Tuesday, January 03, 2017

Closed Casket


Closed Casket (Peti Tertutup)
GPU - 2016
448 Hal.

2016… tahun yang kacau banget untuk blog ini …. Bener-bener sering gak mood untuk nulis-nulis … atau udah selesai baca, terus, ya lupa aja gitu …. Target baca 50 buku pun gak tercapai … mudah-mudahan di 2017 ini, semakin semangat untuk baca dan update blog lagi.

Buku pertama yang berhasil gue selesaikan di awal tahun ini adalah Closed Casket atau Peti Tertutup. Hercule Poirot kembali beraksi. Di awal dengan sebuah undangan menginap di rumah penulis ternama, Lady Athelinda Playford. Edward Catchpool dan Hercule Poirot bertemu kembali, keduanya bertanya-tanya apa tujuan Lady Athelinda mengundang mereka berdua.

Lady Athelinda Playford, penulis yang terkenal dengan tokoh cerita detektif anak-anak, ingin mengubah surat wasiatnya. Tentu saja semua terkejut, ketika ia mencoret nama kedua anaknya – Harry dan Claudia Playford dari daftar ahli waris, dan memberikan warisan tersebut kepada sekretaris pribadinya – Joseph Scotcher, yang hidupnya diprediksi tidak akan lama lagi karena penyakit ginjal yang dideritanya.

Dan ketika Joseph Scotcher ditemukan tewas dengan kondisi yang mengerikan, tersangka utama mengarah kepada Claudia dan Harry. Motif mereka tentu saja jelas, gak terima dengan keputusan mendadak ibu mereka.

Penyelidikan segera dilakukan, bekerja sama dengan garda setempat, Hercule Poirot dan Edward Catchpool berusaha menjerat siapa pelaku sesungguhnya.

Selain, Claudia dan Harry Playford, serta Poirot dan Catchpool, orang-orang yang berada di rumah Lady Athelinda malam itu, serta turut mendengar apa yang telah diputuskan mengenai harta warisan tersebut ada Michael Gathercole dan Orville Rolfe – pengacara Lady Athelinda, Sophie Bourlet – perawat Joseph Scotcher, Dorothy – istri Harry, Dr. Randall Kimpton – tunangan Claudia, serta para pelayan – Phyllis, Brigid dan Hatton.

Sebelum Joseph Scotcher ditemukan tewas, Poirot dan Catchpool sudah berjaga-jaga, karena khawatir akan keselamatan Lady Athelinda.

Semua mempunyai motif untuk melakukan pembunuhan, tapi semua juga punya alibi untuk terbebas dari tuduhan tersebut.

Meskipun gue lebih menyukai Closed Casket dibandingkan dengan The Monogram Murders, tetap ada sesuatu yang berasa kurang ‘greget’ jika membandingkan dengan Hercule Poirot versi Agatha Christie. Dan gue agak kurang nyaman dengan penggambaran korban yang rada sadis. Seinget gue, selama gue baca buku-bukunya Agatha Christie, belum pernah ada korban yang dibunuh dengan cara seperti itu (yahh.. emang belum semua buku-buku beliau gue baca sih …), so CMIIW ….  Tapi, buku ini membuat mood baca buku detektif on lagi.

Dan menurut gue, karakter Edward Catchpool juga lebih menonjol di sini, lebih hati-hati dan banyak belajar dari Hercule Poirot. Cathcpool gak hanya jadi ‘pelengkap’, tapi juga mulai berani unjuk gigi. Justru untuk Hercule Poirot sendiri, gue masih belum bisa ‘klik’, kaya’nya masih ada something missing dalam karakter Poirot.


Dan ..yeayyy .. kali ini gue berhasil menebak siapa pelakunya dengan benar. 

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang