To All the Boys I’ve Loved Before
Jenny Han @ 2014
Airien Kusumawardani (Terj.)
Penerbit Spring - 2015
380 hal.
Lara Jean memiliki sebuah kotak topi
pemberian mendiang ibunya. Di dalam kotak ini, ia menyimpan segala benda-benda
berharga dan sangat rahasia. Di antaranya adalah surat-surat yang ia tujukan
kepada cowok-cowok yang pernah ia sukai. Tapi gak dikirim sih, tepatnya, surat
ini sebagai sarana untuk melampiaskan rasa sedih, kecewa dan patah hati karena
gak kesampaian punya hubungan special dengan cowok itu. Setelah surat itu
selesai, maka Lara Jean akan merasa lebih lega, karena segala macem perasaan
dia ke cowok itu bakal hilang.
Tapi, suatu hari … tanpa
disangka-sangka, surat-surat itu terkirim secara misterius. Karena .. ya
sayangnya, meskipun surat itu gak dikirim, di amplopnya tetap tertulis nama dan
alamat penerima. Salah satu penerima surat itu, Peter Kavinsky, cowok yang
pernah disukai Lara Jean, tiba-tiba mendatanginya sambil membawa surat
tersebut. Karuan Lara Jean panik, karena surat-surat itu bukan hanya ditujukan
untuk Peter, tapi juga ada yang ke Josh, mantan pacar kakaknya, yang juga
tetangga Lara Jean dan sering banget main ke rumah.
Setelah kejadian ini, dunia Lara
Jean tak sama lagi. Lara Jean jadi gak tenang. Hubungan dia dengan Josh juga
jadi kaku. Lara Jean takut mengkhianati kakaknya. Sampai akhirnya, biar Josh
gak ‘mengganggu’, maka Lara Jean membuat kesepakatan dengan Peter, bahwa mereka
akan berpacaran bohong-bohongan.
Tapi, hubungan pura-pura itu juga
jadi rumit, Lara Jean bukan termasuk gadis yang populer di sekolah, sementara
Peter Kavinsky adahal salah satu cowok idola para gadis dan baru saja putus
dengan pacarnya. Perasaan Lara Jean juga jadi terbelah, antara masih memendam
perasaan sama Josh, tapi juga koq ya ada rasa-rasa yang ‘gak bener ketika dia
bersama Peter.
Lara Jean ini, tipe gadis yang susah
untuk keluar dari comfort zone-nya. Takut mencoba hal baru, takut dengan segala
perubahan dan lebih sering mengorbankan perasaannnya daripada harus membuat orang yang ia sayangi kecewa.
Sebagai anak kedua, ia terbiasa dengan perasaan secure dengan adanya seorang
kakak perempuan. Lara Jean memiliki satu kakak perempuand dan satu adik
perempuan. Ibu mereka sudah meninggal, sehingga mereka terbiasa mengurus segala
urusan rumah tangga sendiri. Tentu saja dengan Margot yang in charge dalam berbagai hal. Ketika Margot sekolah ke
Skotlandia, Lara Jean jadi sedikit kehilangan pegangan, terbiasa melimpahkan
segala persoalan ke Margot, dan kini di saat ia panik karena rahasianya
terbongkar, Lara Jean yang biasa tertutup, harus menyelesaikan permasalahannya
sendiri.
Gue suka dengan latar belakang
keluarga ini, blasteran Korea-Amerika membuat mereka jadi keluarga dengan latar
yang unik. Kebiasaan Amerika, bercampur dengan budaya Korea.
Dan di akhir cerita, gue jadi
bingung – harus ‘puk-puk’ Josh apa Peter ya …
Baca cerita ABG begini, seru juga, sekali-sekali biar rada 'mudaan' dikit .. inget-inget masa ABG. Cerita yang ringan, berasa kaya’
mereka ini ya tetangga sebelah rumah gue.
Submitted for:
Lucky No. 15 Reading Challenge –
kategori: Who Are You Again?
New Author Reading Challenge 2015
Project Baca Buku Cetak 2015