The London Eye
Mystery (Misteri London
Eye)
Siobhan Dowd @ 2007
Yoga Nandiwardhana (Terj.)
GPU, Januari 2013
256 hal.
Untuk usia
11 tahun ke atas
(Gramedia
Plaza Semanggi)
Satu lagi buku tentang anak yang ‘berbeda’ setelah
The Perks of Being a Wallflower. Kali ini tentang Ted. Ted ini senang mengamati
cuaca. Bukan sekedar hari ini cuaca cerah, berawan atau hujan, tapi sampai ke
berbagai fenomena cuaca, perhitungan kapan badai akan terjadi, probabilita
turun hujan dan lain-lain.
Suatu hari, rumah Ted kedatangan seorang sepupu
bernama Salim, yang datang bersama ibunya, Bibi Gloria. Mereka mampir ke rumah
Ted sebelum bertolak ke New York
di mana Bibi Gloria mendapatkan pekerjaan baru. Sebenarnya Salim enggan untuk
meninggalkan Manchester,
tapi, apa daya, ia harus menuruti kemauan ibunya. Ted yang tak biasa dengan
orang baru, berusaha untuk menjalin pertemanan dengan Salim.
Ted dan Kat, kakaknya pun, mengajak Salim untuk
naik The London Eye, atraksi turis yang sedang happening di London. Saat sedang
mengantri tiket untuk naik London Eye, seorang pria tiba-tiba menawarkan satu
tiket gratis. Dengan segera, Kat memberikan tiket itu untuk Salim dan Salim pun
naik London Eye sendiri.
Sesuai waktu yang sudah diperhitungkan dengan
cermat oleh Ted, London Eye berhenti berputar dan mereka pun menanti Salim
keluar dari salah satu kapsul. Tapi, Salim tak kelihatan batang hidungnya,
bahkan setelah penumpang terakhir keluar.
Panik pun melanda Bibi Gloria. Ted dan Kat
bertekad untuk memecahkan misteri ini. Ted mempunyai banyak teori. Tapi karena
ia dianggap ‘aneh’, orang tua mereka tak mau mendengar apa yang coba Ted
sampaikan. Tapi, semakin dilarang, keinginan Ted dan Kat untuk menyelidiki
hilangnya Salim semakin kuat.
via Panoramio |
Ted yang aneh, tapi memiliki otak yang cerdas. Ia
terbiasa berpikir dari sudut pandang yang berbeda dengan orang lain, hingga
akhirnya mencapai sebuah kesimpulan yang membantu memecahkan masalah ini.
Jadi, berada di manakah Salim sebenarnya? Apa ia menghilang, diculik, masih hidup kah, atau malah - terbakar - mengikuti salah satu teori Ted ...
Menarik banget mengikuti penulusuran Ted dan Kat.
Bahkan Ted sempat berpedoman pada salah satu teori Sherlock Holmes. Ingatannya yang
kuat, cara berpikir yang berbeda, justru jadi kunci utama. Bibi Gloria dan Detektif
Inspektur Pearce berkali-kali memuji kecerdasan Ted. Kalau pembaca juga secermat Ted, pasti juga bisa mengambil kesimpulan yang sama seperti Ted.
Satu yang gue dapat dari buku ini, adalah
anak-anak itu juga pengen didengar pendapatnya. Di sini contohnya adalah Salim,
Ted dan Kat. Salim, berusaha bilang kalau dia gak pengen ke New York, tapi bagi Bibi Gloria, Salim harus
ikut ke mana dia pergi. Ted, dengan segala ‘keanehan’ yang membuatnya dianggap
berbeda, juga ingin didengar pendapatnya yang ternyata sangat membantu. Kat,
ciri remaja ‘pemberontak’, yang semakin disuruh nurut, malah semakin melawan.
Misteri London Eye ini memenangi Penghargaan
NASEN dan TES Special Educational Needs Children’s Book ada tahun 2007. Siobhan
Dowd meninggal dunia pada tahun 2007, di usianya yang ke 47 tahun karena
penyakit kanker.
Buku Siobhan Dowd yang lain adalah A Swift Pure
Cry.
---
The London Eye - salah satu atraksi di kota London yang menarik perhatian wisatawan. Seperti kincir angin raksasa, di mana ada 32 kapsul yang masing-masing bisa menampung 22 orang (ini sesuai perhitungan Ted). London Eye berputar di atas Sungai Thames dan dari sana kita bisa melihat pemandangan kota London - yang kata Kat, mirip sempoa. Ada satu waktu, di mana para turis dikumpulkan di satu sisi, dan diambil fotonya (salah satu yang membantu Ted memecahkan masalah)
---
Posting ini dibuat untuk diikutsertakan dalam
event Fun Year with Children’s Literature yang dihost oleh B’zee (bulanpertama: kategori Award’s Winner)
0 comments:
Post a Comment