Mosquitoland
Speak – March 2016
368 hal
“I am a collection of
oddities, a circus of neurons and electrons: my heart is the ringmaster, my
soul is the trapeze artist, and the world is my audience. It sounds strange
because it is, and it is, because I am strange.”
Perkenalkan: Mary Iris Malone, atau lebih suka dipanggil Mim, gadis
berusia 16 tahun, yang ya… rada-rada
aneh. Seperti quote di atas lah, apa yang dia lakukan, dia tulis, dia katakan,
terkadang rada absurd. Ayah Mim, khawatir, Mim akan jadi seperti Isabel, adik
ayah Mim. Mim didiagnosis mengidap psychosis (PSIKOTIK (PSYCHOTIC)
Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu
menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku
kacau/aneh – sumber: perawatpskiatri.blogspot.com/2008/11/psikotik-psychotic.html)
Suatu hari, Mim dipanggil ke kantor kepala sekolah, dan ia secara tidak
sengaja mendengar percakapan kepala sekolah dengan ayah Mim dan ibu tirinya,
yang sedang membicarakan bahwa ibu Mim, Eve, sedang sakit keras. Mim pun kaget,
berbagai pertanyaan timbul di kepalanya. Dan Mim bertekad mencari tau
jawabannya.
Maka, Mim memutuskan untuk kabur dari rumah, berbekal uang simpanan ibu
tirinya, Mim berangkat menempuh perjalanan panjang, menuju Cleveland, tempat
ibunya sekarang tinggal.
Perjalanan Mim dimulai dengan bus antar kota. Di perjalanan, Mim
sebenarnya memutuskan untuk tidak berkomunikasi dengan orang-orang
seperjalanannya. Tapi yah, ada aja yang ngajak dia ngobrol, sampai akhirnya Mim
sendiri ingin tau, siapa diri teman bicaranya itu. Sampai di suatu kota, Mim
memutuskan untuk turun dan tidak ikut bis itu lagi.
Kisah tentang Mim juga diceritakan dalam bentuk jurnal/surat-surat
kepada Isabel, di mana Mim menceritakan berbagai kejadian di masa lalu,
hubungannya dengan kedua orang tuanya, saat-saat special Mim bersama ibunya,
hubungan Mim dengan ibu tirinya yang tidak harmonis, dan juga sesi terapi
bersama dokter.
Yahh… jujur aja sih, kalo gue kecewa dengan buku ini. Gue suka cerita
Mim ketika dia masih dalam perjalanan dengan bus, bertemu dengan orang-orang
baru, ulahnya yang bikin satu bis kebauan, Mim yang berusaha ngeles atau
pemikiran-pemikirannya yang ajaib, tapi juga cerdas sih menurut gue, di mana di
mata gue, Mim adalah gadis yang unik. Gue juga suka dengan tulisan-tulisan di
suratnya untuk Isabel.
Tapi, begitu Mim gak ikut bis itu lagi, ceritanya jadi kurang menarik
lagi. Mim, jadi terkesan ‘biasa-biasa’ aja, apalagi pake ada
romance-romance-nya. Tokoh-tokoh lain j
Jadilah buku ini gak meninggalkan kesan yang istimewa
Submitted for: Young Adult