Monday, May 19, 2014

Roald Dahl’s Book of Ghost Stories



 

Roald Dahl’s Book of Ghost Stories

Editor: Roald Dahl

Kontributor: Francis Marion Crawford , L.P. Hartley , Richard Middleton , Rosemary Timperley , Joseph Sheridan Le Fanu , Mary Treadgold , Edith Wharton  , Jonas Lauritz Idemil Lie , Robert Aickman , Cynthia Asquith , E.F. Benson , A.M. Burrage

Penguin, 1983

249 hal.


Sempet kecewa ketika tahu, kalau isi kumpulan cerita-cerita ‘hantu’ dibuku ini bukan karangan dari Roald Dahl, melainkan cerita pilihan dari beliau sendiri. Tapi, yah, gue percaya deh, kalau pilihan beliau pasti tetap oke. Jadi awal mulanya terbitnya buku ini, adalah ketika Roald Dahl mempunyai ide untuk membuat serial horor di televisi. Maka beliau pun mencari dan mengumpulkan cerita-cerita hantu. Awalnya sih, sempet kesel juga karena gak bisa menemukan cerita-cerita hantu yang benar-benar bagus, sampai akhirnya ia menemukan cerita dari berjudul Harry yang ditulis untuk Rosemary Timperley.

Meskipun film seri itu sendiri akhirnya kurang sukses, tapi cerita-cerita hantu yang berhasil dikumpulkan Roald Dahl pun diterbitkan dalam bentuk buku.

Cerita-cerita hantu yang bikin merinding, justru bukan karena sosok hantu yang mengerikan macam pocong, kuntilanak, suster ngesot atau kakek cangkul (etapi… kalo ngeliat di film yang kaya’ beginian sih males juga ya?). Makhluk-makhluk jadi-jadian itu gak ada di dalam cerita hantu di buku ini. Sosok hantu dalam wujud ‘manusia’, nyaris nyata, tapi sambil baca … sedikit aja, tetap bikin bulu kuduk berdiri.

Di antara beberapa cerita yang gue suka adalah Harry (Rosemary Timperley), Playmates (AM Burrage), The Sweeper (AM Burrage), On the Brighton Road (Richard Middleton), Christmas Meeting (Rosemary Timperly) dan W.S (LP Hartley).

Yang bener-bener bikin ‘merinding’ adalah Harry dan The Sweeper.

Sosok hantu di dalam buku ini bisa seorang tukang sapu yang ternyata menjadi penanda kematian seorang perempuan, tokoh karangan seorang penulis yang jadi ‘nyata’, seorang anak kecil yang jadi korban kecelakaan dan mencari adiknya yang hilang atau seorang penjaga toko barang antik.

Gue bukanlah penggemar cerita-cerita hantu, tapi karena ‘nama’ Roald Dahl, gue ‘memberanikan’ diri untuk baca buku ini. Dan, secara gak sadar, gue sempet baca Playmates sambil nungguin Indonesian Idol, dan ternyata nyaris jam 12 malam. Gue nonton sendirian, dan pas sampai bagian di mana salah satu tokoh lagi cerita tentang suara-suara aneh yang dia dengar di dalam sebuah ruangan… nah, males banget kan… langsung gue tutup buku itu, buru-buru masuk kamar dan tidurrrr…. Hehehe…


Submitted for:

- Books in English Reading Challenge 2014

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang