Wednesday, March 20, 2013

The Devil in Black Jeans




The Devil in Black Jeans
aliaZalea
GPU – Februari 2013
352 Hal.
(Pinjem sama @pipitkuprit)

Kepulangannya ke Indonesia, tujuan awalnya hanyalah untuk menghadiri pemakaman dan pembacaan surat wasiat ayahnya. Tapi, tak pernah disangka-sangka oleh Johan Brawijaya, bahwa ayahnya ‘mewariskan’ Blu, adik angkatnya, untuk di’urus’ oleh dirinya selama ibu Blu menyelesaikan pendidikannya di Le Cordon Bleu. Selama ini, sebagai drummer yang ‘katanya’ paling ganteng se-Indonesia, kehidupan Jo ya, bebas-bebas aja. Tapi, kini ia harus bertanggun jawab atas diri remaja berusia 15 tahun itu.

Blu, adalah penyanyi opera Indonesia. Yah, mirip-mirip Connie Talbot gitu kali suaranya ya? Semakin Blu dikenal banyak orang, kesibukan Blu juga semakin bertambah. Belum lagi, Blu juga tidak boleh ketinggalan pelajaran di sekolah, latihan yang intens menjelang pentas, fitting kostum, dan juga urusan sehari-hari. Jo termasuk kakak yang overprotective. Ia mengatur jadwal Blu dengan ketat. Ia juga mengawasi pergaulan Blu dengan teman-temannya.

Tapi, lama-lama, seiring dengan kesibukannya sendiri sebagai drummer-nya Revel (baca: Celebrity Wedding), Jo juga kewalahan mengurus Blu. Maka pihak manajemen memutuskan sudah waktunya Blu memiliki Personal Assistant.

Waktu interview, Jo sudah pasang muka ‘jutek’ dan sikap yang sangat ngeselin. Tapi, sebagai mantan PA dari penyanyi kawakan, Dara tidak gentar. Meskipun kesal dengan sikap Jo yang maunya ngajak perang aja.

Dan benar saja, terkadang apa yang dilakukan Dara sering kali tidak sesuai dengan pandangan Jo. Padahal Blu sendiri menyukai Dara.

Ehem.. tapi ya, pastinya gak perlu dikasih tau apakah ini spoiler apa gak, pembaca juga ngerti arah dari hubungan ‘marah-marah’ ini ke mana. Jo, yang terbiasa dengan perempuan yang mengejar-ngejar dirinya justru berusaha menolak perasaannya sendiri yang penasaran dengan sikap Dara yang justru berani menentangnya. Sementara Dara, juga sama, ia berusaha meyakinkan dirinya kalau ia mencintai tunangannya, Panji dan mengingkari kalau ia pelan-pelan juga suka sama Jo.

Ada fase sama-sama menerima, tapi ada juga fase yang bikin si tokoh langsung down dan memilih untuk menyepi, atau kalo gue bilang fase ‘penolakan’, fase yang bikin susah diri sendiri dengan cara yang gak jelas. Ya, soalnya, udah tau sama-sama suka, tapi pake nyari kejelekan dari diri lawan atau malah diri sendiri. Yang bikin kedua tokoh sama-sama berurai air mata dan well… aliaZalea juga berhasil membuat gue gemes. Ehem.. gemes sama Jo (langsung mikir seperti siapakah sosok Jo ini di dunia nyata?), gemes sama drama-drama antara Jo dan Dara.

Kadang-kadang ya, udah tau sih cerita yang begini bakal ke mana arahanya, tapi memang pinter-pinternya si penulis untuk bikin sesuatu yang baru dari cerita yang temanya udah umum begini.

4 comments:

Oky said...

Yang paling berkesan dan paling aku inget adalah iklan pake shower (yg deskripsinya lebih mirip semprotan air dari pemadam kebakaran) itu. Kayaknya seksi abis =))

Kubikel Romance said...

aku lebih suka celebrity wedding mbak, gemes juga mereka saling menghindar dan terlalu kelamaan ketika menyadari perasaan masing-masing

ferina said...

@Oky: hahaha... terbayang2 adegan shower-nya ya :D

@Peri Hutan: justru cerita yang bikin gemes malah kadang bikin 'nagih' pengen baca terus

Dhyn Hanarun said...

Tema biasa (benci jadi cinta) jadi luar biasa dengan adanya Jo ya hahahaha. Jadi penasaran sama karya aliaZalea lainnya. Ini ratingnya berapa nih? :)

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang