Showing posts with label What's In a Name Reading Challenge 2014. Show all posts
Showing posts with label What's In a Name Reading Challenge 2014. Show all posts

Thursday, January 30, 2014

Nancy Drew on Campus #9 - Broken Promises



Nancy Drew on Campus #9: Broken Promises

Archway Paperback, May 1996
182 Hal.

Nancy Drew sedang sibuk dengan persiapan sebuah acara di kampusnya. Tapi meski begitu, kesempatan ini dipergunakan untuk lebih mengenal lebih jauh pacar barunya – Jake.

Sementara itu, teman-temannya yang lain, Bess tetap asyik dengan party-party-nya, sampai-sampai teman sekamarnya, Leslie, merasa Bess kurang serius dengan kuliahnya. Tidak seperti Bess, Leslie memang sangat serius, tanpa hari tanpa belajar. Maka ketika ia merasa kesulitan dengan pelajara kalkulus, bantuan dari Profesor Davis untuk belajar secara pribadi di kediaman Profesor Davis tidak ditolaknya, meskipun sempat terbersit rasa tak nyaman datang ke kediaman Profesor tersebut.

Dan benar saja, Profesor Davis punya niat tak baik. Karena Leslie berani menolak dan melawannya, maka Profesor Davis memberinya nilai buruk, suatu hal yang sangat membuat Leslie terpukul.

Tak berapa lama kemudian, Profesor Davis ditemukan tewas di rumahnya. Leslie menjadi tersangka utama. Tapi, insting Nancy Drew yakin bahwa Leslie tak  bersalah. Maka Nancy pun bertekad menemukan siapa pelaku yang sebenarnya.

Hmm… perkenalan pertama gue ini bisa dibilang sedikit mengecewakan. Yah, gue berharap misterinya lebih  banyak gitu, tapi yang ada di buku ini, lebih banyak masalah romance-nya. Misalnya, Nancy yang lagi pdkt sama Jake, atau Ginny – gadis keturunan Cina, yang bingung gimana memperkenalkan Ray, pacarnya yang pemusik, tato-an, pake anting – ke keluarganya yang jelas-jelas ‘menuntut’ Ginny untuk mencari pasangan sesama keturunan Cina.

Buku ini terbitan tahun 1996, hehehe.. gaya penulisan untuk menggambarkan gaya pacarannya masih terbilang sopan. Coba deh bandingin dengan buku-buku young adult sekarang. Pasti bakalan lada yang ebih dari adegan ‘kissing’.


Submitted for:





Wednesday, January 29, 2014

Will Grayson, Will Grayson



Will Grayson, Will Grayson

Speak, 2011
310 hal.

Will Grayson: berteman dengan Tiny Cooper – cowok yang tidak malu-malu ‘memplokamirkan’ dirinya sebagai gay, sempat membuat Will dijauhi oleh teman-teman satu sekolahnya yang lain gara-gara hal ini. Tapi, Will sendiri cowok normal, beda dengan Tiny – yang meskipun namanya Tiny, postur tubuhnya tidaklah ‘seimut’ namanya. Tiny Cooper adalah remaja yang ceria dan super pe-de, rasanya dunia Tiny selalu berwarna.

will grayson: cowok gay, tidak terlalu populer di sekolah, punya teman di dunia maya bernama Isaac. Suatu hari, mereka berencana ‘kopi darat’.

Dalam sesi yang seharusnya jadi kopi darat itulah, kedua Will Grayson bertemu di sebuah porn stor.  Will Grayson ada di sana karena gak tau mau ke mana lagi sembari menunggu Tiny dan Jane nonton sebuah konser, sementara will grayson, ada di sana karena di tempat itulah Isaac berjanji akan menemuinya. Well.. malam itu jadi malam yang sangat menyebalkan untuk mereka berdua.

Tiny Cooper membuat hidup kedua Will Grayson berubah. Sebagai seorang sahabat  bagi Will Grayson dan juga seorang ‘kekasih’ bagi will grayson.

Unik… itu menurut gue ketika gue selesai membaca buku ini. 3 tokoh utama dengan karakter yang berbeda, tapi mempunyai inti yang sama  - yaitu pencarian jati diri seorang remaja, yang menuntut pengakuan dan penghargaan dari dunia luar. Dua penulis yang berkolaborasi, dengan gayanya masing-masing, tapi berhasil membuat suatu novel yang utuh.

Cara penulisan Will Grayson bagian John Green dengan bagian David Levithan juga dibedakan. Bagian John Green, nama ditulis dengan huruf besar – Will Grayson, penulisan juga normal. Sementara bagian David Levithan, ditulis dengan huruf kecil – will grayson, menurut gue, semakin menunjukkan karakter dari will grayson, yang agak kurang pe-de, lebih suka ‘bersembunyi’ di dunia maya, dan juga rada tertutup.

Awalnya, gue sempat nyaris putus asa baca buku ini, sedikit flat di bagian awal, gue nyaris sebal dengan Tiny Cooper yang ‘mendominasi’ bagian Will Grayson. Sehingga, Will Grayson tertutup di balik Tiny Cooper yang besar itu. Dan… astaga… gue jadi membayangkan Tiny Cooper seperti Ivan Gunawan… yang semakin lama, gue semakin gak rela dengan bayangan gue itu. Tapi, ke belakang, Tiny Cooper berhasil menarik simpati gue… dengan curhatnya ke will grayson di ayunan… ooo… ternyata hidupnya gak seindah dan seceria sikap yang selama ini ditampilkan.

Tokoh-tokoh dalam novel ini sederhana, seperti tokoh yang dekat dan mungkin ada di antara teman-teman kita (atau mungkin mirip dengan gue sendiri), Willl dan will, mereka berdua gak mau dunia tahu permasalahan mereka, mereka tertutup, beda dengan Tiny yang sampai bikin drama musikal tentang kehidupan pribadinya. Ada ups and downs dalam hubungan persahabatan dan juga percintaannya. Ada juga cerita tentang keluarga Will dan will, dan juga bagaimana Tiny yang terbuka dengan pilihan kehidupan seksualnya.

Bintang di goodreads cukup tinggi, rata-rata kasih bintang 4 – 5 untuk Will Grayson, Will Grayson. Tapi, kenapa akhirnya gue pun ikut ‘tergerak’ membaca buku ini, tak lain karena, pertama, gue ‘terpengaruh’ sama beberapa tweet dari Ika Natassa atau Amrazing, yang bilang It’s a must read. Apalagi, dalam program LitBox, buku ini jadi salah satu pilihan Ika Natassa. Dan ternyata, di buku ini bertaburan quote-quote keren dan ‘menyentuh’ hati…

Endingnya sih manis…. Tapi… hmmm.. kenapa ada adegan yang rada-rada sinetron sih… :D, tapi… so far… buku ini masuk sebagai buku favorit gue…

Will Grayson… will grayson … Tiny Cooper …. I appreciate you


Submitted for:





 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang