Friday, February 11, 2011

Room

Room
Emma Donoghue @ 2010
Back Bay Books, 2011
321 pages

Jack, anak laki-laki yang baru saja berulang tahun yang ke lima. Layaknya anak-anak, imajinasi dan kreativitasnya sangat tinggi. Tapi sayang, ruang untuknya bereksplorasi sangat terbatas. Dunianya hanya sebatas sebuah kamar kecil, tempat ia tinggal bersama Ma – ibunya. Ia tidak pernah keluar dari Kamar itu. Semua aktivitas dilakukannya di dalam Kamar itu bersama Ma. Di malam hari ia harus tidur di dalam lemari, Ma tidak ingin ‘Old Nick’ melihat Jack. Di dalam Kamar itu, Jack bermain sepanjang hari, menonton tv, makan, membaca. Meskipun dikurung dalam Kamar, Jack termasuk anak yang cerdas. Bagi Jack, dunianya hanyalah Kamar itu. Apa yang ada di televisi dan di luar Kamar tidaklah nyata.

Tapi, Ma sering tidak mampu lagi menjawab banyak pertanyaan Jack. Menurut Ma, sudah waktunya mereka keluar dari dunia mereka yang sempit itu. Ma sendiri sudah 7 tahun terkurung di dalam Kamar. Dan dengan ‘kebaikan’ Old Nick, mereka bisa memperoleh berbagai kebutuhan untuk hidup sehari-hari. Hampir setiap malam Old Nick datang, dan setiap minggu, Old Nick akan menerima daftar kebutuhan mereka yang harus mereka pilih dengan cermat.

Ketika Ma dan Jack berhasil keluar dari Kamar, Jack pun terkaget-kaget dengan dunia luarnya yang baru. Selama ini ia nyaman dan selalu merasa aman (kecuali saat ada Old Nick) bersama Ma. Tapi ketika di luar, ada begitu banyak hal baru yang ia temui. Begitu banyak yang haru ia ingat dan aturan yang berbeda dengan yang selama ini ia ketahui dari Ma. Dunia luar memang menakjubkan tapi terkadang Jack merindukan kehangatan selama ia hanya berdua dengan Ma.

Jarang-jarang gue ‘berhasil’ membaca buku yang masuk nomisasi A Man Booker Prize. Tapi buku ini menarik banget. Kamar sempit, tokoh yang hanya dua orang di awal-awal tetap membuat buku ini menarik. Kepolosan Jack dan Ma yang wise, percakapan mereka berdua, aktivitas yang menyenangkan meskipun sangat terbatas. Ma termasuk orang yang rapuh, bisa dilihat dari seringnya ia mengkonsumsi obat penenang, sampai nyari OD. Tapi demi Jack, ia harus kuat. Meskipun kadang-kadang ia juga gak kuat. Itulah saat-saat yang sering Jack bilang ‘The day Ma is Gone’. Sementara Jack, anak kecil yang punya rasa ingin tahu yang besar, tapi bisa dewasa dan berani.

3 comments:

Ana said...

eh mba, trus gimana waktu mereka keluar dari kamarnya?? kesian amat sih hidupnya kaya gitu ya.. :)

Anonymous said...

Jadi pengen baca bih, tp belum diterjemahkan ya? Moga2 cepet terbit terjemahannya deh..

ferina said...

@sapidudunk: kasih tau gak ya??? gak usah deh.. biar baca sendiri aja :)

@bukufanda: sepertinya sih belum ada terjemahannya

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang