Tuesday, July 31, 2007

The Floods: Playschool (Keluarga Flood: Sekolah Sihir)

The Floods: Playschool (Keluarga Flood: Sekolah Sihir)
Colin Thompson
Shinta Harini (Terj.)
Penerbit Atria, Cet. 1 – Juli 2007
226 Hal.

Seperti yang sudah diceritakan di buku pertama, anak-anak Keluarga Flood bersekolah di sekolah sihir yang letaknya nun jauh di sana, melewati samudera, pegunungan dan terjangan badai dengan kendaraan naga sangat cepat, jadi meskipun ada toilet di dalamnya, berpikirlah dua kali sebelum menggunakannya. Sekolah sihir itu bernama Quicklime College, letaknya di Pegunungan Patagonia

Quicklime College didirikan oleh kakek buyut Nerlin Flood, yang letaknya gak akan bisa ditemukan di peta mana pun. Di tempat itulah, pertama kalinya, Merlin Floos Kelimat Belas datang bumi, untuk menciptakan beberapa legenda bagi manusia. Ketika pertama kali melihat tempat itu, yang ada di pikiran Merlin Flood saat itu, salah satunya adalah “ Lembah ini cantik juga.” (Hal. 9).

Maka dibangunlah Quicklime College yang memakan waktu sangat lama, karena Merlin Flood sempat membantu Raja Arthur dalam berbagai petualangan. Quicklime College resmi berdiri 750 tahun yang lalu.

Untuk memperingati hari jadi ke 750 tahun itu, maka Hari Olahraga tahun ini menjadi begitu istimewa. Acara tahunan yang penuh dengan olahraga aneh bin ajaib yang tidak akan bisa ditemui di mana pun kecuali di dunia sihir a la Quicklime College.

Acara itu disambut dengan meriah oleh semua murid, tidak terkecuali anak-anak Keluarga Flood. Di Quicklime College, anak-anak keluarga Flood termasuk anak yang berprestasi dan popular. Hampir di setiap mata pelajaran, mereka mendapat nilai tinggi dan bintang emas.

Tapi, ternyata, ada satu orang murid yang gak menyukai anak-anak keluarga Flood, namannya Orkward Warlock. Ia membenci semua orang, sama seperti semua orang juga gak menyukai dirinya. Bahkan keluarganya sendiri pun enggan mengakui Orkward sebagai anak. Gak ada yang mau berteman dengannya, kecuali si Katak – yang dulunya anak laki-laki bernama Charles.

Dengan bantuan si Katak, Orkward merancang strategi untuk menghancurkan keluarga Flood sekaligus, di hari yang sangat penting yaitu, Hari Olahraga.

Satu lagi yang jadi misteri, adalah keberadaan Narled, ‘seseorang’ atau makhluk yang bentuknya mirip koper. Si Narled ini gemar ‘membersihkan’ barang-barang yang berceceran. Konon kabarnya, Narled mempunyai gua tempat menyimpan harta karunnya. Dan, ternyata Orkward yang tamak ini juga mengincar harta karun Narled.

Seperti buku pertama, buku ini juga dihiasi berbagai gambar tokoh-tokoh yang aneh bin ajaib. Juga diceritain berbagai mata pelajaran yang aneh dan kadang terkesan sadis. Sama seperti buku sebelumnya juga, ending si tokoh antagonis harus berakhir dengan tragis dan sadis juga. Hiii… tapi, tetap aja, kocak dan lucu.

Browsing websitenya Colin Thompson, ternyata dia juga bikin picture book Keluarga Flood. Wah… pastinya makin banyak, gambar otak, darah, dan berbagai isi perut, plus gambar lain yang aneh-aneh…

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang