Friday, March 30, 2012

3 Buku Roald Dahl


1. The Twits (Keluarga Twit)
Roald Dahl @ 1980
Quentin Blake (Ilustrasi)
Yoke Octarina (Terj.)
GPU – Cet. III, Januari 2010
104 hal.
(Obral Gramedia Plaza Semanggi – 5000 rupiah saja :D)

Berkisah tentang pasangan Mr. & Mrs. Twit dengan sosok yang mengerikan, menjijikan dan menyebalkan. Liat Mr. Twit, seluruh wajahnya berambut dan gak pernah dicuci. Sisa-sisa makanan menempel di rambut wajahnya itu. Sedangkan Mrs. Twit, juga bertubuh gemuk, selalu membawa tongkat yang selain digunakan untuk membantunya berjalan juga untuk menyakit anak-anak atau hewan yang mengganggu.

Tingkah pasangan suami istri satu sama lain juga mengerikan. Mereka sering saling ngerjain, dan saling balas membalas dengan cara yang sadis. Misalnya, spaghetti Mr. Twit dicampur dengan cacing, dan Mr. Twit membalas dengan mengikat Mrs. Twit di balon udara dan membiarkannya terbang. Mereka juga suka menyakiti binatang.

Benar-benar pasangan yang mengerikan.



2. The Enormous Crocodile (Si Buaya Raksasa)
Roald Dahl @ 1978
Quentin Blake (Ilustrasi)
Poppy Damayanti Chusfani (Terj.)
GPU – Mei 2006
64 hal.
(via inibuku.com)

Ini adalah cerita tentang seekor buaya yang ingin sekali makan anak kecil. Dia pun pamer ke teman-temannya di hutan, bahwa hari itu ia akan berpesta dengan menu anak kecil. Berbagai cara ia lakukan untuk menarik perhatian anak-anak, tapi selalu saja digagalkan oleh para penghuni hutan yang tak menyukai cara-caranya.

Dan pada akhirnya, si buaya ini juga menghilang dengan cara yang ‘mengenaskan’


3. The Giraffe and the Pelly and Me (Si Jerapah dan si Pelly dan Aku)
Roald Dahl @ 1985
Quentin Blake (Ilustrasi)
Poppy Damayanti Chusfani (Terj.)
GPU – Agustus 2006
80 hal.
(via inibuku.com)

Billy berkenalan dengan 3 ekor hewan dengan kemampuan yang menakjubkan. Si Jerapah, Si burung pelican dan si monyet. Trio ini membuka ‘usaha’ membersihkan jendela. Mereka bertiga punya peran masing-masing – si Jerapah dengan lehernya yang panjang, sanggup mencapai jendela tertinggi, sementara si Burung Pelikan menjadi ember dan si monyet yang bergerak lincah membersihkan semua jendela.

Ini buku yang paling ‘bersahabat’ di antara 3 buku Roald Dahl yang gue baca kali ini. Isinya karakter baik-baik, mereka bahkan menggagalkan sebuah usaha perampokan di rumah seorang Duke. Dan di akhir cerita, si Billy membuka kembali The Grubber, toko permen. Di sini, Mr. Willy Wonka ikut menyumbangkan permen-permennya yang ajaib

Perkenalan gue dengan Roald Dahl, berawal saat gue membaca Matilda, mungkn waktu SD. Saat itu, ya baca.. baca aja. Sedikit ngeri dengan karakter Miss Trunchbull. Tapi, saat membaca Mr. Twit, aduh ternyata, gak kalah sadis. Emang sih, apa yang berusaha diceritakan oleh Roald Dahl ada hal positifnya, seperti misalnya jangan nyakitin binatang – sama seperti yang ada di cerita Magic Finger, tapi kalo untuk diceritain ke anak kecil rasanya terlalu ‘sadis’.

Bahkan saat ada film Matilda di tv, gue ngajak Mika nonton, maunya sih gue pengen kasih tau, kalo gue suka sama bukunya dan ini juga salah satu film yang gue tonton, eh.. tapi, gak lama, Mika pun bilang, “Matiin aja, filmnya gak bagus.” Dan, gue jadi sedikit khawatir, kalo nanti Mika malah takut ke sekolah.

Tapi, terlepas dari semua itu, gue tetap suka dengan Roald Dahl, di balik karakter-karakter ajaibnya itu, cerita-ceritanya mampu menghibur gue dengan selera humor yang ajaib juga.

Tapi… sekarang, kenapa susah cari buku Roald Dahl yang satuan ya? Yang ada di Gramedia hanya yang box set. Rugi dong beli yang box set karena gue udah punya beberapa. Dan gue pengen juga nih, baca bukunya Roald Dahl yang bukan buku anak-anak.

2 comments:

Lilik Handayani said...

bunda...
buku roadl dahl nya di lego g?
mupeeenghggg

ferina said...

hehehe.. ma'af, mbak.. buku Roald Dahl-nya not available for sale :D

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang