Blue Remembered Heels (Sepatu Biru Kenangan)
Nell Dixon @ 2008
Tisa Anggriani (Terj.)
M-Pop (Penerbit Matahati) - Cet. I, Maret 2010
311 Hal.
Charlie, Abbey dan Kip Gifford – 3 bersaudara yang masih sangat muda, terpaksa hidup sendiri karena ditinggal oleh ibu mereka. Mereka tidak tahu ke mana ibu mereka pergi. Di awal-awal mereka terpaksa tinggal dengan Bibi Beatrice.
Mereka bertiga hidup dari menipu. Yup… Charlie yang cantik yang menjadi pemimpin. Menggoda orang-orang – terutama pria, yang kaya raya. Lalu mengambil uang mereka dan kabur. Abbey, sebagai asisten Charlie dan Kip yang rada ‘nerd’ bagian riset.
Setelah melakukan penipuan, biasanya mereka langsung mencari tempat tinggal baru untuk menghilangkan jejak mereka.
Tapi… gara-gara Abbey tersambar petir, rencana mereka untuk menipu Freddie nyaris gagal. Masalahnya, Abbey jadi gak bisa berbohong. Setiap ditanya, ia akan selalu berkata jujur. Karuan Charlie jadi sangat kesal.
Belum lagi, tiba-tiba ada yang seolah mengawasi mereka. Seorang polisi ganteng bernama Mike.
Ternyata urusan dengan Freddie, tidak berhenti sampai di situ saja. Freddie sadar kalau mereka sudah menipunya dan terus mengirimkan ancaman-ancaman lewat telepon.
Akibat tersambar petir, bukan hanya masalah Abbey yang tidak bisa berbohong, tapi juga, Abbey selalu mendapatkan mimpi tentang seorang perempuan bersepatu biru.
Cerita ini menurut gue, biasa aja. Kurang ‘greget’, padahal misteri si sepatu biru mungkin bisa di-ekspos lebih (duhhh… kaya’ gue yang bisa nulis aja). Dan hubungan Freddie dan perempuan bersepatu biru itu rada dipaksakan, gak jelas asal mula dan penyebabnya apa. Ada konflik apa antara Freddie dan perempuan itu. Cerita yang maunya complicated jadi so simple. Karakter-karakternya juga kurang 'kuat'.
Nell Dixon @ 2008
Tisa Anggriani (Terj.)
M-Pop (Penerbit Matahati) - Cet. I, Maret 2010
311 Hal.
Charlie, Abbey dan Kip Gifford – 3 bersaudara yang masih sangat muda, terpaksa hidup sendiri karena ditinggal oleh ibu mereka. Mereka tidak tahu ke mana ibu mereka pergi. Di awal-awal mereka terpaksa tinggal dengan Bibi Beatrice.
Mereka bertiga hidup dari menipu. Yup… Charlie yang cantik yang menjadi pemimpin. Menggoda orang-orang – terutama pria, yang kaya raya. Lalu mengambil uang mereka dan kabur. Abbey, sebagai asisten Charlie dan Kip yang rada ‘nerd’ bagian riset.
Setelah melakukan penipuan, biasanya mereka langsung mencari tempat tinggal baru untuk menghilangkan jejak mereka.
Tapi… gara-gara Abbey tersambar petir, rencana mereka untuk menipu Freddie nyaris gagal. Masalahnya, Abbey jadi gak bisa berbohong. Setiap ditanya, ia akan selalu berkata jujur. Karuan Charlie jadi sangat kesal.
Belum lagi, tiba-tiba ada yang seolah mengawasi mereka. Seorang polisi ganteng bernama Mike.
Ternyata urusan dengan Freddie, tidak berhenti sampai di situ saja. Freddie sadar kalau mereka sudah menipunya dan terus mengirimkan ancaman-ancaman lewat telepon.
Akibat tersambar petir, bukan hanya masalah Abbey yang tidak bisa berbohong, tapi juga, Abbey selalu mendapatkan mimpi tentang seorang perempuan bersepatu biru.
Cerita ini menurut gue, biasa aja. Kurang ‘greget’, padahal misteri si sepatu biru mungkin bisa di-ekspos lebih (duhhh… kaya’ gue yang bisa nulis aja). Dan hubungan Freddie dan perempuan bersepatu biru itu rada dipaksakan, gak jelas asal mula dan penyebabnya apa. Ada konflik apa antara Freddie dan perempuan itu. Cerita yang maunya complicated jadi so simple. Karakter-karakternya juga kurang 'kuat'.
0 comments:
Post a Comment