Tuesday, August 26, 2014

Escape from Mr. Lemoncello’s Library



 

Escape from Mr. Lemoncello’s Library

Chris Grabenstein @ 2013

Yearling - 2014

290 hal.


Untuk ‘merayakan’ dibukanya kembali perpustakaan Alexandriaville – setelah 12 tahun ditutup – maka, akan dipilih 12 anak berusia 12 tahun untuk menjadi pengunjung pertama yang menghabiskan malam di perpustakaan itu, sebelum dibuka untuk umum. Pemilihan itu didasari dari hasil essay yang mereka buat tentang apa yang mereka harapankan dengan adanya ‘perpustakaan

Salah satu pesertanya adalah Kyle, yang sebenernya gak terlalu tertarik sama buku, ia lebih suka main game-game seru. Dan Kyle beserta 11 anak lainnya dibawa ke perpustakaan yang super keren dan canggih. Dipandu oleh pustakawati yang sangat ‘chic’ bernama Dr. Zinchenko dan juga Mr. Lemoncello sendiri, mereka memasuki sebuah dunia yang menarik. Ada robot pustakawati, hologram, tangga yang membawa kita seolah melayang – yang akan membawa kita ke rak-rak yang paling tinggi dan lain-lain (langsung dong .. pengen ikutan ada di sana)

Ternyata, Mr. Lemoncello sudah menyiapkan sebuah game yang seru dan rumit. Anak-anak itu ditantang untuk memecahkan teka-teki, yang hasilnya akan memberikan petuntuk jalan keluar dari perpustakaan itu. Bagi Kyle yang bukan kutu buku itu, tentu saja membuatnya bingung, karena sebagian besar petunjuk berhubungan dengan buku, tapi, ketangkasan dan kecerdikan Kyle yang pengalaman dengan berbagai games buatan Mr. Lemoncello, membuat ia berhasil memecahkan berbagai petunjuk.

Tapi intinya ternyata bukan hanya ‘ambisi’, tapi juga anak-anak itu belajar berbagi, saling membantu, tidak curang dan gak boleh mencuri atau culas. Ketahuan berbuat curang, mereka akan keluar dari pertarungan itu. Tapi, setiap kebaikan juga diganjar dengan bonus-bonus yang menguntungkan dari Mr. Lemoncello.

Tentu saja, ada peserta yang sangat ambisius seperti Charles Chiltington – yang katanya seumur-umur, keturunan Chiltington gak pernah kalah. Atau Haley Daley, gadis popular di sekolah, yang pengen menang karena hadiah lainnya adalah jadi spokeperson Mr. Lemoncello, atau ada Sierra, yang kutu buku.

Tokoh Mr. Lemoncello sendiri sangat ‘ajaib’, eksentrik dan unik, yang mau gak mau langsung membuat gue terbayang sama Willy Wonka. Ada kesamaan karakter di antara kedua tokoh ini. Setiap Mr. Lemoncello muncul, pasti akan ada sebuah kejutan. Nah, ada hal-hal yang pribadi dari Mr. Lemoncello di sudut-sudut perpustakaan ini. Setiap anak yang jeli, akan menemukan petunjuk yang berguna ini.

Yang unik lagi, terkadang, dalam setiap kalimat yang diucapkan Mr. Lemoncello, terselip hal-hal yang berhubungan dengan buku, misalnya:

“The other team’s penalty gives you a wrinkle in time.”
“Keep working the puzzle but try to avoid Mrs. Basil E. Frankweiler’s files. They’re all mixed up”
“Of course.” Mr. Lemoncello pointed to a smudge on Charles’s shirt. “If you like, I will also have Al Capone do your shirts.”

Nah, di akhir buku ini, juga ada bonus puzzle – Chris Grabenstein mengajak kita untuk ikutan ‘seru-seruan’. Plus, ada daftar buku yang muncul di dalam buku ini, gue pun jadi sibuk bikin tanda, mana aja buku yang pernah gue baca.

Wuiiihh.. ini jenis buku yang bisa bikin gue ikutan membayangkan atau berimajinasi seperti apa Mr. Lemoncello’s Library, ditambah lagi, ikutan penasaran dengan clue-clue yang misterius. Chris Grabenstein jadi penulis yang buku lainnya pengen gue baca. (bonus lagi, cover-nya yang lucu)



Submitted for:
- Young Adult Reading Challenge 2014
-  Lucky No. 14 Reading Challenge – category: (Not So) Fresh from the Oven
- Books in English Reading Challenge 2014
- Children Literature Project
- New Author Reading Challenge 2014

3 comments:

Hapudin said...

Ceritanya bagus buat diceritakan ulang ke anak-anak, Petualangan di Perpustakaan

Azia Azmi said...

Menarik nih ceritanya..pengen baca jg aku. ^^

ferina said...

@Adin: bagus buat dewasa dan anak2

@Zhya: sebagai bookworm, pasti suka buku ini

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang