Wednesday, November 06, 2013

Slammed




Slammed (Cinta Terlarang)
Colleen Hoover @ 2012
Shandy Tan (Terj.)
GPU. – April 2013
336 Hal.

6 bulan setelah ayahnya meninggal, ibu Layken – Julia, memutuskan untuk mengajak keluarganya pindah ke daerah Michigan. Tak disangka ternyata di sinilah Layken bertemu dengan seorang cowok keren, pecinta Slams atau puisi bebas, yang sanggup membuatnya ‘klepek-klepek’ dalam waktu yang singkat. Will Cooper, tak hanya bisa mengambil hati Layken, tapi juga mendapat persetujuan Julia. Bahkan adik Will, Caulder juga menjadi sahabat bagi Kel, adik Layken.

Namun, cinta yang sedang bersemi itu jadi hancur ketika mengetahui Will adalah guru Layken. Sebagai ‘orang tua’ bagi adiknya, Will tidak mau kehilangan pekerjaan karena ketahuan menjalin hubungan dengan salah satu muridnya. Mau gak mau, Will harus ‘melepaskan’ Layken. Susah bagi mereka untuk bersikap netral. Rasa sayang di antaranya masih ada, tapi ada juga rasa sakit. Ditambah lagi rumah mereka yang berdekatan.

Wow, gue tak menyangka novel ini bakal bikin gue rela baca sampai malam demi mencari tahu ending kisah cinta Will dan Layken. Menurut gue di dalam buku ini, gak melulu mengumbar cinta-cintaan antara dua anak muda, tapi juga ada cinta dan kehangatan dalam keluarga serta teman-teman.

Will dan Layken dikelilingi oleh orang-orang yang mendukung mereka apa pun yang terjadi. Mereka punya sahabat, Gavin dan Eddie. Eddie ini juga cewek rapuh, cuek tapi setia sama sahabat. Meskipun dia tahu rahasia Layken, ia gak ‘ember’ cerita, bahkan ke cowoknya sekalipun.

Lalu, ada Kel dan Caulder, bocah berusia 9 tahun ini, memang rada aneh. Tapi mereka cukup dewasa untuk bersikap di tengah-tengah musibah yang mereka alami. Mereka sama-sama kehilangan orang tua di usia yang masih belia, dan ‘hanya’ memiliki seorang kakak tempat mereka bergantung.

Will, cowok yang bertanggung jawab, terpaksa dewasa lebih cepat dari usianya, kehilangan waktu hang out dengan teman-teman, terpaksa melepas  bea siswanya demi merawat Caulder.

Layken, meskipun sedang patah hati, tapi dia tipe cewek yang tegar dan berusaha bersikap tegas.

Sosok Julia, sebagai satu-satunya orang tua di dalam buku ini, menjadikan dia sebagai sosok yang bijaksana dan tetap berpikir positif meskipun di dalam dirinya sendiri merasakan sakit. Ia gak mau terlihat sedih di depan anak-anaknya, walaupun saat menyampaikan berita buruk.

Belum lagi puisi-puisi keren yang ada di buku ini. Puisi Will yang isinya rasa sakit dan kehilangan, atau saat ia menggambarkan kisah hidupnya sendiri, juga puisi Eddie yang cerita tentang balon merah jambu, dan puisi dari Joel, ayah angkat Eddie di hari ulang tahunnya… huhuhu.. ini semua sanggup bikin mewek… Sedia tissue ya, kalo baca buku ini.

Satu-satunya yang mengganggu adalah terjemahan dari judul buku ini. Mending dibiarin dalam judul aslinya. Toh pembaca juga akan ngerti seiring dengan mereka membacanya buku ini.

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang