Wednesday, January 07, 2009

To Tokyo to Love

To Tokyo to Love
Mariskova
GPU, Desember 2008
296 Hal.

Cita-cita Nina sebenarnya simple aja, hanya pengen jadi istri yang baik dan punya anak. Jadi ibu rumah tangga aja. Pekerjaan… biarlah urusan suami. Nina pun sedang mempersiapkan pernikahannya dengan Ian. Yang ada di gambaran Nina, adalah sebuah kehidupan pernikahan, sebuah keluarga yang sempurna. Ian, adalah senior Nina di kampus. ‘Cowok idola’ yang mulanya hanya bisa dipandang Nina dari jauh. Nina yang penyendiri dan tomboy sering mendengar gosip para cewek-cewek membicarakan Ian. Suatu kejadian, malah mendekatkan diri Ian dan Nina. Gak ada yang menyangka kalau Ian bisa jatuh cinta pada cewek berpenampilan biasa-biasa aja seperti Nina.

Nina yang tomboy, pelan-pelan berubah jadi feminin, atas ‘permintaan’ Ian. Nina yang cuek, jadi ‘kebanjiran’ hadiah-hadiah dan kejutan romantis. Berbeda dengan Nina yang dulu.

Tapi, ternyata, cita-cita Nina gak semudah itu untuk terwujud. Pernikahan yang tinggal beberapa bulan lagi batal. Ian berselingkuh dengan Karina, mantan pacarnya, dan harus bertanggung jawab karena Karina hamil.

Nina down, nyaris patah semangat. Untung di kantor Nina, seorang boss dari Jepang, Mr. Fujita, menawarkan beasiswa ke Jepang. Kesempatan itu mendapat dukungan penuh dari keluarga Nina yang ingin menjauhkan Nina dari Ian. Ian, yang meskipun sudah menikah dengan Karina, tetap ingin mendekati Nina lagi.

Jepang yang kaku, yang teratur, membuat Nina kembali tenggelam dalam dunianya sendiri. Perjalanan ke kampus dengan kereta, memberi warna tersendiri bagi Nina. Di dalam kereta, Nina kerap memperhatikan seorang pria dengan pakaian hitam-hitamnya. Bagi Nina, si man-in-black itu seperti menyimpan sesuatu dalam benaknya, begitu rapuh, membuat Nina ingin mendekatinya. Nina pun diam-diam jatuh cinta pada pria berstelan hitam itu.

One day, Nina yang jarang bergaul itu mendapat email dari seorang pria bernama Takung. Kegiatan chatting, yang berlanjut ke acara telepon-teleponan, menjadi kegiatan yang ditunggu-tunggu setiap malamnya oleh Nina. Takung menjadi tempat Nina untuk bercerita tentang man-in-black pujaannya, dan Nina juga menjadi tempat curhat Takung tentang gadis penyendiri di kampusnya. Dan, sempat membuat Nina sedikit cemburu. (Hmmm… agak mirip ‘You’ve Got Mail’).

Tapi, kehidupan Nina yang tenang kembali terganggu oleh datangnya Ian ke Jepang. Ian yang anak orang kaya, tentu saja tidak punya kesulitan untuk pergi ke mana pun yang ia mau. Dan Ian, nyaris membuat Nina bimbang, antara mema’afkannya atau melupakannya. Karena ternyata, bukan hanya Ian yang mengejar Nina, tapi juga Karina. Karina jadi rada ‘psikopat’, karena dia pikir, Nina bakalan mau balik lagi sama Ian. Nina nyaris celaka, kalo aja si man-in-black gak datang menolongnya.

Jadi siapa sih si man-in-black itu? Ketemu gak si Nina sama Takung? Ketebaklah kalo baca ceritanya. Dan, hehehe.. rada kecewa dengan gambaran si man-in-black. Kebayangnya sih, cowok dengan rambut melambai tertiup angin, kaya’ Takuya Kimura gitu deh… tapi, di sini, rada terlalu macho (menurut gue lhooooo….)

Yang rada kocak dan bikin gemes adalah waktu Takung cerita tentang cewek misterius idamannya itu dan membuat Nina keliling taman di kampus biar dia bisa liat seperti apa idola Takung.

O ya, yang satu lagi rada ‘berlebihan’, adalah waktu Ian lagi pdkt sama Nina… Booooo…. Mobil jeep Nina and abangnya, bertaburan bunga mawar dan ada poster bertuliskan ‘I Love You’, dan itu terjadi di kampus mereka. Entah emang berlebihan, atau, pas lagi baca, gue yang gak in the mood of romantic??

Gambaran kota Jepang yang kaku jadi ‘lumer’ gara-gara cantiknya bunga sakura yang lagi berguguran… Cerita ringan di awal tahun 2009…

1 comments:

Mariskova said...

Hi, Ferina!
Salam kenal!

Makasih banyak ya udah me-review novel saya disini. Kalo boleh saya mau link n post review nya ke blog saya (www.mariskova.wordpress.com). Thanks again!

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang