Monday, September 23, 2013

George’s Marvellous Medicine



George’s Marvellous Medicine
Roald Dahl @ 1981
Quentin Blake (Ilustrasi)
Puffin - 2001
(untuk anak 12 tahun ke atas)

George Kranky, anak laki-laki yang kesepian. Ia hidup jauh dari keramaian. Ayahnya bekerja di peternakan. George tidak punya teman bermain dan jarang bepergian. George tinggal bersama ayah, ibu dan neneknya.

Suatu hari, ayahnya sudah pergi bekerja, dan ibunya pergi untuk berbelanja. Maka tinggallah George bersama neneknya. Jangan bayangkan Nenek George adalah seorang nenek yang hangat dan sayang pada cucunya. Nenek George ini kerjanya suka menggerutu, tak pernah puas, dan gak suka sama George. Ia menakut-nakuti George dengan segala tentang pertumbuhan seorang anak. Apa makanan yang pantas dan penting untuk pertumbuhan anak seperti George. Karuan George jadi ketakutan.

Salah satu tugas George yang dipesankan oleh ibunya adalah untuk tidak lupa memberi obat untuk sang nenek. Dan, saat itu muncul ide untuk ‘memberi pelajaran’ pada neneknya. Maka George pun ‘meracik’ obat dari berbagai macam ‘sumber’ yang bisa ia temui di rumah.

Dan hasilnya… yah, memang memberi pelajaran, tapi juga kekacauan.

Mungkin ini adalah sebuah buku untuk anak-anak. Tapi… rasanya orang tua harus mendampingi anak ketika membaca buku ini. Karena salah-salah, seorang anak bisa menduga bahwa balas dendam adalah hal yang wajar. Hasil akhir yang dilakukan George bisa dibilang sangat ekstrim, terutama banyak bahan-bahan berbahaya yang digunakan oleh George.

Gue juga sebal dengan si ayah, Mr, Kranky, yang seneng banget ketika ibu mertuanya ‘kacau balau’. Ia juga jadi ‘matre’ dan menuntut George untuk membuat ramuan ajaibnya itu lebih banyak lagi. Sementara si ibu, Mrs. Kranky , gak bisa berbuat apa-apa untuk mengatasi kekacauan yang terjadi di rumahnya.

Memang ini adalah sebuah cerita, dongeng, tapi, meskipun apa yang digambarkan oleh Roald Dahl dalam buku ini buat gue juga ‘mengerikan’, tapi ya sudahlah, ambil sisi fun-nya, sisi humornya. Mungkin salah satu pesan moral dari cerita ini adalah “jangan jadi nenek-nenek yang ‘menyebalkan’, yang kerjanya cuma duduk, nonton tv, terus ngomel-ngomel” 

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang