Everything I Never Told You
Black Friars
297 hal
Kalau mood lagi kurang bagus,
sebaiknya jangan baca buku ini. Karena keseluruhan isi buku ini bakal bikin
tertekan dan depresi.
Lydia ditemukan tewas, tenggelam di
danau dekat rumah mereka. Berbagai pertanyaan timbul di benak Marilyn dan James
Lee. Lydia yang mereka kenal adalah anak yang penurut, pintar dan selalu
mengikuti apa yang diinginkan oleh orang tua mereka, terutama mengikuti
keinginan Marilyn berambisi mewujudkan impian masa mudanya pada diri Lydia.
Sementara James, ingin Lydia jadi anak yang supel, mudah bergaul dengan
teman-temannya. Tapi mereka berdua tidak pernah bertanya apa yang sesungguhnya
diinginkan Lydia. Apa Lydia benar-benar menyukai segala pelajaran sains atau
matematika? Apa benar Lydia punya teman-teman dekat seperti yang diyakini
James? Lydia selalu menjadi favorit kedua orang tuanya, hingga kadang mereka
lupa, masih ada Nathan dan Hannah.
Terlahir dari keluarga campuran Amerika – Cina, membuat Lydia sedikit sulit dalam pergaulan. Sebagai minorita, Lydia kerap jadi olok-olokan karena berbeda. Banyak teman-temannya yang hanya memanfaatkan kepintaran Lydia, tapi tak mengajak Lydia untuk bergaul. Karena ini membahagiakan ibunya, maka Lydia berjanji untuk selalu patuh. Ia melakukan apa pun yang diinginkan ibunya meskipun tersiksa.
Sementara itu, Nathan, kakak Lydia
merasa, Jack, salah satu pemuda di lingkungan mereka punya andil dalam
perubahan sikap Lydia di hari-hari terakhir menjelang ia menghilang. Lalu,
Hannah, si anak terkecil yang sering tidak dianggap, justru yang paling
mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi.
Dalam suasana duka, keluarga ini
membuka rahasia-rahasia yang selama ini menghantui diri mereka masing-masing.
Marilyn, si gadis kulit putih, gadis
yang cerdas, yang punya cita-cita tinggi ingin jadi dokter, tapi akhirnya
melupakan impan itu ketika menikah dengan James, seorang pemuda keturunan
imigran Cina. Ia harus meyakinkan ibunya sendiri, bahwa pilihannya tepat. Gagal
dengan cita-ditanya itu, ia pun berharap sangat besar sama Lydia. Sejak kecil,
Lydia sudah dibiasakan untuk menghafal perkalian, fisika, anatomi tubuh
manusia. Di kamarnya ada poster rumus kimia, hadiah ulang tahun berupa
stetoskop dan buku-buku yang super tebal. Karena Lydia tidak pernah mengeluh,
maka Marilyn pun gak sadar ada yang salah sama anaknya.
James, si pemuda minoritas, seorang
dosen yang terkadang dianggap sebelah mata karena perbedaannya itu. Ia ingin
anak-anaknya bisa bebas bergaul dengan siapa saja. Sementara itu, ia juga
merasa ada yang salah dengan pernikahannya, ia beranggapan Marilyn tidak
bahagia.
Nathan, yang berjuang sendiri agar
diperhatikan orang tuanya. Sebenernya nih, Nathan ini juga pintar, ia tahu apa
yang ia inginkan, minatnya ke mana. Tapi ,sayangnya, perhatian orang tuanya
tercurah sama Lydia, hingga kadang mereka gak liat kemampuan anan tertua mereka
ini. Selain itu, Lydia sendiri takut, suatu hari nanti abangnya ini akan
meninggalkan dia sendirian, menghadapi segala tekanan dari orang tua, ejekan
dari teman-temannya. Padahal nih, Nathan sendiri sempat merasa benci sama
Lydia.
Si kecil Hannah, menyerap semua
kejadian di sekitarnya dalam diam. Tapi, ia sebenarnya yang mengerti dan
memahami semua rahasia dalam diri Lydia.
Jadi, apa sih yang menyebabkan
kematian Lydia? Apakah ada orang yang jahat? Apa ini bunuh diri seperti yang
diduga polisi? Tapi yang jelas, di dalam buku ini ada tentang bullying, tentang
orang tua yang berharap terlalu besar sama anaknya, sampai lupa tanya si anak
ini maunya apa sih? Sementara keterbukaan di antara mereka, komunikasi juga
minim.
Apa yang bikin baca buku ini jadi
membuat gue ikut depresi? Karena suasana yang muram dari awal, karena semua
orang jadi merasa bersalah. Jujur aja, gak ada ‘keceriaan’ dalam buku ini. kadang 'aura' dalam buku, ikut pengaruh sama yang baca... bener gak sih? Baca buku ini, selain depresi, bikin jadi gregetan dan ngeselin. Cuma rasa penasaran yang udah dari awal, sejak kalimat pertama baca buku ini, yang akhirnya bikin gue bisa bertahan.
Submitted for:
Lucky No. 15 Reading Challenge –
kategori: Favorite Color
New Author Reading Challenge 2015
Project Baca Buku Cetak 2015
0 comments:
Post a Comment