Wednesday, March 16, 2016

Finding Audrey


Finding Audrey (Aku, Audrey)
Angelic Zaizai (Terj.)
GPU, Juli 2015
360 hal.

Audrey adalah gadis berusia 14 tahun. Ia menderita gangguan kecemasan. Suatu peristiwa di sekolahnya membuat Audrey ‘mundur’ dari pergaulan dan selalu merasa tidak aman jika bertemu orang baru atau di tempat yang ramai. Ia selalu memakai kacamata hitam, menolak kontak mata. Audrey pun rutin berkonsultasi ke seorang psikolog bernama Dr. Sarah. Audrey berhenti dari sekolahnya, tak punya teman lagi. Banyak orang yang beranggapan, Audrey bisa sangat berbahaya.

Namun, ketika teman kakak laki-laki Audrey datang ke rumah, meskipun awalnya takut dan terkejut, Audrey mendapati bahwa dirinya merasa nyaman bersama Linus. Ia bisa bercerita banyak hal dan berbagi ketakutan yang ia rasakan. Pelan-pelan, Linus berusaha mengeluarkan Audrey dari ‘cangkang’ yang mengurungnya selama ini.

Cerita ini dimulai dengan kehebohan di rumah Audrey. Ibu Audrey ‘menggila’, mau melempar komputer Frank dari jendela. Gara-garanya, Frank ini kecanduan main online game. Tapi gara-gara ini pula, akhirnya Audrey kenal Linus – yang pada akhirnya justru gak hanya membantu Audrey, tapi juga seluruh keluarga.

Saat Audrey mendapatkan ‘proyek’ dari Dr. Sarah untuk membuat film dokumenter tentang keluarga, barulah terlihat betapa ‘riuh’nya keluarga ini. Frank, yang kecanduan main online game – layaknya remaja selalu ‘bertahan’ dengan prinsipnya, ibu Audrey yang pengen banget anaknya mencari kegemaran lain, ayah Audrey yang semasa kuliahnya adalah anak  band – kadang ‘tunduk’ dengan kegarangan istrinya, tak lupa Felix, si bungsu – hanya Felix lah yang berani Audrey tatap matanya, karena bagi Audrey, mata Felix memberi keteduhan. Dan tentu saja, Audrey yang rapuh.

Gue malah sempat membandingkan Audrey dengan Bernadette (di buku Where’d You Go, Bernadette?) – ehh.. cover-nya juga mirip sih. Tapi buat gue, Bernadette masih lebih ‘ajaib’. Kalau Audrey hanya seorang remaja yang perlu bimbingan dan dikembalikan kepercayaan dirinya.

Buat gue, buku ini jadi ‘penyegar’ di antara buku-buku Sophie Kinsella yang lain. Tokohnya remaja dengan permasalahan yang rumit, keluarga yang heboh. Jujur aja, gue ‘lelah ’ dengan Becky Bloomwood. Baca halaman-halaman awal Shopacholic to the Star, gue merasa gak sanggup untuk nerusinnya, karena merasa gak ada yang baru dari Becky ini.

O ya, balik ke Audrey … apa sih yang bikin dia jadi kaya’memilih  berada dalam bayang-bayang? Dari awal, kita hanya dikasih clue ‘samar-samar’ tentang apa yang terjadi sebelumnya.


Terima kasih ya, untuk Santa yang berbaik hati memilihkan buku ini untuk gue, juga untuk pouch cantiknya … Masih berpikir untuk menebak siapa dirimu, Santa ….

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang