Thursday, October 04, 2007

Usagi Yojimbo # 1: Shades of Deaths (Bayang-Bayang Kematian)

Usagi Yojimbo # 1: Shades of Deaths (Bayang-Bayang Kematian)
Stan Sakai
Rosi L. Simamora (Terj.)
GPU – September 2007
197 Hal.

Jepang abad ke-16, jaman para samurai, jaman perang saudara, jamannya tuan tanah yang suka semena-mena. Dan, tersebutlah satu samurai, ronin yang pemberani bernama Miyamoto Usagi. Dari namanya aja, udah ketauan, kalo cerita ini terinspirasi dari cerita Miyamoto Musashi yang terkenal itu. Seperti layaknya Samurai sejati, Usagi selalu berusaha membantu yang lemah dan menegakkan keadilan. Dengan sabetan pedangnya, Usagi menjadi sosok yang disegani. Tapi, Usagi tidak akan menggunakan pedangnya itu hanya untuk membunuh orang dengan semena-mena. Ia hanya menggunakannya untuk para penjahat.

Buku ini terbagi atas beberapa cerita, ada yang serius ada yang sekedar selingan yang rada lucu.

Cerita pertama yang serius berjudul ‘Bayang-Bayang Hijau’, Usagi dan temannya, Genji, membantu sebuah desa yang menggagalkan penculikan oleh sekelompok ninja dari Marga Neko yang sedang berperang dengan Marga Komori. Mereka menculik Kakera, seorang sensei tua, karena Kakera dianggap punya keahlian dalam sihir menyihir untuk membantu mereka melawan Marga Komori.

Di dalam Marga Neko sendiri terjadi perebutan kursi kepemimpinan. Sebenarnya, setelah Shingfe, kakak Chizu, meninggal, Chizu-lah yang berhak menggantikannya sebagai Jonin atau ketua marga, tapi, Gunji tidak terima karena Chizu adalah wanita.

Yang paling konyol dari ceritanya ini adalah munculnya kura-kura ninja (yup… those teenage mutant ninja turtles) yang berasal dari 4 ekor kura-kura kecil yang disihir oleh Kakera. Karena emang, tokoh Usagi ini juga pernah muncul di serial tersebut, makanya, ada bagian di mana kita akan tahu Usagi dan Leonardo udah saling kenal.

Cerita lainnya, berjudul ‘Shi’, yang artinya ‘kematian’. Usagi berada di sebuah desa yang dikuasai oleh tuan tanah yang serakah. Desa itu merupakan tambang emas, tapi sayangya, para penduduk tidak mengerti akan barang berharga itu. Tapi, tuan tanah yang pura-pura bijak dan baik itu, mengupah orang untuk menakuti-nakuti penduduk desa agar mereka mau meninggalkan desa itu, dan tuan tanah bisa menguasai emas itu sendiri.

Tapi, lagi-lagi, tuan tanah punya adik yang serakah. Yaa… kakak-beradik itu sama-sama serakah. Mereka sama-sama tidak mau membagi emas itu di antara mereka berdua, sampai akhirnya mereka malah saling bunuh.

Tidak ada yang percaya ketika Usagi berusaha membantu para penduduk desa, malah ia dianggap sebagai bagian dari tuan tanah itu.

Di cerita terakhir, berkisah tentang awal mula Usagi mendapat pendidikan sebagai samurai. Bagaimana akhirnya Usagi memutuskan untuk menjadi samurai.

Sebenarnya, banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik dari buku ini, tentang kebijakasanaan, kerendahan hati, keberanian. Memang, novel grafis ini diperuntukkan untuk semua umur, tapi, hati-hati tuh, ada beberapa yang kaya’nya cukup dewasa untuk ditampilkan bagi anak-anak. Misalnya, adegan ciuman antara Usagi dan Chizu, dan juga kata ‘pelacur’ yang sempat muncul di halaman 104.

Gambar-gambar dalam buku ini cukup teratur, jadi gak akan bikin bingung pembacanya. Tokoh-tokohnya bukanlah manusia, tapi berwujud binatang. Miyamoto Usagi sendiri berwujud seekor kelinci lengkap dengan kimono. Sementara tokoh jahat, kebanyakan berwujud serigala.

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang