmenghindari ramalan itu, selain lebih bersikap bijak. Drupadi, sejak kecil tidaklah mau menjadi seorang perempuan pada umumnya – yang hanya mengenal mengurus suami, bertingkah laku manis dan sopan. Tapi, ia adalah anak yang haus pengetahuan. Setiap Dre belajar, ia akan bersembunyi di balik tirai dan ikut mendengarkan semua pelajaran Dre. Adalah Khrisna, yang selalu menjadi sahabatnya dan gemar mengajukan pertanyaan atau pernyataan yang penuh filosofi.
Ketika tiba waktunya bagi Drupadi untuk menikah, Raja Drupada mengadakan sayembara yang cukup sulit. Sayembara itu sebenarnya hanyalah ‘syarat’, karena dari awal, seorang laki-laki bernama Arjuna, sudah diharapkan (atau dipastikan) akan memenangkan sayembara itu. Tapi, ternyata, Arjuna mempunyai saingan berat, yaitu Karna – seorang anak kusir kuda yang diangkat menjadi raja oleh Duryodana, salah satu dari 100 Kurawa – sepupu Arjuna sekaligus musuh besarnya.
Karena tidak satu kasta, Karna ‘disingkirkan’ dengan tidak hormat. Meskipun Drupadi akhirnya sangat menyesal dengan keputusan itu. Tapi, seperti yang sudah diharapkan, Arjuna-lah yang menjadi sang pemenang dan otomatis menjadi suami Drupadi. Namun, ternyata, Drupadi belum boleh berlega hati, karena, sebagai anak yang patuh pada ibunya, Kunti, dan terbiasa berbagi dengan saudara-saudaranya, Arjuna tidak bisa menolak ketika Kunti meminta-nya ‘berbagi istri’. Itulah awal Drupadi akhirnya menikah dengan para Pandawa.
Dalam kisah ini, penuh dengan balas dendam, hawa nafsu dan penderitaan. Para Pandawa yang terusir dari istana mereka sendiri, akhirnya mempunyai kesempatan untuk membangun istana yang sangat indah yang hampir tidak mungkin bisa dibayangkan dalam benak manusia biasa. Istana Khayalan – nama pemberian Drupadi. Dari awal, si pembuat istana sudah mewanti-wanti agar tidak mengundang orang ke dalam istana tersebut. Tapi, memang dasar manusia, meskipun setengah dewa, ternyata masih memiliki hawa nafsu dan sifat pamer.
Karena kebodohan Yudhistira, mereka semua akhirnya kehilangan segala kemewahan yang dimilikinya. Drupadi yang hampir dipermalukan, mengucapkan sumpah yang akhirnya mengawali semakin meruncingnya hubungan antara Kurawa dan Pandawa.
Peperangan hebat terjadi. Lawan adalah saudara, sahabat dan orang-orang yang mereka kasihi. Balas dendam jadi motif utama.
Baru sekali ini gue baca buku tentang tokoh-tokoh yang selama ini gue hanya tau ada di dunia ‘pewayangan’. Gue baru tau nama-nama para pandawa, anak siapa Gatotkaca dan, sosok Srikandi. Entah bener apa nggak, karena gue gak pernah ngikutin cerita wayang, tapi, kematian semua tokoh-tokoh dalam cerita ini sangat tragis.
Drupadi sendiri digambarkan sebagai sosok perempuan yang menginginkan ‘kesetaraan’ dengan laki-laki, ia juga istri yang setia, ia memilih mendampingi suami-suaminya di pengasingan. Tapi, tetap, ia harus memendam perasaan cinta, rindu dan bersalah sekaligus karena membuat laki-laki lain sengsara.
Ceritanya eksotis banget, penuh dengan ramalan, mantra-mantra, kutukan, astra-astra, dan intrik-intrik yang ‘njelimet. Kata-kata yang puitis, banyak banget filosofinya. Hati-hati kalo mengeluarkan kutukan, karena bakal beneran kejadian dan bikin menderita tujuh turunan.