Monday, July 01, 2013

Harry Potter and the Half-Blood Prince




Harry Potter and the Half-Blood Prince 
(Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran)
JK Rowling @ 2005
Listiana Srisanti (Terj.)
GPU – Januari 2006
816 hal.
Untuk anak 12 tahun ke atas

Dengan semakin kuatnya Voldermort, perlindungan terhadap Harry Potter juga semakin diperketat. Menjelang tahun keenam di Hogwarts, Dumbledore sendiri yang bahkan turun tangan untuk menjemput Harry Potter, untuk kemudian diantar ke The Burrow. Aura kegelapan semakin kuat di dalam buku ini. Kondisi Dumbledore juga mengkhawatirkan – semakin ringkih, rapuh dan lelah.

Ada sebuah kejutan dalam ‘pengaturan’ guru-guru di semester ini. Akhirnya Profesor Snape mendapatkan posisi yang menurut rumor sangat diidam-idamkannya, yaitu sebaga guru Pertahanan terhadap Ilmu Sihir Hitam. Sementara itu, pelajaran ramuan diisi oleh seorang guru baru, bernama Profesor Horace Slughorn.

Bukan sebuah kebetulan kenapa Profesor Dumbledore meminta Profesor Slughorn untuk kembali ke Hogwarts. Selama ini Profesor Slughorn bersembunyi dari para pengikut Voldemort yang memintanya bergabung dengan Pangeran Kegelapan. Profesor Slughorn dulunya juga guru dari Voldermort.

Profesor Slughorn ini gemar ‘mengkoleksi’ murid-murid top – sebut saja tentunya Harry Potter. Ia gemar mengadakan pesta pribadi dengan murid-murid favoritnya ini. Harry Potter awalnya tidak berniat untuk mengambil pelajaran Ramuan di semester enam ini, tapi karena nilainya masih memungkinkan, ia pun ikut. Dan ia dipinjami buku milik ‘Pangeran Berdarah Campuran’ yang misterius, yang catatan-catatan kecil di buku itu sangat membantu Harry dalam pelajaran Ramuan. Tips and trick yang semakin membuat Harry jadi murid favorit.

Masa lalu Voldemort semakin terkuak di buku ini. Bagaimana awal mula ia dijemput oleh Dumbledore di sebuah panti asuhan, bagaimana ketika ia lulus ia ingin menjadi guru di Hogwarts dan mengapa ia begitu membenci ayah yang tak pernah ia temui itu.  Harry mengetahui hal-hal tersebut lewat sesi pribadinya bersama Profesor Dumbledore. Dan tak hanya itu, tugas Harry dari Profesor Dumbledore yang cukup berat, adalah membujuk Profesor Slughorn untuk membagi sedikit kenangannya bersama Voldemort, kenangan yang ingin ia lupakan. Di buku ini, Harry dan Profesor Dumbledore ‘memburu’ Horcrux, benda-benda yang digunakan Voldemort untuk ‘memecah-mecah’ jiwanya.

Sementara itu, kebencian Harry Potter terhadap Profesor Snape dan Draco Malfoy semakin menjadi-jadi, terutama ketika ia menyaksikan bagaimana Malfor berhasil meloloskan Pelahap Maut ke dalam Hogwarts, dan ketika ia harus menyaksikan sendiri pengkhianatan Profesor Snape tanpa bisa berbuat apa-apa.

Tapi… ada cinta yang sedikit memberikan warna merah jambu ada buku ini. Ada persahabatan yang semakin kuat antara Ron, Hermione dan Harry. Membaca cemburunya Hermione, deg-degannya Harry setiap ngeliat Ginny, jadi ‘pencair’ suasana yang tegang di dalam buku ini.

Semua tokoh di dalam buku ini semakin dewasa, tapi juga lebih temperamental atau mungkin emosional. Tapi, gue menyukai perkembangan yang gue lihat dari sejak gue baca dari buku pertama sampai buku ke enam ini.

Waktu dulu pertama baca buku ke enam ini, gue 'mengetahui' satu buku lagi, gue akan 'berpisah' sama Harry Potter. Ada rasa penasaran, siapa yang akan bertahan di akhir cerita. Seperti apa pertempuran terakhir antara Harry Potter dan Voldemort. Seperti apa Hogwarts setelah kejadian di akhir cerita buku ke enam ini....

Sesuati yang membuat gue jadi sedih, berpisah dengan tokoh cerita yang begitu 'melekat'...
 


Posting ini dibuat untuk diikutsertakan dalam:

Event Fun Year WithChildren’s Literature yang dihost oleh B’zee

Event Hotter Potter yang dihost oleh Surga Buku

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang