Monday, November 24, 2008

Selebriti

Selebriti
Alberthiene Endah @ 2008
GPU – Juli 2008
488 Hal.

Dunia selebriti kadang bagai dunia mimpi bagi para penikmat acara gosip atau kerennya infotainment. Gimana rasanya diburu-buru wartawan? Gimana rasanya dieluk-elukkan sama fans? Atau gimana rasanya dihujat? Acara infotaiment yang bertubi-tubi – nyaris setiap jam, dari pagi sampai sore (atau ada yang malam?) di hampir semua stasiun televisi, serasa membuat kita ‘kenal’ dengan si seleb.

Tak kecuali, Icha, gadis dusun yang gak pernah ketinggalan satu pun acara gosip. Silahkan tanya gosip teranyar, pasti dia akan menjawab dengan lancar dan lengkap. Kegilaannya nonton acara gosip membawanya pada sebuah mimpi untuk jadi manajer artis. Tapi, mana mungkin sih? Mimpi itu terlalu indah untuk seorang gadis desa seperti Icha. Bagi Emak dan ketiga adiknya, kehidupan di desa yang sederhana udah cukup buat mereka. Tapi, Icha beda… dia punya mimpi, punya cita-cita.

Kesempatan itu datang dari Deden – mantan pacar Icha yang sudah berganti ‘haluan’ jadi penyuka sesama jenis. Di Jakarta, Deden bekerja sebagai penata rambut artis-artis top. Deden yang sekarang berpenampilan sangat ajaib bagi ukuran orang di kampung. Deden, yang kini jadi sahabat Icha, tahu betul akan impian Icha. Kebetulan, salah satu penyanyi dangdut yang ngetop dengan hits-nya, ‘Keringat Cinta’ (???!!!!), mencari asisten pribadi. Deden langsung memilih Icha untuk ‘menempati’ posisi itu.

Dengan restu yang setengah hati dari sang Emak, Icha pun berangkat ke Jakarta dengan berjuta bayangan yang sangat indah. Tentu saja… Icha bakalan ketemu banyak artis yang selama ini hanya ada di poster yang memenuhi dinding kamarnya.

Tapi… ternyata oh ternyata, semuanya gak semudah itu. Poppy Luisa, si penyanyi dangdut adalah ‘titisan’ drama queen, mak lampir, nenek sihir… apalah sebutkan berjuta-juta julukan yang ajaib. Poppy bisa berubah mood dalam sekejap, kata-kata kasar kerap keluar dari bibirnya. Dan, Poppy bukanlah menjadikan Icha ‘asisten pribadi yang profesional’, tapi malah mirip ‘pembantu pribadi’ yang kerjanya ngurusin hal-hal sepele, seperti ngelap keringetnya Poppy, bawain tissue – Icha cenderung seperti ‘babysitter’ dengan seragam yang dibagikan Poppy.

Lepas dari Poppy yang pulang kampung dan ‘lupa’ untuk membayarnya, Icha ‘terjebak’ dalam hubungan professional plus pribadi dengan seorang rapper yang gayanya cuek banget, Boyke Brik. Boyke Brik gak kalah ajaib dengan Poppy. Sikap yang semaunya, gak peduli jadwal yang ketat, membuat Icha sering jadi sasaran kemarahan dari para panita acara yang mengundang Boyke. Icha lagi-lagi berusaha jadi pahlawan ketika Boyke kedapatan mengkonsumsi shabu-shabu.

Tapi, Icha harus kecewa lagi lantara cowok yang dicintainya itu membohonginya. Keinginan pulang kampung makin kuat. Tapi, Deden masih terus memberi semangat pada Icha.

Dan, akhirnya Icha pun jadi manajer artis Donna Valencia, penyanyi muda berbakat, calon diva yang kehidupannya nyaris tanpa cela. Gak ada gosip miring tentang Donna. Kesehariannya tampak sempurna dengan ‘sepasukan’ asisten yang disiplin dan teratur. Tapi… tetap saja semua itu hanya topeng. Donna juga punya kekurangan dan masalah yang gak kalah ajaib.

Nah… masihkah Icha ‘mengagungkan’ kehidupan artis – setelah ia harus jatuh bangun, merendahkan martabatnya?

Buku yang tebel banget ini mungkin cukup mewakilkan kehidupan belakang panggung yang ajaib. Ya… mungkin gak semua artis kaya’ gini kali ya? Gak tau deh… Bahasa Alberthiene Endah yang lincah membuat gak bosen dibaca, meskipun kadang suka rada ‘hiperbola’.

Tapi… hmmm… apakah Icha selama di Jakarta gak sempet tele-tele sama Emak-nya di kampung? Apa emang gak perlu disinggung ya? Cukup dengan keluh kesah Icha sendiri dalam hati. Dan, untuk ukuran yang amat sangat amatiran, Icha lumayan gampang untuk masuk ke ‘grabak-grubuk’nya dunia ‘manajer artis’ dan koq… si artis sendiri mudah banget percaya sama Icha

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang