Monday, April 21, 2008

The Penderwicks

The Penderwicks: A Summer Tale of Four Sisters, Two Rabbits, and a Very Interesting Boy (Keluarga Penderwick: Kisah Musim Panas Empat Kakak-beradik Perempuan, Dua Kelinci, dan Seoran Anak Laki-Laki yang Sangat Menarik)
Jeanne Birdsall @ 2005
Poppy Damayanti Chusfani (Terj.)
GPU, Maret 2008
292 Hal.

Sudah lama berlalu sejak musim panas yang istimewa di Arundel, tapi, Rosalind, Jane, Skye, dan Batty masih mengingat dengan baik liburan musim panas mereka kala itu. Untung saja, rumah liburan mereka di Cape Cod tiba-tiba dijual oleh pemiliknya, kalau tidak, mungkin mereka tidak akan mengalami bagaimana seru, romantis dan heboh liburan di Arundel. Dan, yang pasti, mereka tidak akan bertemu dengan anak laki-laki yang sangat menarik.

Hampir saja, liburan musim panas kali ini akan dihabiskan oleh Keluarga Penderwick hanya di rumah mereka di Cameron, Massachusetts, jika saja Mr. Pendewick tidak mendengar cerita dari temannya tentang sebuah vila di Berkshire Mountain. Tanpa berpikir panjang, Mr. Penderwick langsung menelepon pemiliknya dan menyewa vila itu tanpa melihat keadaan vila itu.

Yang mereka lihat setibanya di Arundel bukanlah jenis vila biasa, tapi sebuah vila besar – nyaris seperti mansion – berkamar banyak, hingga Penderwick Bersaudara bisa memilih kamar yang mereka sukai.

Petualangan menarik mereka lewati, pengalaman tak terlupakan yang dimulai ketika Skye yang tomboy tanpa sengaja menabrak anak pemilik rumah, Jeffery Tifton. Pertemuan pertama yang tak mengenakan membuat Rosalind, sebagai kakak tertua yang bijaksana, memutuskan untuk mengutus Jane sebagai perantara untuk minta ma’af dan menunjukkan bahwa Keluarga Penderwick bukanlah keluarga yang buruk.

Jeffrey ternyata senang sekali dengan kedatangan kakak-beradik itu, mereka pun langsung berteman akrab. Sebagai anak tunggal, tentunya ia kesepian. Bahkan kakak-beradik Penderwick pun mengangkat Jeffrey sebagai anggota kehormatan Keluarga Penderwick.

Vila Arundel yang luas, dikelilingi taman yang indah, menjadi tempat bermain yang tak habis-habisnya dijelajahi mereka berlima. Tapi, Mrs. Tifton tidak terlalu menyukai Keluarga Penderwick yang dianggap memberi pengaruh buruk pada Jeffrey dan bisa jadi membuat tamannya yang indah hancur.

Bukan hanya bermain-main di kebun dan menjelajah, tapi, Rosalind juga mengalami cinta monyetnya dengan si tukang kebun Cagney. Semakin dekat dengan akhir liburan, rasanya semakin berat untuk meninggalkan Arundel.

Asyiknya buku ini, karena karakter setiap anak-anak Penderwick berbeda-beda. Rosalind, yang bijak, berusaha mengurus semuanya setelah ibu mereka meninggal, Jane si penulis, Skye yang tomboy dan galak, lalu Batty yang selalu memakai sayap kupu-kupunya. Tapi, yang pasti, kakak-beradik Penderwick gak akan tinggal diam kalo ada yang menyinggung kehormatan dan martabat keluarga mereka.

Buku ini mengingatkan gue sama buku-bukunya Astrid Lindgren atau Enid Blyton. Petualangan yang seru, lucu… yang membuat pengen balik lagi ke masa kanak-kanak, dan gak ketinggalan tentunya masakan-masakan yang lezat… Hmmmm….

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang