Wednesday, December 24, 2008

Vanishing Act (Hati yang Hilang)

Vanishing Act (Hati yang Hilang)
Jodie Picoult
Gita Yuliani (Terj.)
GPU, November 2008
528 Hal.

Delia Hopkins, seorang polisi bagian Search and Rescue, yang tugasnya mencari dan mengembalikan orang-orang hilang kepada keluarga mereka. Tinggal di New Hampshire, bersama ayahnya, Andrew Hopkins, yang mengelola sentra manula dan dikenal sebagai warga kota yang baik. Delia mempunya satu orang putri, bernama Sophie, hasil dari hubungannya dengan Eric, tunangannya yang sudah menjadi temannya sejak kecil.

Satu hari, ketika polisi datang mencari – dan bahkan menangkap ayahnya – Delia mendapati dirinya bernasib sama dengan orang-orang yang ditolongnya selama ini. Ternyata, ia adalah korban ‘penculikan’ yang dilakukan oleh ayahnya sendiri.

Selama 28 tahun, Delia ‘menerima’ bahwa dirinya bukanlah dirinya yang sebenarnya. Nama aslinya adalah Bethany Matthews. Ketika berusia 4 tahun, ia pergi bersama ayahnya yang sudah bercerai dengan ibunya, dan tidak pernah ‘dikembalikan’ lagi ke rumah ibunya. Andrew – yang bernama asli Charles – mengganti identitas mereka berdua dan pergi ke sebuah kota di mana tidak ada satu pun yang mengenal mereka.

Andrew pun ditangkap. Delia minta Eric, yang seorang pengacara, untuk membela ayahnya.

Drama mulai bergulir. Demi kepentingan persidangan, Delia pun pindah ke Arizona, tempat ayahnya akan diadili, tempat di mana penculikan itu dulu terjadi. Delia bertemu dengan ibunya, Elise.

Delia bergulat mencari identitas masa lalunya, sementara ia juga harus berdebat dengan dirinya sendiri, apakah harus mema’afkan ayahnya yang sudah menculiknya – apa pun itu alasannya, atau, harus mema’afkan ibunya yang karena salahnya ia ‘diculik’ oleh ayahnya.

Berbagai fakta yang dianggap akan meringankan Andrew dicari oleh Eric. Yang terkadang justru mengundang pertanyaan yang jawabannya sangat bias.

Kaya’nya khas Jodie Picoult untuk mengemas novelnya dengan menceritakan isinya dari sudut pandang setiap tokoh yang terlibat. Jadi, gak hanya tentang kebimbangan Delia, tapi juga gimana Andrew harus bertahan di penjara yang ‘ganas’. Atau, cerita tentang Elise yang menurut aku ‘eksotis’. Lalu, Eric, yang mantan pecandu alkohol.

Gue jadi sempat bertanya-tanya, sejauh mana ya, kita bisa membenarkan sesuatu ketika kita melakukan sebuah kesalahan dengan alasan untuk ‘kebaikan’?

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang